Sinopsis Jodha Akbar Episode 471

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 471, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 470 tentang raja jalal yang bingung dengan keputusan raja iran agar istrinya yakni ratu jodha pindah agama namun ia telah berjanji pada ratu jodha untuk tidak memaksakan pindah agama!! kali ini admin bagikan lagi episode 471 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 471

Ratu Jodha & Raja Jalal masih berada dikamar Raja Jalal “Lalu keputusan yg bagaimana yg akan kau ambil, Yg Mulia?” Ratu Jodha bertanya pada Raja Jalal, Raja Jalal langsung berdiri, Ratu Jodhapun ikut berdiri “Aku belum mengambil keputusan apapun, Ratu Jodha, aku ingin membicarakannya dgnmu, aku sangat berterima kasih padamu karena aku selalu merasa lebih baik setelah aku ngobrol dgnmu, jangan khawatir aku akan mencoba mencari jalan keluarnya” Raja Jalal berupaya meyakinkan Ratu Jodha, namun Ratu Jodha agak pesimistis, Ratu Jodha khawatir dgn apa yg akan terjadi, Ratu Jodha juga kasihan pada suaminya, Ratu Jodha mencoba memberikan kekuatan pada suaminya dgn merebahkan kepalanya dibahu Raja Jalal.

Dikamar Pangeran Salim, Qutub menemui Pangeran Salim “Pangeran Salim, kau juga kelihatannya panik, ada apa?”, “Aku tdak tahu mengapa Duta Besar Iran itu menghentikan pesta penobatanku & Yg Mulia Raja tdak melibatkan aku pada masalah ini, aku tdak tahu mengapa mereka tdak menginginkan aku mengenakan mahkota itu” ujar Pangeran Salim sambil meminum segelas anggur “Qutub, lebih baik kau pergi sana keistrimu, kau itu sangat beruntung karena ada seseorang yg menunggu kehadiranmu”, “Semua orang juga mencintaimu, Pangeran Salim, Yg Mulia Raja, Mariam Uz Zamani, Mariam Makani & lain sebagainya, semua orang mencintaimu” Qutub mencoba utk menghibur Pangeran Salim “Semua orang memang mencintai aku tapi hanya satu orang yg tdak mencintai aku yaitu Anarkali” Sinopsis Jodha Akbar Episode 471

Dikamar Raja Jalal, Raja Jalal sedang seorang diri sambil memandangi papan catur yg ada didepannya, Raja Jalal teringat ketika mereka mengatakan bahwa Pangeran Salim itu anak haram, oleh karena itu Pangeran Salim tdak bisa menjadi Raja. Raja Jalal membaygkan dirinya sendiri berdiri dipapan catur tersebut, dimana disana juga terdapat Duta Besar & utusan dari negara Iran, Duta Besar berkata “Ini adalah keputusan dari negara Iran & ini sebagai kehormatan utk seluruh umat Islam sedunia, jika kau ingin mengangkat anak harammu itu menjadi Raja maka kau harus meminta istrimu yg beragama Hindu itu utk berpindah agamanya menjadi Islam atau seluruh rakyat India akan dilarang pergi ke Saudi Arabia!” Raja Jalal membaygkan Pangeran Salim & Ratu Jodha ada disebelahnya juga para rakyatnya berkumpul disana, Ratu Jodha berkata “Kau telah berjanji padaku, Yg Mulia bahwa kau tdak akan memaksa aku utk mengubah agamaku”, sementara para rakyat juga berteriak “Kami tdak bisa pergi berziarah ke Saudi Arabia, Yg Mulia, bagaimana ini?” Raja Jalal sangat bingung & khawatir memikirkan semua permasalahan ini.

Dihalaman istana, Pangeran Salim sedang berlatih pedang disana bersama para prajuritnya, Danial & Murad menghampirinya, Pangeran Salim mengajak kedua saudaranya itu utk berlatih pedang bersama dgnnya “Kami tdak berani melawanmu, kak” Murad menggoda Pangeran Salim “Bagaimana kalau kau menghukum kami ketika kau menjadi Raja nanti” Danial juga ikut menimpali “Kalian berdua ini tetap akan menganggu aku” ujar Pangeran Salim menanggapi gurauan saudaranya.

Sementara itu, Ratu Jodha menemui Guru Ji Badrinath, guru spiritual Ratu Jodha. “Guru Ji, Yg Mulia sebenarnya telah menentukan Pangeran Salim menjadi penerusnya, tapi bagaimana jika dia menjadikan Pangeran Salim seorang Raja kemudian rakyat India akan menderita? lalu bagaimana jika Pangeran Salim tdak menyukainya ketika dia tahu kalau dia tdak bisa menjadi Raja? & bagaimana jika terjadi perpecahan antara Yg Mulia & Pangeran Salim?” Ratu Jodha berkeluh kesah pada guru spiritualnya ini “Menurut garis nasib Yg Mulia, pertarungan antara Yg Mulia & Pangeran Salim pasti akan terjadi, tapi nanti Yg Mulia akan menemukan jalan keluarnya dgn berjalannya waktu tapi pertarungan itu tetap akan terjadi, tetaplah berdoa & jangan terlalu mengkhawatirkan hal ini, Ratu Jodha” Guru Ji berusaha menenangkan Ratu Jodha.

