Sinopsis Jodha Akbar Episode 446

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 446, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 445 tentang badai yang meghuncang hebat kerajaan mughal dan raja jalal tidak bisa berbuat apa2, sementara itu ada malaikat yang menyamar sebagai seorang anak kecil dan mengingatkan kembali bahwa badai ini adalah peringatan untuknya namun ia tidak menggubris dan ia semakin sombong dengan kekuasaannya. Kali ini admin bagikan lagi episode 446 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 446

Malam itu Ratu Jodha tdak bisa tidur, Ratu Jodha duduk bersimpuh dilantai sambil berzikir agar tdak mengantuk tapi tetap saja matanya berat hingga mengantuk namun kembali dia terjaga “Aku tdak boleh tidur, aku harus berzikir” tak berapa lama kemudian Raja Jalal menemuinya “Ratu Jodha, apa yg sedang kau lakukan? Moti bilang padaku kalau kau tdak tidur selama dua hari?” Raja Jalal khawatir keadaan Ratu Jodha “Aku harus berzikir, Yg Mulia, Aku tdak boleh tidur” Ratu Jodha gelisah dgn mimpi buruknya “Iyaa, baiklah kau tdak tidur, duduklah disini saja bersamaku” Raja Jalal mengajak Ratu Jodha duduk diatas tempat tidurnya, sedangkan Raja Jalal duduk disebelahnya lalu Raja Jalal membaringkan Ratu Jodha diatas tangannya “Aku tdak boleh tidur, Yg Mulia” Ratu Jodha bersikeras tdak mau tidur karena dirinya takut bila tertidur, Ratu Jodha akan bermimpi buruk “Tdak, aku tdak meminta kau utk tidur” kemudian Raja Jalal menyanyikan lagu nina bobok (Soojaa Soojaa) utk Ratu Jodha sambil menepuk-nepuk bahu Ratu Jodha, akhirnya Ratu Jodha terkantuk-kantuk kemudian tertidur, melihat istrinya sudah tertidur, Raja Jalal lalu mencium keningnya tak lama kemudian Raja Jalal bangun dari tempat tidur menuju kearah jendela, Raja Jalal teringat pada wajah anak kecil yg mengenakan baju serba putih juga teringat akan badai yg menghantam istana & rakyatnya “Mengapa semua ini terjadi?” tiba-tiba Ratu Jodha mengigau & meracau tdak karuan dalam tidurnya, Ratu Jodha nampak ketakutan, Raja Jalal segera membangunkannya, akhirnya Ratu Jodha terbangun dari mimpi buruknya, Raja Jalal mencoba menenangkan Ratu Jodha “Apa yg kau lihat dalam mimpimu, Ratu Jodha?”, “Yg Mulia, aku melihat banyak sekali serangga yg keluar dari dalam tanah & mereka mengelilingimu, ada sebuah masalah besar yg akan datang, Yg Mulia” Ratu Jodha berlindung dalam pelukan Raja Jalal, dirinya merasa ketakutan dgn mimpinya kali ini “Yg dikatakan Guru Ji itu benar, kau harus bisa menghentikan semua ini, Yg Mulia” Raja Jalal tdak percaya dgn mimpi Ratu Jodha “Hal semacam ini tdak akan terjadi, Ratu Jodha, Hal ini hanya dalam pikiranmu saja & itu pasti sudah ditanamkan dalam pikiranmu oleh guru spiritualmu itu, aku tahu apa yg aku lakukan, Ratu Jodha! Hal semacam ini tdak akan terjadi” Raja Jalal kemudian pergi meninggalkan Ratu Jodha, Ratu Jodha hanya pasrah melihat kepergian suaminya. Sinopsis Jodha Akbar Episode 446

Maan Sigh sedang berada disebuah tempat rahasia dgn anak buahnya “Aku khawatir terhadap nyawa Yg Mulia Raja, sebuah kesalahan bisa membuat aku jauh dari tujuanku” Maan Sigh menunjukkan peta istana & menunjukkan pada mereka jalan rahasia masuk keistana.

