Sinopsis Beintehaa Episode 109

Masterkids SEO - Sinopsis Beintehaa Episode 109, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Beintehaa Episode 108! kali ini admin bagikan lagi episode 109 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Desember 2015. Berikut Kisah selanjutnya Beintehaa By #RS!
Sinopsis Beintehaa Episode 109

Di Bhopal, Aaliya melihat ponselnya, dia mengatakan “bahkan dia tdak meneleponku, dia teringat saat-saat bahagia bersama Zain, lagu Dil me mengalun, tiba tiba dia berbalik & melihat kalau Zain sedang berdiri di sana, mereka berdua saling mendekat, Zain berkata dalam hatinya “Aaliya mencari ketenangan dariku, dia terlihat sangat menikmatinya sendiri, Aaliya juga berkata dalam hatinya “aku bisa melihat kelelahan di wajahnya setelah merayakan pesta, tapi aku tdak bisa melihat kesedihannya, mereka saling berpandangan, tiba tiba Sepupu Aaliya datang ke sana & bertanya pada Zain “bagaimana kabar mu Kak?, Zain mengatakan “aku baik baik saja, kemudian mereka membawa Aaliya pergi dgn mereka & sebagian yg tinggal dari mereka mengejek Zain karena dia datang ingin membawa Aaliya kembali karena Aaliya baru tinggal disana hanya 1 hari, tiba tiba Shabana & Ghulam datang menemui Zain, Shabana mengatakan “ini sangat baik karena kau datang, Ghulam mengatakan “itu berarti kau ingin datang dgn Aaliya, tapi entah bagaimana kau bisa terlambat,

Dikamar, Aaliya menutup pintu kamar & menghampiri Zain, Aaliya bertanya “apakah kau lapar, Zain mengatakan “aku tdak lapar setelah bepergian, Aaliya berkata dalam hatinya “dia masih sama aja, kemudian Aaliya mengatakan “aku akan kembali setelah 2-4 hari, mendengar itu Zain berkata dalam hatinya “dia terlalu sombong, lalu Zain mengatakan “aku datang kemari karena desakan ayah, Aaliya mengatakan “aku mendengarkan pikiranmu, maka siapa yg bisa memaksamu, Zain mengatakan “ayah bisa memaksa ku seperti yg dia lakukan sekali di Bhopal di depanmu, Aaliya teringat ketika Usman memaksa Zain menikahinya, Aaliya merasa sedih & pergi dari sana, setelah Aaliya pergi Zain mengatakan “dia menepis kalau pernikahan kami sebagai saling pengertian, tapi ketika aku menambahkan kalau itu pemaksaan dia marah,

Ghulam berkata pada Shabana “beberapa pertengkaran itu hal yg biasa, tdak ada yg salah antara Zain & Aaliya, lalau dia mengejek Shabana kalau dia akan menyiapkan makanan khusus utk Zain & dia juga akan merasakannya dgn Zain,

Bibi Aaliya (ibu Zubair) datang menemui Zain, Phupi mengatakan “aku akan mempertemukan Zubair dgn mu, mendengar itu, Zain berkata dalam hatinya “itu adalah hal yg paling tdak akan kulakukan, Phupi bertanya “apakah kau & Aaliya bertengkar?, bagaimana kalian bisa bertengkar ketika Zubair ada di sana, karena Zubair memiliki kasih sayang, dia akan berkompromi dgn siapa pun, Disisi lain, sepupu Aaliya juga bertanya hal yg sama dgn Aaliya, Zain berkata pada Phupi “Aaliya datang ke sini tanpa memberitahu ku, Aaliyaberkata pada sepupunya “Zain tdak mendengarkanku sama sekali, Phuphi berkata pada Zain “aku akan membicarakan hal ini dgn Aaliya & Ghulam / Shabana, Phupi ingin pergi tapi Zain menghentikannya, disisi lain, Aaliya mengatakan “Zain tdak suka panchayat & dia akan memilah hal-hal itu sendiri, Zain berkata pada Phupi “Aaliya tdak suka panchayath, Sinopsis Beintehaa Episode 109

