Sinopsis Mohabbatein Episode 366

Masterkids SEO - Sinopsis Mohabbatein Episode 366, Tuan Bhalla sedang menghibur istrinya, Amma juga datang kesana & menghibur nyonya Bhalla utk tdak khawatir soal Adi “Kamu bisa membenci Shagun tapi kamu juga mengurusi Adi dgn sangat baik, Madhu”, “Iyaaa, aku juga membuat makanan dosa utknya & dia akan datang kesini utk makan ayam, kamu bisa mengirimkan Chole Puri utknya, Toshi” sahut Amma “Terima kasih, Madhu”, “Toshi, bagaimanapun juga, Ruhi, Adi & Shravan adalah sama utk kita, mereka itu cucu cucu kita juga” saat itu Neelu datang & memberitahu mereka kalau para tamu sudah datang, mereka pun bergegas menemui para tamu, Amma menyeka airmatanya & meminta besannya utk menemui tamu 
Sinopsis Mohabbatein Episode 366
Rupanya Pammi datang dgn membawa lamaran utk Rinki & menunjukkan foto calon pengantin laki laki yg hendak dijodohkan dgn Rinki pada semua orang, kakak calon pengantin laki laki yg bernama Dimple & suaminya ngobrol dgn mereka “Kami menyukai foto Rinki yg dikirimkan oleh nyonya Pammi”, “Tapi kami belum bertanya pada Rinki, sekali saja dia mengatakan iya mau, maka kami akan melakukan proses ritual pernikahannya” Raman menimpali ucapan Dimple “Iyaa, kami juga ingin mengatur pernikahannya berdasarkan cinta & adikku itu akan pulang ke India segera, kami akan mengatur pertemuannya dgn Rinki” ujar Dimmple lagi 

“Bagaimana nyonya Toshi, apakah kamu setuju dgn lamaran ini?" rupanya keluarganya Dimple menyukai keluarga Bhalla, tak lama kemudian mereka pun pergi dari sana, begitu tamu pergi, Raman meminta ibunya utk tdak terburu buru memutuskan soal pernikahan Rinki “Raman, sebenarnya ibu ingin mengambil kesempatan ini, jika Romi memberi reputasi yg buruk utk keluarga kita, hal ini pasti akan sangat sulit utk menikahkan Rinki & ini menjadi tugasmu & Ishita utk menjelaskannya pada Rinki” ujar nyonya Bhalla 

Raman menemui Amma & Appa, kemudian memberikan surat persetujuan & berkata pada Appa “Ayah mertua, tuan Maholtra sudah menandatanganinya & dia juga meminta maaf dgn meminta ayah utk bekerja kembali dgnnya”, “Terima kasih, Raman, tapi aku tdak bisa menerimanya” sahut Appa “Aku akan merasa kalau ayah mertua memaafkan aku jika ayah menerima tawaran ini” Raman berusaha meyakinkan ayah mertuanya “Ibu mertua, tolong yakinkan ayah” akhirnya Appa setuju “Baiklah, seperti yg kamu katakan” Raman sangat senang mendengarnya 

Raman kemudian pulang kerumah & dilihatnya Ishita sedang sibuk menjahit dikamar, Raman merasa kesal “Tdak ada seorangpun yg mempunyai waktu! Kenapa kamu mengambil tugas utk pernikahannya Rinki kalau kamu sendiri tdak punya waktu”, “Kamu sendiri bahkan tdak bisa menerima telfon, kamu juga lebih sibuk dari aku” balas Ishita, kemudian mereka berdua mulai membahas tentang mencari laki laki yg baik utk Rinki ”Kamu ini tdak memberikan aku waktu, Raman, paling tdak menghabis waktu bersama utk membahas masalah ini” Raman langsung menyahut ucapan Ishita “Seorang pria yg sudah menikah tdak akan pernah bahagia” Ishita tertegun 

Sementara itu Romi mencuri dompetnya Shagun, Romi & Shagun bertengkar satu sama lain “Siapa nanti yg akan memenuhi kebutuhanku? Keluargaku telah mengabaikan aku, apa yg akan kamu katakan pada keluargaku? Aku sendiri tdak bisa mengatakannya pada ibuku, aku sangat mencintainya tapi jika aku mengatakan pada ibuku maka aku akan mati & mengajak kamu juga, Shagun!” ancam Romi, Shagun merasa cemas “Aku harus mengamankan tempatku dirumah ini & aku juga harus berhati hati” bathin Shagun 

Tengah malam, Ishita terbangun dari tidurnya karena mendapat telfon darurat dari klinik “Baiklah, aku akan datang” Ishita melirik kearah Raman yg tertidur disebelahnya, Ishita mengira kalau Raman masih tertidur, kemudian Ishita bergegas pergi ke klinik, ketika Ishita sampai di kliniknya, security klinik mengatakan kalau anak yg mau berobat ini menangis terus sedari tadi, begitu Ishita mendekat, Ishita meminta agar anak itu jangan menangis, ujar Ishita sambil mempersiapkan dirinya dgn mengenakan kaos tangan plastik & mempersiapkan alat alatnya utk melakukan pengobatan, kemudian Ishita bergegas masuk hendak menemui anak tersebut tapi ternyata apa yg dilihatnya disana diluar dugaan, Sinopsis Mohabbatein Episode 366