Malam harinya, ketika Pangeran Salim sedang berjalan-jalan dihalaman istana, Pangeran Salim melihat Anarkali sedang berjalan-jalan juga dihalaman, tiba-tiba Pangeran Salim melihat ada ular yg sedang menjalar digapura teras yg berada ditengah halaman, yg sebentar lagi akan dilewati oleh Anarkali. Pangeran Salim langsung berlari kearah Anarkali & mendorong Anarkali dgn keras hingga Anarkali jatuh terjerembab ketanah, Pangeran Salimpun jatuh berbarengan dgn Anarkali “Apa itu tadi, pangeran?” Pangeran Salim menunjuk ular yg sedang melata ditanah meninggalkan mereka “Tadi tdak ada waktu utk mengatakannya padamu makanya aku harus mendorongmu” tak lama kemudian Pangeran Salim berdiri & memberikan tangannya utk membantu Anarkali berdiri, Anarkali menyambut tangan Pangeran Salim & mulai berdiri “Aku seharusnya minta maaf padamu, kau telah menyelamatkan aku lagi”, Aku harus menyelamatkanmu dgn cara apapun” ujar Pangeran Salim sambil tersenyum “Aku ingin meminta maaf padamu, selama ini aku telah salah menilaimu, aku merasa bersalah mengira kau seperti itu” Anarkali menyesali perbuatannya “Kau telah membuat perasaanku jadi lebih nyaman setelah kau mengatakan hal tadi” sesaat kemudian Anarkali hendak meninggalkan Pangeran Salim namun Pangeran Salim langsung memegang tangannya “Aku mohon, biarkan aku pergi” pinta Anarkali, Pangeran Salim melonggarkan genggamannya “Tinggallah sebentar, aku ingin kau menemani aku malam ini, aku sangat lelah dgn semua urusan kerajaan, istana & lain sebagainya, jika kau mau ngobrol dgnku, perasaanku akan jauh lebih nyaman” Anarkali menoleh kearah Pangeran Salim & melihatnya, Pangeran Salim mengulurkan tangannya, tak lama kemudian Anarkali menyambut tangan Pangeran Salim, Pangeran Salim tersenyum kemudian mereka duduk diteras yg berada ditengah halaman istana, lagu Rabba is pyar mein mulai berkumandang.

Pangeran Salim meminta pada pelayannya utk menyajikan anggur utk mereka berdua, sang pelayanpun datang dgn baki yg berisi gelas & teko yg isinya anggur, kemudian Pangeran Salim hendak menuang anggur tersebut kedalam gelas tapi Anarkali mencegahnya “Sekarang kau harus meninggalkan semua kebiasaan burukmu ini”, “Aku mau mati demi dirimu” Pangeran Salim tdak jadi minum anggur “Aku mengatakan semua ini bukan utk aku tapi utk Maan Bai, dia meminta aku utk melakukan hal ini”, “Aku sangat berharap kau menunjukkan dukunganmu padaku, itu akan membuatku jauh lebih baik” Pangeran Salim sangat berharap Anarkali mau membalas cintanya “Aku tdak punya hak apa-apa padamu sekarang, dia akan menjadi istrimu maka dialah yg mempunyai hak atas dirimu, hari sudah malam, aku harus pergi” tak lama kemudian Anarkali pergi meninggalkan Pangeran Salim “Aku tdak pernah ingin mendapatkan mahkota itu tapi sekarang aku ingin mendapatkannya maka aku bisa memberikan hak itu padamu, aku ingin melihat kau sebagai Malika Hind & itu semua hanya akan terjadi jika aku menjadi seorang Raja” Pangeran Salim bersumpah pada dirinya sendiri.

Raja Jalal sedang berkumpul bersama para menterinya “Apakah kalian telah menemukan solusinya?” Raja Jalal kembali bertanya pada para menterinya “Kita seharusnya tdak membuang waktu, Yg Mulia” ujar sang ulama “Maksudmu, aku harus menerima pesan dari Raja Iran itu?” Raja Jalal mulai marah “Birbal, kau biasanya punya jawaban atas semua permasalahan, apa solusimu?” Raja Jalal mulai mendekati Birbal “Ini adalah masa yg sulit, Yg Mulia, andalah yg harus membuat keputusan apakah Ratu Jodha mengubah agamanya atau tdak, apakah anda akan menjadi Pangeran Salim menjadi Raja atau tdak, tdak ada yg bisa memberikan usulan padamu, ini adalah masalah keluarga anda dimana hanya anda yg bisa memutuskan, & usulanku adalah jangan ambil keputusan apapun” Birbal mencoba memberikan nasehatnya, Raja Jalal mulai berfikir kembali.

