Sinopsis Jodha Akbar Episode 491

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 491, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 490! kali ini admin bagikan lagi episode 491 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 491

Dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha bertanya pada Moti ketika Moti masuk kekamarnya & menemuinya “Moti, bagaimana keadaan ibu?” Moti semula ragu-ragu mengutarakan apa yg telah dia dengar tapi Ratu Jodha terus memaksa Moti utk mengatakannya “Dia tdak bertanya tentangmu, Ratu Jodha & juga kesehatannya saat ini masih belum membaik, katanya dia tdak akan makan apapun sampai yg Mulia kembali pulang ke Agra” Ratu Jodha sedih mendengar penjelasan Moti “Hal ini tdak benar, aku akan bicara dgn ibu” Moti menggelengkan kepalanya & mencegah Ratu Jodha utk keluar menemui Ibu Ratu Hamida “Dia tdak akan mendengarkanmu, Ratu Jodha” Ratu Jodha menangis sedih & duduk dikursi, Moti mencoba menghiburnya & merangkulnya “Aku merasa tdak berdaya, Moti, aku tdak bisa melihat penderitaannya”, “Jangan khawatir, Ratu Jodha, semuanya akan baik-baik saja” Moti berusaha menghibur Ratu Jodha “Yang Mulia, dimana kau saat ini? Cepatlah kembali, aku sangat membutuhkanmu” Ratu Jodha menangis sedih merindukan sosok Raja Jalal.

Dilain pihak, Raja Jalal keluar dari tendanya bersama Maan Sigh, dia melihat para prajuritnya yg sedang diobati luka-lukanya, Raja Jalal juga melihat Murad sedang diobati luka dilehernya, Raja Jalal segera menghampiri Murad “Jangan khawatir, aku akan mengobati lukamu, Raja Jalal segera mengobati luka Murad & membalutnya, tak lama kemudian Pangeran Salim datang kesana bersama kuda kesayangannya “Salam,  yg Mulia, satu negara kembali bergabung dgn kita, selamat yg Mulia”, “Selamat, Sekhu Baba, hanya satu negara lagi yg tertinggal utk bergabung dgn kita” semua prajurit mengelu-elukan nama mereka, Raja Jalal mengucapkan terima kasih dgn melambaikan tangannya, tiba-tiba Pangeran Salim memegang tangan Raja Jalal, Pangeran Salim melihat ada luka ditangan ayahnya, kemudian Pangeran Salim mengobati luka Raja Jalal dgn salep “Anda adalah raja kami, jadi anda harus dalam keadaan baik, yg Mulia” ujar Pangeran Salim sambil membalut luka Raja Jalal, Raja Jalal sangat berterima kasih padanya & tersenyum bangga melihat perlakuan Pangeran Salim padanya. Tak lama kemudian Raja Jalal masuk kedalam tendanya sendiri & mengambil surat yg dikirimkan Ratu Jodha utknya kemudian memeluk erat surat tersebut “Dgn alasan inilah aku membawa anak-anakku berperang, Ratu Jodha, hal ini pasti akan segera terselesaikan, sebesar kau merindukan aku, sebesar itu pula aku juga sangat merindukanmu, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal sambil tersenyum senang sambil memeluk surat Ratu Jodha dgn penuh cinta. Sinopsis Jodha Akbar Episode 491

