Sinopsis Jodha Akbar Episode 468

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 468, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 467 tentang ratu jodha yang kembali dari kematian setelah raja jalal memohon pada tuhan agar mengembalikan istri kesayangannya itu serta pangeran salim yang memenangkan pertarungan melawan mirza hakim dan akan kembali ke agra. kali ini admin bagikan lagi episode 468 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 468

Siang itu Ratu Jodha & Ratu Ruqayah sedang bermain catur dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha masih terlihat lemah karena sakit “Ratu Ruqayah, kau itu curang, kau membuat aku menang dalam permainan ini” Ratu Ruqayah tersenyum senang “Aku pikir kau itu sakit tapi ternyata kau itu tetap menggunakan pemikiranmu ketika sakit juga” Ratu Jodha hanya tersenyum “Moti, tolong siapkan makanan utk Ratu Jodha ya” Moti segera berlalu dari hadapan mereka “Ratu Jodha, kau tahu, senyummu itu yg membuat aku kalah kali ini” tepat pada saat itu Raja Jalal memasuki kamar Ratu Jodha “Heiii ada apa ini?” Ratu Ruqayah pura-pura merajuk ke Raja Jalal “Yg Mulia, Ratu Jodha sangat senang karena aku kalah hari ini, aku menerima kekalahanku” Ratu Jodha kembali tersenyum “Ratu Ruqayah, terima kasih telah membuat Ratu Jodha tersenyum lagi” ujar Raja Jalal sambil memandang kedua istrinya, dalam hati Ratu Ruqayah berkata “Jika aku bisa membuat Raja Jalal bahagia dgn memanfaatkan Ratu Jodha maka itu akan aku lakukan, aku akan berbuat apapun demi mendapatkan penghargaan Raja Jalal” Raja Jalal kemudian memberitahukan pada kedua istrinya bahwa Pangeran Salim memenangkan peperangan, Ratu Jodha & Ratu Ruqayah sangat senang mendengarnya “Ratu Jodha, selamat yaaa anakmu telah menang dalam peperangan” Ratu Jodha & Raja Jalal saling tersenyum “Kalau begitu besok kita akan pulang ke Agra”

Beberapa hari kemudian rombongan Raja Jalal sudah mencapai Agra & tak lama kemudian, mereka juga menunggu kedatangan Pangeran Salim bersama pasukannya “Yg Mulia, kapan Pangeran Salim akan kembali, aku merasa sudah tdak sabar menunggu kedatangannya”, “Dia bukan saja anakmu, Ratu Jodha akan tetapi putra mahkota juga, semua orang pasti memberikan selamat padanya maka dia membutuhkan waktu utk datang kesini” ujar Raja Jalal dgn nada bangga, sesaat kemudian salah seorang pelayan datang menghampiri Raja Jalal “Yg Mulia Raja, Pangeran Salim telah datang” Raja Jalal sangat senang mendengar berita itu & memberikan pelayan itu salah satu kalung yg dikenakannya dgn perasaan bahagia. Pangeran Salim memasuki halaman istana bersama dgn orang-orang kepercayaannya, Raja Jalal & Ratu Jodha sangat senang melihatnya, bergegas Pangeran Salim memberikan salam pada Raja Jalal “Dgn bangga aku katakan padamu, Yg Mulia bahwa aku tdak merusak kepercayaan anda, aku telah memenangkan peperangan” Raja Jalal langsung memeluk anak sulungnya itu “Kau telah membuat aku bangga padamu, Sekhu Baba” sementara itu dari kejauhan Haidar berkata dalam hati “Kenapa mereka berdua selalu menjadi bersama lagi & lagi, kapan aku punya kesempatan utk memisahkan Pangeran Salim & Raja Jalal?” Haidar menggerutu dalam hati. Sinopsis Jodha Akbar Episode 468