Ishita kaget ternyata di dalam hanya ada Raman yg mengenakan pakaian ala pria Tamil lengkap dgn selendang putihnya yg nangkring dibahunya dgn hiasan lilin & bunga yg tersebar dimana mana di dalam ruangan tersebut “Raman ,,,?” Raman langsung berbalik & menatap ke arah Ishita dgn senyum manisnya, perlahan Ishita menghampiri suaminya itu & kemudian Raman melepaskan pakaian kebesaran dokter gigi Ishita & juga sarung tangan plastik yg dikenakan istrinya ini kemudian menutup mata Ishita dgn tangannya sambil berkata “Happy anniversary” tepat pada saat itu kelopak bunga mawar merah jatuh diatas kepalanya, Ishita benar benar tdak meyangka kalau Raman akan seromantis ini dgn menghujaninya kelopak bunga mawar merah yg banyak sekali, Ishita & Raman saling memandang & tersenyum, 

Kemudian Raman memberikan sekuntum bunga mawar merah sambil berkata “Terima kasih karena kamu telah datang dalam kehidupanku” kemudian bunga mawar yg kedua “Terima kasih karena kamu mau menjadi ibu Ishinya Ruhi, membesarkan Ruhi, menerima keluargaku yg gila & juga membuatku menyadari kalau aku ini hidup & membuat hidupku menjadi sebuah kehidupan yg lebih baik” ujar Raman sambil memberikan kuntum bunga mawar merah berikutnya, Ishita terharu & tak mampu berkata apa apa lalu mencium aroma bunga mawar merah tersebut “Dulu satu tahun yg lalu pada hari ini kita menikah” Ishita langsung memeluk Raman dgn perasaan bahagia yg tak tertahankan sambil berkata “Happy anniversary, Raman, terima kasih karena kamu telah membuat hari ini menjadi sangat special, semua ini sungguh sangat indah” ujar Ishita sambil melonggarkan pelukkannya 

“Apakah kamu lupa?”, “Tentu tdak” mereka berdua kembali beradu pendapat seperti biasa, sebuah pertengkaran yg manis yg selalu mereka lakukan “Kamu tahu, kejutan utkmu baru akan aku buat besok” Raman tersenyum mendengarnya “Yang terakhir kali, seluruh keluarga ikut bersamamu dalam kejutanmu”, “Aku janji kali ini kita hanya akan menghabiskan waktu berdua saja, tdak ada yg lain” Ishita & Raman tertawa geli “Aku pikir aku harus mengatakannya sekarang, kita akan membiarkan resepsionis & security karena mereka masih berada disini”, “Lalu bagaimana dgn tangisan anak anak itu?” tanya Ishita heran “Aku memutar rekamannya”, “Pintar juga ya!” puji Ishita “Ayooo, kita pergi” Raman & Ishita bergegas pergi dari sana, begitu sampai di pintu depan, resepsionis & security mengucapkan happy anniversary pada mereka dgn memberikan sekuntum bunga mawar merah ke Ishita, Ishita & Raman sangat berterima kasih pada mereka berdua 

Malam itu rupanya tuan Bhalla & Appa juga sedang bertemu & teringat hari itu dimana mereka memutuskan utk menikahkan kedua anak mereka berdua, mereka mengira kalau semua orang lupa pada hari ulang tahun pernikahan Raman & Ishita yg pertama kali “Istriku Toshi saat ini sedang begitu gelisah memikirkan Romi & Rinki, sedangkan Ishita tadi pergi ke klinik, katanya ada panggilan darurat disana” ujar tuan Bhalla, padahal pada saat itu Ishita & Raman sedang duduk di depan mobil Ishita sambil menikmati malam berdua diluar, mereka berdua ngobrol tentang kenangan keluarga mereka “Kamu tahu, keputusan ayahmu & ayahku yg menyuruhku utk menikahimu adalah langkah yg tepat tapi kita selalu bertengkar setiap hari” Ishita tersenyum mendengar cerita Raman “Raman, bagaimana kalau kita pura pura mengabaikan mereka dgn mengatakan kalau kita ini sangat sibuk, kita akan merayakan hari jadi kita ini sendirian saja dgn mengatakan kalau kita akan pergi utk bekerja, bagaimana? Lalu kita akan merayakannya dgn mereka pada malam harinya” ujar Ishita, 

Rupanya saat itu nyonya Bhalla & Amma sedang kebingungan mencari suami mereka yg tiba tiba pergi ditengah malam begini, mereka berdua mulai mencari suami mereka bersama sama, ditempat Raman & Ishita, Raman bertanya tentang rencana Ishita besok pagi “Kamu harus sabar sayang, aku tdak akan mengatakan apa apa sekarang, semuanya masih rahasia” Raman tersenyum sambil memeluk Ishita dari samping, Raman & Ishita saling tersenyum satu sama lain