Sinopsis Jodha Akbar Episode 476

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 476, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 475 tentang pangeran salim yang sangat marah dengan keputusan ayahnya yang mengangkat murad sebagai pewaris kerajaan padahal itu cuman sandiwara sementara itu ratu jodha berniat untuk mengubah agama agar anaknya tidak disebut anak haram dan menjadikan pangeran salim pewaris kerajaan yang sah! kali ini admin bagikan lagi episode 476 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 476

Ratu Jodha masih bersama Raja Jalal dikamar Raja Jalal, membahas soal keinginan Ratu Jodha utk masuk agama Islam “Aku tdak ingin menyakiti rakyatku atau anak Laki-lakiku, aku tdak ingin mendengar bahwa anakku dipanggil dgn sebutan anak haram” nampak Raja Jalal tdak begitu suka dgn keinginan Ratu Jodha “Ratu Jodha, seperti yg aku bilang padamu bahwa hanya Pangeran Salim yg akan menjadi Raja”, “Tapi sampai kapan, Yg Mulia? Semuanya ini bisa terlambat, Pangeran Salim akan menjauh lagi dari kita berdua, itulah mengapa aku memintamu agar mengijinkan aku utk mengubah agamaku”, “Siapa yg bertanya padaku ini, istriku atau Ratu India?” dgn sedih Ratu Jodha berkata “Aku adalah istrimu, Yg Mulia”, “Seharusnya kau selalu mengingat situasi pada saat pernikahan kita, situasimu pada saat itu bahwa kau tdak akan pernah mengubah agamamu, jika aku tdak setuju dgn permintaanmu ini maka kau tdak akan menikah dgnku, kondisi ini adalah dasar dari pernikahan kita & kau ingin mengakhiri begitu saja? Kita telah melakukan 7 sumpah perjanjian pernikahan kita satu sama lain & salah satunya adalah kita akan menyelesaikan permasalahan kita bersama-sama, sekarang kau menginginkan aku utk mengikari pernjanjian itu? Percayalah padaku, Ratu Jodha, Pangeran Salim pasti akan mendapatkan haknya” Raja Jalal berusaha menghibur Ratu Jodha.

Murad sedang ngobrol dgn Danial “Aku harus mendiskusikan hal ini dgn Pangeran Salim” Murad bertekad utk ngobrol Pangeran Salim “Tapi dia itu masih belum mau bicara padamu, lalu apa yg akan kau lakukan? Dia pasti sedang sibuk menikmati tarian Anarkali” ujar Danial. Sinopsis Jodha Akbar Episode 476

Sementara itu dikamar Ratu Jodha, Moti menghampiri Ratu Jodha “Ratu Jodha, aku sudah mempersiapkan utk puasa & melakukan ritual Pooja” Ratu Jodha kelihatan gelisah “Aku tdak akan puasa hari ini, Moti”, “Apa yg kau katakan, Ratu Jodha? Kau selalu berpuasa & aku telah mengundang semua pelayan kita yg beragama Hindu utk melakukan Pooja kali ini” Moti khawatir dgn ucapan Ratu Jodha “Katakan saja pada mereka bahwa aku tdak akan melakukan Pooja kali ini” Ratu Jodha tetap bersikeras tdak akan melakukan ritual Pooja seperti yg biasa dia lakukan “Puasa ini utk kebaikan keluarga kerajaan, Ratu Jodha”, “Aku harus melakukan ini, Moti, anakku menghadapi banyak masalah karena aku, Yg Mulia Raja tdak mengijinkan aku utk mengubah agamaku tapi aku harus mengambil keputusan ini utk anakku, aku akan mengorbankan agamaku jadi katakan saja pada semua orang bahwa aku tdak akan datang utk Pooja nanti” Ratu Jodha telah bertekad.

Raja Jalal sedang ada dirudang sidang Dewan Khaas, Duta Besar dari negeri Turaan datang & menyalami Raja Jalal “Aku ingin bertanya padamu, pesan apa yg kau bawa?”, “Kami sedang melawan Iran & kami ingin bantuan anda, Raja kami tdak ingin menerima Raja Iran tapi kami mempunyai satu permintaan bahwa pasukan Mughal seharusnya membantu kami utk mendapatkan daerah yg telah diambil oleh Iran” ujar Duta Besar Turaan “Kau tdak berfikir bahwa kami juga mempunyai masalah dgn kondisi ini, kita hanya sedang menunggu waktu saja” kali ini Maan Sigh ikut menimpali “Katakan pada Raja Turaan bahwa pasukan kami akan membantumu” ujar Raja Jalal, Duta Besar Turaan itupun pergi meninggalkan sidang. Salah seorang menteri memberikan informasi ke Raja Jalal tentang surat yg dikirimkan oleh Mirza Hakim “Aku telah membahas soal ini dgn beberapa negara & mereka ingin ikut ambil bagian dalam persekutuan kita” Raja Jalal sangat senang mendengarnya “Itu adalah berita yg bagus, sekarang aku akan memikirkan cara bagaimana Raja Iran akan membayar semua kesalahan yg telah dibuatnya ini” ujar Raja Jalal.

Dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha meminta maaf pada Dewa Khrisna “Kahnaa, seperti yg kau tahu bahwa aku tdak bermaksud utk menghinamu, aku melakukan ini semua hanya utk anakku, rasanya tdak ada jalan keluar utk membuat Yg Mulia mengerti jadi maafkanlah aku” tepat pada saat itu Aram Bano memasuki kamar Ratu Jodha “Ibu, Ibu, Shama selalu mengganggu aku, masa dia memanggil aku Haram Bano” Ratu Jodha hanya tersenyum melihat tingkah anak bungsunya itu yg sedang kesal dgn Shama “Sudah, tdak apa-apa, tdak usah cemas, sayg” ujar Ratu Jodha sambil mendudukkan Aram disebelahnya “Lalu apa yg harus aku lakukan ibu?” tepat pada saat itu Raja Jalal memasuki kamar Ratu Jodha “Apa yg sedang kalian bicarakan? Jika kau berbicara tentang ibumu maka tdak ada seorangpun yg bisa berbicara didepannya, ayah ini kan pelayannya juga” ujar Raja Jalal dgn semangat lalu duduk disebelah Aram Bano “Aram Bano, katakan pada ayahmu bahwa kalau dia itu pelayan maka dia harus setuju dgn ucapan ibu” lalu Raja Jalal juga menjawab pertanyaan Ratu Jodha melalui Aram Bano, kemudian dijawab kembali oleh Ratu Jodha, Aram Bano hanya bolak balik memandang kedua orangtuanya kekanan & kekiri dgn bingung “Hhhh, aku bingung, lebih baik aku pergi saja” Aram Bano akhirnya meninggalkan kedua orang tuanya yg masih bersitegang “Aku dengar kalau kau tdak melakukan puasa & ritual Pooja, aku kan sudah bilang kalau aku tdak mengijinkanmu utk mengubah agamamu jadi kau kesal dgnku ya” Raja Jalal mencoba mencairkan suasana sambil menggeser tubuhnya mendekati Ratu Jodha tapi Ratu Jodha juga ikut menggeser tubuhnya menjauhi Raja Jalal sambil cemberut “Ya tentu saja, aku akan menunjukkan padamu sejauh mana yg bisa aku lakukan utk anakku” ujar Ratu Jodha sambil berdiri, Raja Jalalpun ikut berdiri mendekati Ratu Jodha “Bagaimana jika Dewa menghukummu?” tanya Raja Jalal “Aku yakin Dewaku akan mengerti pada apa yg aku lakukan ini semata-mata hanya utk anakku” ujar Ratu Jodha dgn nada ketus, Raja Jalal merasa jalan buntu tdak ada yg bisa dibicarakan lagi “Ya sudah kalau begitu aku pergi” Raja Jalal segera pergi meninggalkan Ratu Jodha, sementara Ratu Jodha malah bingung ditinggalkan Raja Jalal begitu saja.