“Pangeran Salim, apakah kau tdak ingin bertemu dgn kami?” Ibu Ratu Hamida ikut menimpali pembicaraan anak & cucunya itu, Pangeran Salim segera menghampiri Ibu Ratu Hamida “Aku ingin menghampiri nenek yg terakhir kali jadi aku bisa punya banyak waktu bersama nenek” Ibu Ratu Hamida membelai wajah cucu kesaygannya itu, sementara itu Murad menghampiri ibunya, Ratu Salima “Murad, ibu senang kau akhirnya bisa memenuhi tugasmu” Murad segera memeluk Ratu Salima, kemudian berpindah ke Raja Jalal, Raja Jalal juga memeluknya “Kau juga layak mendapatkan pujian, Murad” ujar Raja Jalal bangga, Raja Jalal juga mengucapkan terima kasih pada ayah & anak dari kerajaan Amer yaitu Bhagwandas & Maan Sigh “Kami hanya memenuhi tugas kami, Yg Mulia” ujar Bhagwandas merendah, Pangeran Salim menghampiri Danial “Danial, kau telah tinggal disini & mengurusi Agra sendirian, itu tdaklah mudah, aku bangga padamu” ujar Pangeran Salim sambil memeluk Danial “Ratu Jodha, apakah kau tdak melakukan ritual aarti utk mereka?” Raja Jalal meminta Ratu Jodha melakukan ritual aarti utk Pangeran Salim & saudara-saudaranya “Dari tadi aku hanya menunggu utk itu saja, Yg Mulia” tak lama kemudian Ratu Jodha melakukan ritual aarti utk Pangeran Salim & saudara-saudaranya, Pangeran Salim menyentuh kaki Ratu Jodha sebagai tanda bakti anak pada orangtuanya, setelah ritual aarti berakhir, Murad mendekati Danial “Danial, apakah kau tdak rindu padaku?”, “Aku tdak punya waktu utk merindukanmu, Murad” Danial mencoba menggoda Murad “Kalau aku rindu sekali padamu selama aku disana karena tdak ada siapapun yg bisa aku goda disana” semua yg ada disana tertawa senang termasuk Raja Jalal yg terus memperhatikan mereka.

“Yg Mulia, aku telah membawa sebuah hadiah utkmu” ujar Pangeran Salim bangga, “Tunjukkan padaku, Sekhu Baba!” Pangeran Salim segera memerintahkan prajuritnya utk membawa Mirza Hakim kehadapan Raja Jalal “Ini dia penjahatmu, Yg Mulia & juga saudara Laki-lakimu! Sekarang adalah keputusanmu, Yg Mulia, semuanya aku serahkan padamu, apa yg akan kau lakukan padanya” Raja Jalal melihat Mirza Hakim dgn tatapan sedih & terharu “Kau telah sangat melukai aku, Mirza Hakim, apakah kau lupa seberapa besar rasa cintaku padamu? Aku tdak pernah melupakan itu bahwa kita mempunyai darah yg sama, jika aku memberikanmu hukuman maka ayah kita akan terluka maka aku memaafkanmu, kau akan tinggal disini sebagai tamuku, aku harap kau akan mempertahankan persaudaraan di Agra” Mirza Hakim yg semula marah ke Raja Jalal tiba-tiba terkejut dgn pernyataan Raja Jalal & semua orang mengelu-elukan nama Raja Jalal & nama keluarga kerajaan yg lain.

