Sinopsis Ashoka Samrat Episode 108

Masterkids SEO - Sinopsis Ashoka Samrat Episode 108 Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Ashoka Samrat Episode 107 kali ini admin bagikan lagi episode 108 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada September 2015. Berikut Kisah selanjutnya Ashoka Samrat!
Sinopsis Ashoka Samrat Episode 108

Ratu Noor meyakinkan Khorasan kalau Pangeran Justin tdak terlibat dalam konspirasi itu, “dia pergi ke mandir utk berdoa.” Khorasan tetap tdak percaya, “..sebanyak yg kutahu tentang Justis, dia tdak percaya pada doa & sejenisnya. Dia tdak akan pergi ke Mandir.” Ratu Noor masih membela Pangeran Justin, “kenapa tdak? Tdak bisakan dia peri berdoa utk ibunya? Kenapa anda selalu menyalahkan dia? Jangan lupa, dia telah menyelamakan aku & Siamak.” Khorasan menegaskan, “aku tdak bisa mempercayai Pangeran Justin karena dia orang Yunani. Ibunya selalu ingin menyingkirkan Raja Bindusara & menjadikan Pangeran Justin raja. Sebelum pernikahan mu, Bindu telah di serang, kakakmu meninggal dalam serangan itu. Kita tdak tahu di mana keberadaan Raja Bindusara, & di sini, Ibu Suri Helena menobatkan Pangeran Justin sebagai raja.” Ratu Noor berkata dgn sangsi, “mungkin ibu suri Ibu Suri Helena terlibat dalam semua ini, tapi Pangeran Justin tdak.” Khorasan menjelaskan, “mungkin yg kau katakan benar, tapi dia tahu tentang ini. Jika seperti itu & Raja Jiraj tertangkap maka Juatin akan di sebut kriminal.” Ratu Noor dgn nada cemas setengah sedih berkata, “aku mencintainya. Dia telah menyelamatkan aku & Siamak.” Khorasan memaksa Norr mengatakan padanya sekali lagi, “apakah Pangeran Justin tahu tentang konspirasi ini?” Siamak datang & menjawab, “dia tahu tentang ini. Karena sebelum penyerangan dia memintaku & ibu peri dari istana baru. Dia menyuruh prajurit membawa kami peri, tapi prajurit itu malah mengurung kami dalam ruangan di sana.” Khorasa terkejut mendengar penjelasan Siamak & berpikir, “jika ku katakan hal ini pada samrat kalau Pangeran Justin menyelamatkan Ratu Noor & Siamak sebelum serangan, maka samrat akan mencurigai hubungan mereka.” Khorasan kemudian meminta Siamak agar tdak mengatakan tentang hal itu pada  siapapun termasuk Raja Bindusara, “kita tdak bisa mempercayai siapapun sekarang.” Dgn ketus Khorasan menatap Ratu Noor & pergi dari meninggalkannya.Sinopsis Ashoka Samrat Episode 108

Bindu, Ashok & Pangeran Justin tiba di mandir. Mereka bertiga masuk kedalam & berdoa. Bindu memberi sembah pada Dewa sambil berucap, “Oom nama Syiwa..”  Pendeta menyapa Bindu, “samrat, aku di beritahu kalau anda ingin melakukan havan utk ibu suri Ibu Suri Helena…” Bindu mengangguk. Pendeta meminta Bindu & Pangeran Justin utk duduk depan altar. Bindu tanpa pikir panjang langsung duduk. Tapi Pangeran Justin berpikir, “kalau aku duduk, maka aku tdak akan bisa berdiri lagi. Tapi aku kesini utk menemui Raja Ji..” Ashok mengawasi Pangeran Justin yg terlihat gugup. Pangeran Justin hendak melangkah ketika Pendeta meminta agar ada yg mengambilkan air. Ashok mengajukan diri, “biar saya yg mengambilkan.” Tapi Pangeran Justin mencegah, dia bilang dirinya ingin melakukan semuanya, agar dewa gembira & mengabulkan doa-doa mereka, “biar aku yg aku saja yg mengambilkan air.” Bindu menawarkan diri utk ikut bersama Pangeran Justin. Tapi pendeta melarangnya, “jangan, anda sudah terlanjur duduk, tdak boleh bangun lagi.” Bindu menyuruh Ashok pergi bersama Pangeran Justin. Tapi Pangeran Justin menolak & berkata kalau dia akan segera kembali, “biarkan Ashok menjagamu di sini.”  Pangeran Justin meminta tepat air dari pendeta. Pangeran Justin kemudian pergi diiringi tatapan curiga Ashok.

Raja Ji duduk menyedihkan di dalam gua sambil memakan sesuatu utk menganjal perutnya. Wajahnya terlihat susah & tdak terurus. Sungguh keadaan yg memprihatinkan utk ukuran seorang raja. Sambil menangis dia berkata-kata sendiri, “aku tdak tahu di mana Putri Ahankara & Putri Agnisika sekarang ini. Anakku Putri Ahankara pasti merindukan aku. Dia tdak terbiasa hidup tanpa aku.”  Aakramak & beberapa prajurit memasuki gua dari sisi yg lain. Raja Ji yg kebetulan hendak keluar dari gua melihatnya, Dia segera menyembunyikan diri. Diluar Gua Pangeran Justin, tdak pergi ke sungai utk mengambil air, tapi mencari Raja Jiraj. Diamelihat Aakramak yangs edang memeriksa Gua & menjadi cemas.