Ditempat Guru Ji Badrinath, Guru Ji sedang melihat ramalan tentang Ratu Jodha “Kasihan Ratu Jodha, Ratu Jodha pasti akan menderita berat” tak lama kemudian Raja Jalal datang menemuinya dgn amarahnya “Semua ini terjadi karenamu! Saat ini Ratu Jodha mulai ketakutan, dia selalu berfikir tentang sesuatu yg buruk & mulai sering bermimpi buruk!” Raja Jalal menuduh Guru Ji sambil menuding kearahnya “Itu semua bukan karena aku, Yg Mulia, Akan tetapi itu semua karenamu, keluargamu sendiri menderita karenamu” Guru Ji mencoba mengingatkan Raja Jalal “Aku bisa berbuat apapun! Aku bisa memasukkanmu kedalam penjara! Aku bisa memotong jemarimu! Aku bisa memotong lidahmu yg meramalkan masa depan! Yg pasti aku bisa melakukan apapun! Jika aku mau aku bisa membuat hidupmu seperti dineraka!” Raja Jalal sangat marah ke Guru Ji “Apakah kau bisa mengubah takdirmu sendiri, Yg Mulia? Dapatkah kau merubah perputaran bintang-bintang dilangit? Dapatkah kau mengubah cuaca? Dapatkah kau mengontrol matahari atau bulan? Kau tdak bisa kan karena kau tdak bisa mengatur mereka semua, ada Raja yg menguasai seluruh alam semesta ini!” Raja Jalal murka mendengar ucapan Guru Ji “Tdak ditanah ini! Di India, akulah yg menguasainya & semuanya menuruti perintahku! Ini adalah perintahku! Tinggalkan Agra secepatnya atau aku akan menghancurkan kehidupanmu!” ujar Raja Jalal kemudian berlalu meninggalkan Guru Ji, tanpa Raja Jalal ketahui tanah pijakan bekas kakinya dirumah Guru Ji retak & mengeluarkan serangga serangga berwarna hitam.

Diistana Agra, dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha sedang tertidur tiba-tiba Ratu Jodha terbangun dgn wajah ketakutan, Ratu Jodha sangat khawatir, Moti berusaha menenangkan Ratu Jodha “Moti, aku melihat banyak serangga dalam mimpiku, aku harus bicara dgn Guru Ji, aku harus mengatakan hal ini kepada Yg Mulia utk pergi ke Guru Ji”

Dikamar Raja Jalal, Raja Jalal sedang bersama Shah Abdullah “Pembangunan benteng saat ini sedang dimulai, Yg Mulia” Raja Jalal senang mendengarnya, tepat pada saat itu Ratu Jodha datang menemuinya, Shah Abdullahpun meninggalkan mereka berdua. “Yg Mulia, aku ingin bicara dgnmu”, “Tenang, tenang Ratu Jodha, Kau minum dulu ya” Raja Jalal mengambilkan segelas air putih lalu diberikannya ke Ratu Jodha, Ratu Jodha segera meminumnya hingga habis “Yg Mulia, aku melihat dalam mimpiku lagi banyak serangga-serangga hitam yg keluar dari dalam tanah” Raja Jalal tdak suka mendengar ucapan Ratu Jodha “Mengapa tdak kau lupakan saja mimpi-mimpi itu, Ratu Jodha, Mimpimu itu mengganggu dirimu sendiri & aku juga”, “Kau tahu kan bahwa mimpiku selalu menjadi kenyataan, Yg Mulia & Guru Ji juga mengatakan hal itu, aku ingin kau bertemu dgnnya & menanyakan apa yg sedang terjadi saat ini”, “Aku tdak tertarik utk bertemu dgn dia, Ratu Jodha”, “Aku tahu kalau kau tdak suka dgn dia akan tetapi demi aku, aku mohon, Temui dia sekali lagi, ayoo kita pergi” Ratu Jodha menggeret tangan Raja Jalal, namun Raja Jalal tak bergeming, Raja Jalal tetap duduk ditempatnya “Aku tdak mau, Ratu Jodha”, “Tolonglah, temui dia lagi”, “Kau tdak akan kemana-mana, kau tdak akan menemukan dia disana, aku sudah menyuruhnya utk pergi meninggalkan Agra” Ratu Jodha sangat terkejut, kemudian melepaskan genggaman tangannya ditangan Raja Jalal, Raja Jalal hanya memandang sekilas
Sinopsis Jodha Akbar Episode 446
Kau telah melakukan kesalahan lagi, Yg Mulia, Mengapa kau tdak bisa mengerti bahwa ada sebuah bahaya besar yg akan datang? Guru Ji mengatakan bahwa kau akan membuat orang-orang yg baik menjauh darimu & dgn membuat Guru Ji pergi dari sini, kau telah membuktikannya bahwa itu benar, hentikan dirimu sendiri dari kesombongan, kau telah mulai membandingkan dirimu sendiri dgn Tuhan, bagaimana kau bisa menyamakan pribadimu sama seperti Dia?” Ratu Jodha mencoba menyadarkan Raja Jalal “Apakah kau ingin mengatakan bahwa badai itu datang karena aku? Orang-orang menderita karena aku? Itu yg dikatakan oleh Guru Ji mu itu! jadi aku mengeluarkannya dari kota ini, ucapannya cuma omong kosong belaka, Ratu Jodha”, “Ucapannya selalu benar, Yg Mulia, Ketika seseorang buta akan kekuasaannya maka dia tdak akan bisa melihat apapun”, “Aku tdak tahu apa-apa, Ratu Jodha, aku hanya tahu bagaimana memerintah kerajaan & apa yg benar utk rakyatku” ujar Raja Jalal kemudian berlalu meninggalkan Ratu Jodha, Ratu Jodha sedih melihat kepergiannya.

