Sinopsis Jodha Akbar Episode 500

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 500, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 499! kali ini admin bagikan lagi episode 500 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 500

Diistana Agra, Ratu Jodha menemui Pangeran Salim dikamarnya “Pangeran Salim, mengapa kau mengatakan tdak mau menerima gelar putra mahkota dari yg Mulia?” Pangeran Salim tertegun menatap Ratu Jodha yg kelihatan marah kepadanya “Aku pikir yg Mulia itu telah melakukan kesalahan padamu”, “Jadi kau mendukung ibu?” Ratu Jodha tdak percaya menatap Pangeran Salim “Iya, ibu, apakah aku telah melakukan kesalahan?” Pangeran Salim merasa bingung dgn perkataan Ratu Jodha “Pangeran Salim, ketika orangtua bertengkar, lebih baik seorang anak tdak memihak pada salah satu sisi, yg Mulia ingin melihat kau menjadi seorang Raja, berjanjilah padaku bahwa dimasa mendatang, kau akan bertindak netral terhadap kami berdua, kau tdak akan melawan yg Mulia, kau tdak akan menghina kedua orangtuamu”, “Dari tanah yg seperti apa hatimu terbuat Maasa (sebutan ibu dari bahasa kaum Rajvanshi)?” Ratu Jodha langsung terpana & terharu mendengar Pangeran Salim memanggilnya Maasa “Apa aku tdak salah dengar? Coba kau ulangi lagi Pangeran Salim”, “Dari tanah yg seperti apa hatimu terbuat Maasa?” Pangeran Salim mengulangi ucapannya, Ratu Jodha membelai kepala & wajahnya “Ibu benar-benar tdak percaya bahwa kau memanggil ibu dgn sebutan Maasa, tolong katakan sekali lagi” Pangeran Salim kembali mengulangi permintaan ibunya “Maasa” kedua bola mata Ratu Jodha berkaca-kaca & menangis haru lalu berkata “Ibu merasa terbang melayang mendengar kau mengucapkan kata itu, karena kau biasanya memanggil ibu dgn sebutan Ratu, Mariam Uz Zamani, Malika Hind & lain sebagainya, dari semua sebutan itu yg ingin ibu dengar hanya kata ini, Pangeran Salim, ketika kau memanggil ibu dgn panggilan Maasa & kau telah memenuhi harapanku ini, ibu selalu & tdak pernah berhenti berdoa pada Kahnaa tentang hal ini, hari ini adalah hari terbaik utk ibu, ibu telah mendapatkan kembali ibuku, suamiku & juga anakku yg telah kembali” Pangeran Salim tersenyum sambil memandang ibunya “Pangeran Salim, kau harus mengambil gelar putra mahkota” Pangeran Salim menganggukkan kepalanya “Ibu punya satu permintaan utkmu, jangan merasa kesal dgn yg Mulia, ayahmu itu sangat menyayangimu” pinta Ratu Jodha sambil memegang bahu Pangeran Salim “Kadang-kadang aku tdak mengerti pikiran yg Mulia, kadang dia berbicara seperti seorang ayah tapi kadang dia menjadi seorang raja tapi aku akan mencoba utk berlaku baik padanya demi ibu” Ratu Jodha sangat senang mendengarnya.

Sementara itu dikamar Ratu Ruqayah, Hoshiyar menyiapkan sebuah cambuk utk Ratu Ruqayah & berkata “Aku tahu anda pasti marah karena yg Mulia Raja tdak jadi menceraikan Ratu Jodha & sepengetahuanku biasanya anda memukul saya utk melampiaskan kemarahanmu itu, maka ini saya bawakan cambuk ini utk anda, juga batu bara yg masih panas & sebuah pisau” Ratu Ruqayah hanya diam saja sambil memperhatikan cambuk yg sudah disediakan oleh Hoshiyar, dipegangnya cambuk itu & diputar-putarnya sebentar lalu dilemparkan ke Hoshiyar, kemudian diambilnya batu bara yg masih panas menganga dgn sebuah capit “Aku tdak akan menghukumuu hari ini, Hoshiyar karena aku tahu sebelumnya bahwa Raja Jalal pasti merencanakan sesuatu, dia tdak mungkin akan menceraikan Ratu Jodha dgn cara seperti ini, ini bukan caraku jadi aku tdak akan sedih tentang kegagalan ini” ujar Ratu Ruqayah sambil berdiri membelakangi Hoshiyar “Doaku sebenarnya adalah Pangeran Salim & aku tdak akan membiarkan kerja kerasku ini gagal, saat ini Pangeran Salim semakin lembut dgn ibu kandungnya, maka sekarang aku harus mengerjakan sesuatu yg membuat Pangeran Salim membenci ibunya kembali!” ujar Ratu Ruqayah sambil tersenyum sinis Sinopsis Jodha Akbar Episode 500