Dalam gua, Raja Ji segera melepas semua atribut kebesarannya & mencukur gundul rambutnya. Dia kemudian duduk disudut gua dgn tubuh setengah gemetar. Prajurit menemukannya & menanyainya. Raja Ji dgn gugup berkata kalau dirinya tdak melakukan apa-apa. Prajurit bertanya, “kenapa kau ada di sini?” Raja ji menjawab kalau dirinya sedang mencari kambingnya. Prajurit kemudian menyuruh dia pergi. Raja Ji bergegas pergi & hendak keluar gua saat dia menghadangnya dgn pedang terhunus. Raja Ji berpura-pura kalau dirinya petani. Tapi Pangeran Justin tdak termakan tipuannya. Kata Pangeran Justin, “kau melakonkan drama dgn baik, tapi akutahu siapa dirimu.” Pangeran Justin mendekatkan ujung pedang ke leher raja Ji, “dengar baik-baik, kalau tdak aku akan memanggil prajurit. Haruskan aku?”Sinopsis Ashoka Samrat Episode 108

Setelah cukup lama Pangeran Justin tdak juga kembali, Raja Bindusara denga cemas bertanya pada pedneta, “apakah sungai kauh dari sini?” Pendeta menjawab, “tdak. Snagat dekat. Kita tdak punya banyak waktu utk melakukan pemujaan.” Bindu segera menyuruh Ashok menyusul Pangeran Justin. Ashok ragu, “bagaimana aku bisa meninggalkan anda seorang diri?” Tapi meminta agar Ashok tdak mengkhawatirkannya & peria mencari Pangeran Justin. Ashok kemudian pergi.

Aakramak masih mencari Raja Ji Raj. Dia memerintahkan prajurit agar tdak membiarkan pengkhianat itu melarikan diri. Aakramak melihat seseorang berlari & segera mengejarnya. Aakramak berhasil menangkap Raja Ji yg telah menjadi botak & memakai pakaina compang camping. Raja Ji masih berpura-pura dgn mengatakan kalau dirinya adalah petani. Aakramak dgn heran bertanya, “lalu kenapa kau lari saat melihat kami?” raja Ji memberi alasan, “aku telah melakukan perampokan. Jadi ku pikir anda akan menangkapku. Aku tdak akan mencuri lagi. Tolong lepaskan aku!” Aakramak mengangguk & menyuruh raja Ji pergi. Dgn lega Raja Ji hendak beranjak peri, tapi Ashok datang & berkata, “dia berbohong, dia adalah penjahat nya.” Aakramak terlihat bingung & bertanya, “maksudmu Raja Jiraj?” Ashok menyahut, “ya achari, dia telah merubah penampilannya….” Ashoka menunjuk kalung yg di pakai Raja Ji utk membuktikannya. Kalung yg sama yg di miliki Putri Ahankara. Aakramak menatap Raja Ji Raj dgn tatapan penuh selidik. Sebelum aakramak melakukan sesuatu, raja Ji dgn cepat mendorong tubuh Aakramak hingga terjadi, lalu melarikan diri. Ashok meloncat membantu Aakramak, tapi aakramak menyuruhnya mengejar raja Ji raj. raja Ji berlari cepat. Ashok mengambil batu & melemparkannya kearah Raja Ji hingga dia tersungkur jatuh. Ashok mendekatinya. Raja Ji bangkit. Ashok menodongkan pedang chadnragupta kearahnya & menyuruhnya agar menyerah demi Putri Ahankara. Raja Ji menangis mendengar nama Putri Ahankara.

Bindu datang & berkata, “kenapa kau berusaha membuat pengecut ini mengeri?” Raja Ji terkejut meihat Bindu, & juga saat melihat Pangeran Justin. Bindu mendekatinya, “kalau kau ingin balas dendam,  maka kau harus bertarung dgnku seperti seorang raja, seperti pejuang…” BIndu dgn kesal memarahi Raja Ji Raj & mengancamnya agar mengatakan siapa orang yg menjadi rekan konspirasinya. Raja Ji berkata kalau dirinyapasti akan mengatakan siapa orang itu. Pangeran Justin terlihat panik. Setelah puas, Bindu menyuruh prajurit menangkap Raja Jiraj. Prajurit datang & membawa peri Raja Ji.

Bindu menatap Ashok dgn bangga, “hari ini kau telah mengangkat pedang chandragupta pada musuh Magadha. & membuktikan kalau kau berhak memilikinya. Kau memiliki kehormatan pedang ini!”

Di istana, Ibu Suri Helena sudah bangun dari pingsannya & sedang berbincang-bincang  dgn Nikator ayahnya