Diruang keluarga, Ibu Ratu Hamida menemui Bhagwandas, kemudian memberikan beberapa hadiah utk keluarganya “Kami akan meninggalkan Agra sekarang, aku harap pada pertemuan kita berikutnya, Maan Sigh ada bersama dgn anda & anda bisa menyelesaikan kesalah pahaman anda dgnnya & jika dia benar-benar bersalah maka hukumlah dia” Raja Jalal hanya diam membisu. Sinopsis Jodha Akbar Episode 446

Dikamar Maan Bai, Anarkali datang menemui Maan Bai atas permintaan Maan Bai “Anarkali, aku tahu kalau kau telah menyelamatkan nyawa Pangeran Salim & tanganmu terbakar, aku sangat berterima kasih”, “Aku sangat beruntung sekali bahwa aku bisa menyelamatkan nyawa pangeran” Anarkali merasa kikuk didepan Maan Bai “Kau memang orang yg sangat baik, kau harus melakukan satu hal, aku akan pulang ke Amer & meninggalkan Agra, kau harus menjaga Pangeran Salim & juga selalu memberikan informasi tentang dia padaku melalui sebuah surat” tiba-tiba Pangeran Salim datang menemui mereka “Pangeran Salim, aku tahu kalau Anarkali telah menyelamatkan nyawamu” Pangeran Salim hanya tersenyum “Aku melakukan hal ini utk temanku Maan Bai & kau juga telah menyelamatkan nyawanya juga”, “Bagaimana bisa aku tdak menyelamatkan dia, dialah yg mempunyai nyawaku” Anarkali nampak terkejut “Maksudku dia itu kan temanmu” Anarkali memohon diri utk meninggalkan Maan Bai, sepeninggal Anarkali Maan Bai bertanya ke Pangeran Salim “Mengapa kau kesini?”, “Kau adalah orang yg sangat baik, seseorang yg sangat rendah hati, maafkan aku karena aku jarang menghabiskan waktukku bersama dgn dirimu” Pangeran Salim memuji Maan Bai “Terima kasih telah menemuiku sebelum aku pergi akan tetapi aku ingin mengatakan satu hal bahwa kakak Laki-lakiku itu tdak bersalah”, “Aku akan mencoba utk melihat bagaimana permasalahannya” ujar Pangeran Salim sambil mengantar Maan Bai menuju ke kedua orang tuanya, tak lama kemudian keluarga Bhagwandas meninggalkan Agra menuju ke Amer.

Malam itu Maan Sigh sedang berada dihutan, tiba-tibat datanglah sepasukan prajurit yg menangkapnya, mereka kemudian membawa Maan Sigh ke Raja mereka yaitu Mirza Hakim (adik tiri Raja Jalal) “Aku akan menggunakan kau utk melawan kakak Raja Jalal, selama ini aku telah bersama kak Raja Jalal, aku bahkan menentang ibu kandungku sendiri demi kak Raja Jalal akan tetapi apa yg telah dia lakukan? Dia telah membunuh ibuku! Selama ini aku selalu mendukungnya & dia telah menipu aku, dia seharusnya tdak membunuh ibuku!” Mirza Hakim sangat marah sama Raja Jalal “Aku ini bersembunyi karena mau menyerang Yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar bukan utk menyerang kau” Maan Sigh membela diri “Aku tdak percaya dgnmu, kau itu sangat dekat dgn kak Raja Jalal, kau tdak akan bisa melukai dia”, “Kau sendiri juga sangat dekat dgn dia, ketika Yg Mulia Raja menipu aku, aku juga mulai melawan dia sama seperti yg kau lakukan, ketika dia menghina aku maka aku melawannya, kau bisa menyelidikinya” Maan Sigh berupaya mempengaruhi Mirza Hakim agar percaya padanya “Aku pasti akan menyelidikinya akan tetapi kau harus masuk kepenjaraku dulu” Maan Sigh langsung dibawa oleh para prajurit Mirza Hakim kedalam penjara.

Jiwa Raja Jalal berbicara: “Waktupun terus berlalu & semakin lama semakin buruk, orang-orang kepercayaanku mulai menyimpang jauh dariku, itu adalah hari yg paling buruk”

Jiwa Ratu Jodha berbicara: “Yg Mulia Raja, kau adalah segalanya buatku, kau adalah garis hidupku & kau berada dijalan yg salah, aku tdak tahu bagaimana caranya merubah pemikiranmu, aku tdak bisa melakukan apapun utk melihat kau berubah, seorang Raja yg biasanya mendengarkan para menterinya, rakyatnya, & lain sebagainya sekarang dia malah menghina mereka semua, mulai memerintah mereka, kau benar-benar telah berubah, kau bukanlah Yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar yg aku kenal, kau bukan dirimu sendiri & aku tdak tahu apa yg harus aku lakukan”