Zain keluar dari kamar, dia melihat Aaliya sedang berada diayunan, Zain berkata dalam hatinya “dia pasti ingin menelepon panchayat & menginginkan ku berlutut & meminta maaf, tiba tiba Ali datang & memeluk Zain, Ali mengatakan “aku datang utk bertemu dgnmu, kemudian Ali memberi pada Zain kunci, Zain mengatakan “aku merasa tercekik & mengambil kunci itu dari Ali, Dia melihat Aaliya, Aaliya berkata dalam hatinya “jika dia merasa tercekik, lalu mengapa dia datang, dia seharusnya kembali,

Zain menyetir jeep & merasa senang, tiba tiba dia melihat seorang pria ditengah jalan dgn membawa banyak balon, Zain mengatakan “hei paman, mengapa kau datang ke depan Jip ku, Pria itu mengatakan “aku bukan pamanmu, lalu dia duduk di Jip Zain & mengatakan “aku membutuhkan tumpangan, Zain mulai menyetir Jipnya, Pria itu memperkenalkan dirinya, Zain juga memperkenalkan dirinya, Pria itu bertanya “apakah kau Singel atau telah menikah?, Zain mengatakan “aku telah menikah, Pria itu bertanya “apakah kau bertengkar dgn istrimu?, bahkan kau selalu bertengkar dgn istrimu, Pria itu mengatakan “istrimu menyukai balon berbentuk hati?, maka ambillah balon ini utknya, siapa nama istrimu?, Zain mengatakan “namanya adalah Aaliya, dia tdak menyukai balon ini, Pria itu mengatakan “cinta butuh diisi sehari-hari, & itu diperlukan dgn mengatakan “I Love U, aku mengatakan ini kepada istriku setiap hari, kemudian dia akan turun dari Jeep & terima kasih pada Zain utk tumpangannya, lalu dia pergi,

Zain mengikuti pria itu & melihat kalau pria itu pergi ke kuburan, Zain melihat dia sedang menghias makam istrinya, Pria itu mengatakan “aku bertengkar dgn istriku, kami berdua tdak mengatakan maaf, istriku keluar dari rumah sambil berteriak, dia tersesat, Istriku mengalami kecelakaan & meninggal, aku datang setiap hari dgn bunga, cokelat, balon, dll, aku tdak pernah memberinya hadiah ketika dia masih hidup, Zain teringat ketika dia bertengkar dgn Aaliya, Pria itu meminta Zain utk menyatakan cintanya kepada istrinya & mengatakan “hidup ini sangat tdak terduga, hidup tdak memberikan kesempatan kedua, mendengar itu Zain bangkit & mulai berlari, Zain mengendarai jeep & teringat bagaimana dia menyakiti Aaliya, dia juga teringat bagaimana Aaliya membantunya saat berada di ruang pendingin, dia juga teringat akan kejadian kejadian yg lain,

Zain sampai di rumah, Shabana mengatakan “kau datang pada waktu yg tepat, Ghulam mengatakan “ada kerusuhan di kota & Aaliya hilang, Ali mengatakan “Aaliya pergi naik sepeda ketika kau pergi naik Jeep, semua orang menjadi tegang, Zain mengatakan “aku mengatakan kalau aku akan datang kembali, apakah dia mengatakan sesuatu?, Ali mengatakan “dia tdak mengatakan apa-apa, Zain mencoba utk menelpon Aalilya, tapi teleponnya di luar jangkauan, Shabana menjadi tegang & meminta semua orang utk mencari Aaliya, Zain mengatakan “aku akan pergi keluar & mencari Aaliya, tapi Ghulam meminta dia utk tdak pergi karena dia tdak tahu Bhopal dgn baik & meminta sepupu Aaliya utk pergi keluar, Zain berulang kali mencoba menelpon Aaliya, tapi tetap teleponnya di luar jangkauan, Zain kemudian teringat akan kata-kata Pria itu yg mengatakan “hidup tdak dapat diprediksi, dia juga teringat bagaimana Pria memintanya utk menyatakan cintanya kepada istrinya,

Precap : Usman menelpon Shabana & bertanya “apakah semuanya baik-baik saja?, Shabana mengatakan “ada kerusuhan di seluruh kota, Usman meminta Shabana utk bicara dgn Zain, Shabana mencari Zain, tapi dia tdak menemukannya di sana.