Didalam ruangan dikerajaan Mughal, Raja Jalal sedang berkumpul bersama Ibu Ratu Hamida & Mirza Hakim yg berdiri didepan Raja Jalal “Kak, aku tdak pantas utk mendapatkan penghormatan seperti ini, aku tdak berani menatap kedua bola matamu, kak, lebih baik bunuhlah aku!” Mirza Hakim merasa salah tingkah didepan Raja Jalal “Apa yg kau katakan, Mirza?” Ibu Ratu Hamida ikut menimpali “Jika aku tetap berada disini maka aku akan tetap memikirkan tentang kesalahan-kesalahanku, ibu, jadi biarkanlah aku pergi dari sini, kak” Raja Jalal hanya diam saja sambil memikirkan sesuatu tepat pada saat itu Ratu Jodha datang menemui mereka “Mirza, aku telah membuat manisan buatmu, kau sangat menyukainya bukan?” Ratu Jodha berusaha membujuk Mirza utk memakan manisan buatannya “Ratu Jodha, dia itu meminta utk membiarkannya dirinya pergi dari sini” Ibu Ratu Hamida kembali buka suara “Tdak! Kau tdak akan pergi dari sini, Mirza!”, “Aku sangat merasa bersalah, kak” ujar Mirza Hakim lagi “Apa yg kau lakukan itu cuma kesalahpahaman belaka & sekarang kau bisa memperbaikinya, tinggallah disini utk beberapa hari” Ratu Jodha kembali membujuk Mirza Hakim “Kau masih menganggapku sebagai saudaramu?” Ratu Jodha tersenyum “Kadang-kadang satu hal yg baik berlebihan pada hal hal yg buruk, aku sempat mendengar ketika Syarifudin membaca suratmu ketika kau tahu tentang penculikkanku, kau tdak mendukung rencana Syarifudin saat itu & memutuskan persekutuanmu dgnnya karena kau menghormati aku” ujar Ratu Jodha “Terima kasih utk semua ini, kak, tapi aku ingin meminta pengampunan pada Tuhan, biarkan aku pergi ke Kabul” Mirza Hakim terus memohon “Baiklah, jika kau ingin pergi, pergilah, carilah kedamaian & kembalilah segera” Raja Jalal akhirnya angkat bicara “Tapi sebelum kau pergi, makanlah manisan ini”, “Bagaimana aku mengatakan tdak, kak” Ratu Jodha mulai menyuapi Mirza Hakim “Pangeran Salim itu sangat berani, kak, & dia memang pantas menjadi raja selanjutnya, aku sangat bangga sebagai pamannya, kak” mereka semua yg hadir disana tersenyum.

Narator: “Kesultanan Mughal akhirnya berangsur-angsur membaik & berkat turunnya hujan, semua tanaman tumbuh berkembang kembali & keyakinan rakyat akan Raja Jalal juga segera pulih”

Diruang sidang Dewan Khaas, ketika Raja Jalal sedang berkumpul dgn para menterinya & keluarga kerajaan, salah satu prajuritnya mengabarkan bahwa Guru Ji Badrinath datang keistana sesuai dgn permintaan Raja Jalal, Raja Jalal menyuruhnya utk masuk keruang sidang. Guru Ji Badrinath datang kehadapan Raja Jalal dgn tatapan tajamnya sementara Raja Jalal menundukkan kepalanya kemudian Raja Jalal menghampiri Guru Ji, semua yg hadir disana ikut berdiri termasuk Ratu Jodha yg senang melihat kedatangan guru spiritualnya. “Guru Ji, aku telah salah paham padamu selama ini, maka aku ingin meminta maaf padamu dihadapan semua orang, aku telah keluar jalur, aku telah meremehkan keyakinanmu, maafkanlah aku” Raja Jalal memohon maaf pada Guru Ji “Apa yg kau lakukan pada masa lalu itu memang sudah menjadi takdirmu, akan tetapi sekarang apa yg telah kau lakukan saat ini sangatlah menakjubkan, Yg Mulia, seorang manusia bisa saja melakukan kesalahan tapi seorang manusia yg mulia adalah yg bisa menyadari kesalahan-kesalahannya, aku hanya bisa berdoa utkmu agar kau sukses lebih baik lagi & lagi” Guru Ji mulai angkat bicara “Aku telah berfikir bahwa kau akan menerima permintaan maafku ini kalau kau juga menerima posisi pejabat kerajaan dalam sidangku ini” Raja Jalal memohon pada Guru Ji, Guru Ji akhirnya menerima posisi tersebut kemudian dia menyalami semua menteri yg ada disana sambil dibimbing Raja Jalal menuju kesinggasana Raja, sambil masih berdiri Raja Jalal berkata pada semua yg hadir disana “Aku sangat bahagia semua baik-baik saja sekarang, semuanya dalam keadaan sehat diKesultanan Mughal & aku ingin merayakan peristiwa ini, aku akan mengadakan sebuah pesta utk menyambutnya!” ujar Raja Jalal senang.