Keesokan harinya diruang sidang Dewan - E - Khaas, Raja Jalal akhirnya mengumumkan Pangeran Salim menjadi putra mahkota & memakaikan Pangeran Salim mahkotanya, semuanya senang melihatnya, sementara Murad tdak suka melihat penobatan Pangeran Salim, semua orang yg hadir disana mengelu-elukan nama Pangeran Salim “Hidup Pangeran Salim! Hidup Pangeran Salim! Hidup Pangeran Salim!” sementara pamannya Haidar yg melihat kegelisahan Murad dari kejauhan berusaha mendekati Murad & meracuni pikiran Murad “Aku merasa ada yg tdak beres, pangeran Murad, sebenarnya aku ingin kau menjadi penerus raja selanjutnya tapi takdir berkata lain” dilain sisi dibilik para ratu, Ratu Jodha menangis haru melihat penobatan Pangeran Salim “Kenapa kau menangis Ratu Jodha?” Ratu Salima yg melihat Ratu Jodha menangis, merasa penasaran dgn perasaan Ratu Jodha “Airmata ini adalah airmata kebahagiaan, Ratu Salima” dari tempatnya berdiri Ratu Ruqayah menatap Ratu Jodha dgn tatapan tdak suka “Kau boleh saja melahirkan Pangeran Salim, Ratu Jodha tapi dia adalah anakku & aku tdak akan membiarkan kau merenggutnya dariku!” bathin Ratu Ruqayah dalam hati “Ratu Salima, kau tahu, Pangeran Salim telah memanggilku Maasa (IBU), aku sangat bahagia sekali” Ratu Salima ikut tersenyum begitu melihat senyum yg mengembang dibibir Ratu Jodha, sedangkan Ratu Ruqayah terkejut mendengarnya. Setelah penobatan Pangeran Salim sebagai putra mahkota, Abu Fazal memberikan sebuah informasi ke Raja Jalal “Yang Mulia, saya telah mendapat sebuah surat dari Saudi Arabia, sekarang rakyat kita bisa pergi berziarah kesana” semuanya yg ada disana sangat senang mendengarnya “Ini adalah kemenangan yg sebenarnya! Sekarang keluargaku & rakyatku, keduanya terhindar dari bahaya apapun!” ujar Raja Jalal lantang, semua yg hadir disana senang mendengarnya.

Sementara itu dihutan iblis, ibunya Laboni berkata “Tunggulah sampai malam itu, Laboni, & yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar akan menjadi milikmu!” ujarnya sambil tertawa terbahak-bahak, sementara diistana kerajaan Mughal, setelah penobatan Pangeran Salim, Raja Jalal sekilas melirik kearah Ratu Jodha, mata mereka berbicara, Ratu Jodha menundukkan kepalanya sambil tersenyum kearah Raja Jalal, Raja Jalal hanya menatapnya dgn penuh cinta.

Keesokan harinya, Raja Jalal sedang berjalan-jalan dibalkon istana, dibawah tepatnya diteras tengah halaman istana, dilihatnya keluarganya sedang berkumpul, ada ibu, istri & anaknya yg tercinta, Raja Jalal menemui mereka, Ratu Jodha langsung menyalami suaminya “Salam yg Mulia” Maan Sigh yg melihat kedatangan Raja Jalal segera menghampirinya “Yang Mulia, saya mau minta maaf, saya kira anda telah melakukan kesalahan” ujar Maan Sigh sambil mengatupkan kedua tangannya didepan dadanya “Aku adalah pamanmu mulai sekarang & aku akan mengatakan padamu bahwa Ratu Jodha adalah istriku & tdak akan aku biarkan dia pergi kemanapun” ujar Raja Jalal sambil melirik kearah Ratu Jodha, Ratu Jodha tersipu malu mendengarnya “Jadi bagaimana aku bisa membiarkanmu pergi? Kau telah sangat setia padaku” semua yg hadir disana tersenyum senang, saat itu Pangeran Salim yg sedang memakan manisan buatan neneknya berkata “Nenek, manisan buatanmu ini sangat enak sekali”, “Kau benar, Pangeran Salim, ibuku selalu membuat manisan yg enak” ujar Raja Jalal menimpali pembicaraan Pangeran Salim & neneknya “Ibu, jangan menginterupsi pembicaraan mereka, yg Mulia mengatakan hal yg sama ke Pangeran Salim kemarin, mereka selalu saling mengganggu ketika mereka sedang melakukan pekerjaan yg sama” ujar Ratu Jodha dgn nada mengejek ke Raja Jalal “Jadi sekarang ibu & anak perempuannya saling bersekutu kembali rupanya?” Raja Jalal menggoda Ratu Jodha, Ratu Jodha segera menghampiri Ibu Ratu Hamida & memeluk Ibu Ratu Hamida yg saat itu sedang duduk dikursi “Mengapa tdak? Ketika ibu seperti Ibu Ratu Hamida & anak perempuan seperti aku? Semuanya bisa terjadi” ujar Ratu Jodha sambil terus memeluk Ibu Ratu Hamida, Ibu Ratu Hamida hanya tersenyum melihat ulah anak & cucunya, tiba-tiba Raja Jalal pura-pura sakit kepala “Aduuh, kepalaku sakit, apakah kau bisa memijat kepalaku Ratu Jodha?” saat itu Pangeran Salim memperhatikan Raja Jalal, kemudian Raja Jalal memberikan kode agar Pangeran Salim juga pura-pura sakit kepala “Aduuh kepalaku juga sakit, ibu bisakah ibu memijat kepalaku juga?” Raja Jalal menyeringai senang “Sekarang kita akan lihat siapa diantara kita berdua yg akan dipijat oleh Ratu Jodha, anaknya atau suaminya?” Ratu Jodha jadi bingung mau memilih siapa diantara kedua orang yg dicintainya itu “Raja Jalal, jangan suka menggoda anak perempuanku, aku akan memijat kepala anakku & Ratu Jodha akan memijat kepala anaknya” ujar Ibu Ratu Hamida sambil mendekat kearah Raja Jalal, kemudian menyuruhnya duduk dilantai, sementara Ibu Ratu Hamida mulai memijat kepala Raja Jalal, sedangkan Ratu Jodha juga mendekati Pangeran Salim & mulai memijat kepala Pangeran Salim, dari tempatnya duduk Raja Jalal terus menerus memandangi Ratu Jodha, Ratu Jodha juga melirik kearahnya dgn tatapan penuh cinta, tak lama kemudian Moti datang menghampiri mereka “Ratu Jodha, hari ini kita akan melakukan puja”, “Oh ya, ampun, aku lupa, yg Mulia, aku telah mengatur puja utk hubungan ayah & anak, pujanya dilakukan pada malam ini”, “Baiklah, kami akan melakukan puja itu, bagaimana Pangeran Salim?” Pangeran Salim menyetujuinya