Ratu Jodha sedang melakukan ritual doa didepan pohon tulsi, Ratu Jodha sangat mengkhawatirkan Raja Jalal, Ratu Jodha juga teringat ucapan Guru Ji yg mengatakan bahwa bakal ada pertarungan antara Raja Jalal & Pangeran Salim. “Yaaa Kahnaa, berilah kedamaian dalam hubungan antara Yg Mulia dgn Pangeran Salim” doa Ratu Jodha dalam hati, tepat pada saat itu Raja Jalal menemuinya, Raja Jalal melihat wajah Ratu Jodha cemberut terus dari tadi “Kemana hilangnya ya? Kemana itu?” ujar Raja Jalal sambil mencari kesana kemari mengitari pohon tulsi, Ratu Jodha bingung melihat tingkah Raja Jalal “Apa yg kau cari, Yg Mulia?” Raja Jalal mendekati Ratu Jodha & berkata “Senyummu, dulu kau pernah berkata padaku bahwa kita harus selalu tersenyum meskipun dalam masa yg sulit sebagai dukungan utk kita berdua satu sama lain & sekarang mengapa senyummu itu hilang?” Raja Jalal mencoba memegang pipi Ratu Jodha utk menarik kedua pipi Ratu Jodha agar tersenyum “Tersenyumlah utkku, Ratu Jodha” Ratu Jodha berusaha tersenyum utk menyenangkan hati Raja Jalal “Ini semua karena aku, Yg Mulia, aku seharusnya tdak memintamu utk berjanji padaku pada saat kita menikah dulu, dgn begitu kau tdak akan menderita seperti sekarang” Raja Jalal tersenyum mencoba mengerti perasaan Ratu Jodha “Kau tdak memaksa aku, Ratu Jodha, kau memintanya utk sebuah janji & aku telah menerimanya & aku telah mengatakannya padamu bahwa aku tdak akan pernah memaksamu utk mengubah agamamu & aku tdak akan mengubahnya hanya utk Raja Iran, aku telah memberikan kemerdekaan utk setiap orang dinegaraku maka aku tdak bisa memaksamu, apa yg nanti rakyatku pikirkan?” Raja Jalal mencoba memberikan penjelasan ke Ratu Jodha “Negara ini bukan Iran, ini adalah India, leluhurku dulu juga tdak memaksa rakyatnya, kita mencintai rakyat kita disini & kita tdak akan pernah memaksa mereka, memang ada beberapa permasalahan tapi aku akan menyelesaikannya, kau tdak usah khawatir, tersenyumlah utkku” kembali Raja Jalal mencoba menarik pipi Ratu Jodha agar membuat garis lengkung sebuah senyuman, Ratu Jodhapun tersenyum utk suaminya tercinta. Sinopsis Jodha Akbar Episode 471
Sinopsis Jodha Akbar Episode 471
Ratu Jodha sedang ngobrol dikamar Ratu Ruqayah tapi sejak tadi Ratu Jodha hanya diam membisu “Ratu Jodha, sebenarnya ada permasalahan apa? Kenapa kau diam saja seperti itu?”, “Tdak ada apa-apa, Ratu Ruqayah” Ratu Jodha mencoba menutupi perasaannya “Ratu Jodha, aku ini temannya Yg Mulia & aku juga temanmu, katakan padaku, mungkin aku bisa membantu” akhirnya Ratu Jodha menceritakan permasalahan yg sedang dihadapinya saat ini yaitu tentang pesan yg dibawa oleh utusan Raja Iran “Kenapa Raja Iran ikut campur dgn permasalahan pada keluarga kita?” Ratu Ruqayah merasa heran “Yg Mulia pasti akan mendapatkan jalan keluar tentang hal ini tapi aku khawatir sama Pangeran Salim, bagaimana nanti perasaannya? Aku ingin Yg Mulia menemukan jalan keluar yg tdak menyakiti perasaan Pangeran Salim & juga rakyat kita” Ratu Jodha merasa sangat bingung “Jangan khawatir, Ratu Jodha, Aku yakin Yg Mulia akan menemukan jalan keluar yg tepat!” Ratu Ruqayah berusaha meyakinkan Ratu Jodha, tak lama kemudian Ratu Jodha pergi meninggalkan Ratu Ruqayah, sepeninggal Ratu Jodha, Ratu Ruqayah malah menyeringai senang “Sepertinya bakal ada permasalahan besar yg terjadi & Raja Jalal tdak menceritakannya padaku, ini adalah sesuatu yg keliru!” ujarnya sinis.