Diistana kerajaan Mughal, Ratu Jodha keluar dari kamarnya & berjalan disepanjang lorong didalam istana, Ratu Jodha teringat ketika Ibu Ratu Hamida ambruk tdak sadarkan diri didepannya, juga ketika dirinya diusir dari kamar Ibu Ratu Hamida karena Ibu Ratu Hamida tdak mau bertemu dgn Ratu Jodha, Ratu Jodha sedih bila mengingatnya, Ratu Jodha kemudian terduduk disalah satu kursi yg terletak disana, dari kejauhan Aram Bano yg melihat ibunya sedang menangis, segera menghampirinya “Kenapa ibu menangis?”, “Ibu tdak apa-apa, sayang” Aram Bano kemudian mengusap airmata yg membasahi pipi Ratu Jodha “Ibu tdak boleh menangis” Ratu Jodha memangku anak bungsunya itu & mencium keningnya lembut, Aram Bano sedikit membuat Ratu Jodha melupakan kesedihannya. Keesokan harinya Ibu Ratu Hamida mencoba menemui Ibu Ratu Hamida & memberikan minuman padanya, Ibu Ratu Hamida hanya diam saja tdak bergeming & hanya menatap Ratu Jodha dgn marah, Ratu Salima segera menengahi, kemudian mengambil gelas yg dibawa Ratu Jodha & diberikannya ke Ibu Ratu Hamida, sementara Ratu Jodha pergi meninggalkan mereka, Ibu Ratu Hamida mau minum gelas yg dibawa Ratu Salima. Ratu Jodha sangat sedih sekali dgn perlakuan ibu mertua yg telah dianggapnya sebagai ibu kandungnya sendiri, ketika hendak berlalu menjauh dari kamar Ibu Ratu Hamida, Ratu Salima memanggil Ratu Jodha diluar pintu kamar “Ratu Jodha!” Ratu Jodha segera menghentikan langkahnya & menoleh kebelakang “Ada apa Ratu Salima?”, “Ratu Jodha, aku harap kau bisa mengerti akan perlakuan ibu tadi, ibu saat ini sedang kesal dgn dirimu, berilah waktu agar perasaan ibu tenang kembali & bisa menerima dirimu kembali seperti biasa” Ratu Salima sebenarnya merasa kasihan pada Ratu Jodha karena Ratu Jodha dipersalahkan oleh semua orang “Aku bisa mengerti, Ratu Salima, aku tdak apa-apa, aku mohon diri” kemudian Ratu Jodha berpamitan & berlalu dari tempat itu

Narator: “Waktupun terus berlalu, hari berganti hari, Raja Jalal akhirnya memenangkan peperangan melawan sekutu sekutu Iran & dilain pihak Ratu Jodha juga dalam masalah, semua orang menduga Ratu Jodha telah melakukan kesalahan”

Dinegara Iran, Raja Iran mengetahui bahwa Raja Jalal telah memenangkan peperangan dgn musuh-musuhnya dimana yg selama ini bersama dgn negara Iran & sekarang satu per satu telah pergi dari sisinya, salah seorang prajurit menginformasikan pada raja Iran “Mereka telah memaksa Negara-negara tersebut utk mengijinkan rakyat mereka utk berziarah, yg Mulia”, “Berita buruk akhirnya datang juga!” tak lama kemudian Raja Kankar yg bernama Kurb menemui Raja Iran “Kau tahu kan apa yg harus kau lakukan?”, “Aku harus memenangkan perang melawan Raja Jalal, aku tahu kalau dia adalah ksatria yg hebat & tdak pernah kalah dalam berperang” ujar Kurb “Aku juga ingin mendengar bahwa kau juga tdak kalah dalam perang ini & dalam kehidupanmu juga! Kau juga harus menang perang kali ini & kami akan membimbingmu dalam perang” perintah raja Iran “Jangan khawatir, yg Mulia, aku pasti akan menang!” ujar Kurb optimis.

Di Agra, Ratu Jodha sedang berada dikuil Dewa Kali bersama beberapa pelayan & prajuritnya, Ratu Jodha sedang melakukan pemujaan & berdoa utk Dewi Parwati / Kali “Dewi, aku mohon, sembuhkanlah ibu mertuaku sesegera mungkin & buatlah yg Mulia segera kembali pulang ke Agra, aku mohon, tolong berikanlah kebahagiaan pada bangsa kami lagi” doa Ratu Jodha. Ketika Ratu Jodha dalam perjalanan pulang dari kuil menuju keistana, Ratu Jodha menyuruh prajuritnya utk menghentikan iring-iringan tandunya, ketika dilihatnya ada keramaian didepan. Ratu Jodha keluar dari tandunya & menemukan pasukan Mughal sedang membagi-bagikan barang-barang “Apa yg mereka lakukan?”, “Kami sedang membagi bagikan uang utk para istri yg suaminya terbunuh atau saudaranya tewas dimedan perang” salah satu prajurit menginformasikan ke Ratu Jodha “Bantulah mereka dalam segala hal” perintah Ratu Jodha, tiba-tiba seorang perempuan berkata “Tdak usah berbelas kasihan pada kami, Mariam Uz Zamani, anak-anakku & suamiku telah terbunuh dimedan perang, ini semua tdak akan terjadi jika kau telah mengubah agamamu, banyak orang telah terbunuh karenamu!” tiba-tiba perempuan yg lain juga menimpali pembicaraan mereka “Selama ini Ratu Jodha telah mengajarkan kebaikan pada kita, dia telah melakukan hal yg benar dgn tdak mengubah agamanya, kami bangga bahwa suami kami tewas dalam pertempuran utk kesultanan Mughal” Ratu Jodha menatap mereka semua dgn haru & meninggalkan mereka, kemudian pulang keistana bersama para prajurit & pelayannya. Sinopsis Jodha Akbar Episode 491

Dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha sedang merenung didepan jendela kamarnya menatap kearah keluar, Ratu Ruqayah yg masuk kekamarnya & memperhatikannya sedari tadi segera menghampiri Ratu Jodha “Ratu Ruqayah, bagaimana keadaan ibu?”, “Ibu masih tegang & stress setelah mendengar banyak prajurit yg terbunuh dimedan perang” Ratu Jodha sangat sedih mendengarnya “Jangan bicara seperti itu Ratu Ruqayah”, “Semua ini bisa dihentikan jika kau mengubah agamamu tapi sekarang semuanya sudah terlambat, tdak ada yg bisa menghentikan ini semua, ibu tdak mau makan apapun, aku selalu berdoa suatu saat nanti ada keajaiban yg terjadi” ujar Ratu Ruqayah kemudian berlalu meninggalkan Ratu Jodha & menengok sekilas sambil tersenyum sinis & meninggalkan Ratu Jodha seorang diri, Ratu Jodha mencoba berfikir apa yg harus dia lakukan.

Aram Bano & Ratu Jodha berada diluar kamar Ibu Ratu Hamida “Aram Bano, kau tahu kan apa yg harus kau lakukan?” Aram Bano mengangguk “Aku akan mengerjakan tugasku, ibu” Ratu Jodha kemudian memberikan sepiring buah apel ke Aram Bano, Aram Bano membawa piring tersebut kemudian meninggalkan Ratu Jodha & memasuki kamar Ibu Ratu Hamida, sementara Ratu Jodha menunggu diluar kamar Ibu Ratu Hamida dgn harap-harap cemas. Saat itu Ibu Ratu Hamida sedang terbaring lemah ditempat tidurnya, Aram Bano mendekatinya & duduk diatas tempat tidur “Salam nenek” Ibu Ratu Hamida segera membuka matanya ketika dilihat cucunya datang menemuinya “Aku membawa buah buahan utk nenek, nenek mau kan makan bareng aku?”, “Nenek tdak makan, sayang” suara Ibu Ratu Hamida terdengar lemah “Aku sudah capek-capek membawa buah apel ini cuma buat nenek, nenek tdak mau memakannya, bukankah nenek menyayangi aku?” Aram Bano pura-pura merajuk ke Ibu Ratu Hamida “Iyaaa nenek sangat menyayangimu, sayang & nenek juga tahu kalau kau juga sangat mencintai nenek”, “Ibu juga sangat mencintai nenek, itulah sebabnya ibu mengirimkan buah-buahan ini utk nenek” Ibu Ratu Hamida merasa jengkel mendengarkan ucapan Aram Bano “Kau memang keras kepala Aram Bano & aku adalah nenekmu maka aku akan lebih keras kepala daripada kau! Nenek tdak akan makan!” Aram Bano akhirnya menyerah karena tugasnya meminta neneknya makan telah gagal, kemudian Aram Bano berpamitan & keluar dari kamar Ibu Ratu Hamida.

Dimedan pertempuran, Raja Jalal sedang menikmati minumannya bersama dgn anak-anak & para menterinya yg ikut berperang “Para prajuritku semuanya telah bertarung sangat bagus pada semua peperangan yg kita lalui & besok akan menjadi perang kita yg terakhir melawan Kurb!” ujar Raja Jalal, kemudian menikmati arak bersama-sama anak buahnya “Kita akan segera menang & akan merayakannya di Agra!” ujar Rahim optimistis “Aku dengar bahwa Kurb itu ksatria yg hebat” Murad juga ikut menimpali pembicaraan mereka “Aku yg akan memenangkan perang ini, aku yakin itu tapi kita tdak akan menyerang mereka sebelum mereka menyerang kita terlebih dahulu” perintah Raja Jalal kemudian mereka bersulang demi kemenangan mereka.

Diistana, di Agra, Aram Bano keluar dari kamar Ibu Ratu Hamida, Ratu Jodha yg sedari tadi mondar mandir diluar pintu kamar menunggu Aram Bano dgn gelisah segera menyambut anak bungsunya itu “Bagaimana sayang? Apakah nenek mau makan?”, “Tugasmu tdak bisa aku laksanakan ibu, nenek itu ternyata lebih keras kepala daripada aku” Ratu Jodha merasa sedih mendengarnya & berfikir cara apalagi yg harus diperbuatnya agar ibu mertuanya ini mau makan.