Tak berapa lama kemudian para pedagang perhiasan datang keistana, Hoshiyar menghentikan mereka “Mau apa kalian kemari?”, “Yg Mulia Raja telah memanggil kami utk membeli beberapa perhiasan utk istri-istri Raja, aku juga baru tahu bahwa Yg Mulia Raja akan mengumumkan Malika Hind (Ratu India)” Hoshiyar sangat senang mendengarnya. Sinopsis Jodha Akbar Episode 468

Dikamar Ratu Ruqayah, Ratu Ruqayah terus menerus memanggil nama Hoshiyar “Hoshiyar! Hoshiyar! Dimana kau! Pelayan dimana Hoshiyar?” tepat pada saat itu Hoshiyar mendatangi Ratu Ruqayah “Yg Mulia Ratu, aku punya kabar baik utkmu” Hoshiyar mencoba membujuk Ratu Ruqayah, sementara Ratu Ruqayah terus cemberut ke Hoshiyar “Ini tdak mudah utk membuat aku senang!” Hoshiyar kemudian menceritakan pada Ratu Ruqayah bahwa Raja Jalal akan mengumumkan Malika Hind pada saat perayaan “Lalu kenapa? Itu tdak penting apakah aku akan mendapatkan posisi itu atau tdak, paling nanti Raja Jalal akan memberikannya pada Ratu Jodha karena dia telah bekerja keras selama ini” Ratu Ruqayah pesimis dgn posisi tersebut “Ratu Jodha telah menjadi hakim didesa itu & anda telah melayani para warga penduduk, jadi sama halnya ketika Ratu Jodha mendapatkan posisi sebagai Mariam Uz Zamani maka aku pikir posisi ini adalah utk anda, Ratu Ruqayah” Ratu Ruqayah sangat senang mendengar penjelasan Hoshiyar “Jangan terlalu mengada-ada, Hoshiyar!”, “Jika berita ini benar maka anda harus memberikan hadiah utkku, Ratu Ruqayah”, “Sudahlah konsentrasi pada pekerjaanmu! Persiapkan hookah utkku!” Hoshiyar segera berlalu meninggalkan Ratu Ruqayah “Kedengarannya cukup menarik” bathin Ratu Ruqayah dalam hati.

Dihalaman istana, Pangeran Salim sedang ngobrol dgn Qutub, sahabatnya. “Qutub, aku harus bekerja utk para warga penduduk sekarang, mereka telah percaya padaku jadi aku harus memenuhi kewajibanku, aku harus melayani mereka”, “Pangeran Salim, dulu kau pernah berusaha utk melarikan diri dari posisi ini” Qutub mencoba semakin meyakinkan Pangeran Salim kalau perbuatannya kali ini benar “Aku telah sadar bahwa sebagai seorang putra mahkota aku mempunyai beberapa kewajiban & aku harus bisa memenuhinya, aku ingin menjadi seorang Raja yg bisa membuat semua orang bahagia, yg bisa selalu memberikan makanan utk mereka, memberikan tempat bernaung utk rakyatku & tdak ada seorangpun yg akan menjadi penari seperti Anarkali!”
Sinopsis Jodha Akbar Episode 468
Kembali kekamar Ratu Ruqayah, Raja Jalal menemui Ratu Ruqayah dikamarnya sambil membawa sebuah batu permata “Ratu Ruqayah, lihatlah bukankah batu permata ini bagus bentuknya?” Ratu Ruqayah sangat senang ketika Raja Jalal menunjukkan batu permata itu padanya “Itu sangat bagus sekali, Raja Jalal!”, “Kau tahu, aku akan memberikan batu permata ini pada Malika Hind & kau harus menunggu utk mengetahui siapa yg akan menjadi Malika Hind!” ujar Raja Jalal sambil berlalu meninggalkan Ratu Ruqayah. Hoshiyar yg mengetahui kedatangan Raja Jalal segera menghampiri Ratu Ruqayah “Yg Mulia Ratu, apa aku bilang kan? Kau pasti akan mendapatkan posisi ini!” Ratu Ruqayah tersenyum senang, dalam hati dia berfikir “Hoshiyar benar, aku telah melayani warga pernduduk juga, Ratu Jodha sudah menjadi hakim didesa itu & aku sudah melayani warga penduduk sebagai seorang pelayan didesa itu maka aku seharusnya yg mendapatkan posisi ini!”