Ditempat para penari, Anarkali sedang menyiapkan dirinya utk menari, Anarkali sedang mengenakan gelang kakinya “Pelayan, biarkan anggur itu tetap ditempatnya ya” Anarkali meminta pada pelayannya agar jangan mengambil anggur yg masih disediakan disana “Aku ingin tahu apakah Pangeran Salim akan memenuhi janjinya & tdak menyentuhnya atau dia malah melanggar janjinya sendiri” ujar Anarkali, tepat pada saat itu Pangeran Salim datang ketempat para penari, Anarkali langsung memberikan salam ke Pangeran Salim “Apa yg bisa aku lakukan, pangeran?” Anarkali bertanya ke Pangeran Salim “Kau tdak harus melakukan apapun, hanya disini saja duduk disampingku” Pangeran Salim duduk dikursi yg tersedia disana, Anarkalipun mendekati Pangeran Salim, suara gelang kakinya terdengar bergemerincing ketika Anarkali melangkah, Pangeran Salim menatap kearah kaki Anarkali dgn sedih, ketika Anarkali sudah duduk disebelahnya tiba-tiba Pangeran Salim menunduk hendak mencopot gelang Anarkali tapi Anarkali benar-benar terkejut & kaget “Jangan sentuh kakiku! Aku ini adalah pelayanmu!” ujar Anarkali sambil berdiri “Duduklah, aku hanya ingin melepas gelang kakimu itu dari kakimu, hal ini akan sedikit mengurangi dosaku padamu, biarkan aku melepas mereka” tak lama kemudian Pangeran Salim mencoba melepas gelang kaki dari kaki Anarkali, Anarkali juga membantu melepaskannya, kemudian Pangeran Salim melempar gelang-gelang kaki itu kelantai, Anarkali bisa melihat kemarahan Pangeran Salim “Karena aku kau menjadi seorang penari” ujar Pangeran Salim kesal “Kita seharusnya tdak mengingat-ingat lagi kenangan yg yg menyakiti kita” Anarkali mencoba menghibur Pangeran Salim “Kau tdak mengerti bagaimana perasaanku” saat itu seorang pelayan datang menghampiri mereka “Pangeran Salim, pangeran Murad mengirimkan sebuah pesan utk anda, katanya dia ingin membahas sesuatu dgn anda saat ini” Pangeran Salim marah “Katakan padanya kalau aku sedang sibuk saat ini! Kalau mau ngobrol lain kali saja!” bentak Pangeran Salim dgn lantang, pelayanan itupun pergi meninggalkan Pangeran Salim. Sinopsis Jodha Akbar Episode 476
Sinopsis Jodha Akbar Episode 476
Ratu Jodha sedang berada dikamarnya, saat itu dia sedang merangkai bunga utk pemujaan Dewa Khrisna, tak lama kemudian Raja Jalal menghampirinya & duduk disebelahnya. Pelayan datang sambil membawa sepiring makanan “Mengapa kau membawa piring itu? Aku tdak meminta utk dibawakan makanan” Raja Jalal menatap Ratu Jodha dgn pandangan menggoda “Aku yg meminta dia membawakan makanan itu, karena kau tdak berpuasa maka aku pikir aku ingin sarapan pagi bersamamu, rasanya sudah lama kita tdak melakukan sarapan bersama seperti ini” Raja Jalal kemudian menyuruh Ratu Jodha utk memakan buah anggur, Ratu Jodha pura-pura memakan anggur, padahal dia tdak memakannya, buah anggur itu hanya diletakkannya disampingnya & ternyata Raja Jalal juga melakukan hal yg sama, Raja Jalal juga pura-pura memakan anggur tapi tdak memakannya & diletakkannya juga disampingnya, mereka berdua saling menyembunyikan satu sama lain bahwa mereka berdua sebenarnya hari itu sedang berpuasa, mereka bersandiwara seolah-olah mereka sedang makan “Aku sedang berfikir ketika kau melakukan Pooja utk keluargamu tapi kalau kau tdak melakukannya maka apakah akan ada sesuatu yg terjadi pada keluargamu?” Raja Jalal bertanya ke Ratu Jodha “Kau seharusnya memikirkannya dulu sebelumnya, Yg Mulia”, “Lalu siapa yg akan melakukan Pooja ditempatmu?” sambil terus pura-pura makan “Aku lupa akan hal ini”, “Aku pikir aku akan menghabiskan waktuku bersamamu hari ini” goda Raja Jalal “Jangan Yg Mulia, kepalaku sedang pusing”, “Itu karena kau tdak makan makanya kau sakit, makanlah apel ini” Ratu Jodha kaget sambil memegangi apel itu “Aku hanya berfikir bahwa kau itu tdak pernah meninggalkan ritual Pooja”, “Jika kau mengijinkan aku utk mengubah agamaku maka aku akan melakukan ritual Pooja ini utk terakhir kalinya” kata Ratu Jodha sambil terus pura-pura makan, Raja Jalal juga melakukan hal yg sama “Aku tdak pernah mengijinkanmu utk melakukan hal itu, jika kau pikir aku ini orang yg egois maka biarlah, itu lebih baik, sekarang habiskan sarapanmu ini” ujar Raja Jalal sambil mengambil buah anggur yg diletakkannya disampingnya kemudian pergi meninggalkan Ratu Jodha. Sepeninggal Raja Jalal, Ratu Jodha jadi gelisah “Dia itu memang keras kepala tapi aku akan membuatnya menyetujui keinginanku ini, tapi bagaimana dgn ritual Pooja?” tiba-tiba seorang pelayan memasuki kamar Ratu Jodha “Malika Hind, semua orang sudah menunggu anda utk melakukan Pooja”, “Aku tdak akan datang utk melakukan Pooja” ujarnya pada pelayan, pelayan itupun berlalu dari hadapan Ratu Jodha “Aku telah berbohong pada semua orang bahwa aku tdak berpuasa padahal puasaku bisa sempurna dgn melakukan Pooja tapi aku tdak ingin Yg Mulia tahu tentang hal ini, apa yg harus aku lakukan?”