Narator: “Pada malam itu juga, Laboni & ibunya juga sedang melakukan ritual ilmu hitam utk mendapatkan Raja Jalal, dilain pihak Ratu Jodha sudah mengatur Kaal Sarkshavn pooja, keduanya memutuskan melakukannya pada malam Kali Chagus” Sinopsis Jodha Akbar Episode 500

Sementara itu Dammu ibunya Laboni berkata pada Laboni “Waktunya hampir tiba, Laboni, segera lakukan ritual ilmu hitammu!” Laboni mulai mengucapkan mantra-mantra sambil membakar menyan kearah lingkaran yg berisi tengkorak manusia dgn api yg menyala-nyala ditengahnya, dibantu oleh ibunya yg juga ikut membacakan mantra-mantra ilmu hitam. Dilain pihak, dikuil Dewi Kaali, pendeta Badrinath sedang melakukan puja utk Raja Jalal & Pangeran Salim, saat itu Ratu Jodha, Ibu Ratu Hamida & Ratu Ruqayah ikut mengantar mereka, Raja Jalal & Pangeran Salim mengenakan kain putih yg dililitkan disekujur tubuhnya dgn bertelanjang dada, ketika sedang diadakan pemujaan, tiba-tiba Raja Jalal seperti mendengar ada seseorang yg memanggil dirinya, Raja Jalal mencoba mencari-cari suara tersebut sambil menengok ke kanan & ke kiri tapi Raja Jalal tdak menemukan apapun, Ratu Jodha yg melihat gelagat Raja Jalal, segera bertanya padanya dgn bahasa kode mereka namun Raja Jalal hanya menggelengkan kepalanya & kembali melakukan ritual puja. Tak lama kemudian, mereka semua berdiri & melakukan ritual aarti utk Dewi Kaali, sementara didalam hutan iblis, ritual ilmu hitam Laboni & Dammu mulai bekerja, burung-burung riuh berkicau, mereka sangat senang & tertawa bahagia, dikuil Dewi Kaali, pendeta Badrinath berkata ke Raja Jalal “Yang Mulia, kau harus memberikan sejumlah emas utk kesejahteraan” kemudian pendeta Badrinath memberikan dua bulu ekor merak ke Ratu Jodha “Ratu Jodha, simpanlah ini dikamar yg Mulia & Pangeran Salim, lalu ingatkan mereka utk makan Rai setiap pagi selama 3 bulan” sementara itu didalam hutan iblis Dammu berkata ke Laboni “Setelah puja berakhir, maka Raja Jalal akan masuk dalam jebakkanmu, Laboni!” Laboni & Dammu masih terus melakukan ritual ilmu hitamnya sambil tersenyum senang membayangkan Raja Jalal dalam genggamannya, kembali dikuil Dewi Kaali, Ratu Jodha melakukan tilak utk Pangeran Salim & Raja Jalal.