Sinopsis Ashoka Samrat Episode 104

Masterkids SEO - Sinopsis Ashoka Samrat Episode 104 Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Ashoka Samrat Episode 103 kali ini admin bagikan lagi episode 104 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada September 2015. Berikut Kisah selanjutnya Ashoka Samrat!
Sinopsis Ashoka Samrat Episode 104

Masih di ruang sidang kerajaan Magadha, Chanakya masih mengutarakan pendapatnya “Ibu Suri Ibu Suri Helena juga bisa terlibat dalam konspirasi ini karena dia sangat senang dgn pernikahan ini” Pangeran Justin kelihatan cemas & segera berteriak “Acharaya Chanakya!” Pangeran Justin marah & tdak terima ibunya juga dicurigai “Bagaimana bisa kamu mencurigainya? Dia selalu melayani Magadha, dia terluka dalam insiden ini” Pangeran Justin mulai angkat bicara “Tdak ada seorangpun yg meragukan dia tapi dia lah yg membawa lamaran ini, mungkin seseorang membodohinya” ujar Raja Bindusara “Meskipun kamu tdak bisa mencurigainya, kakekku Nicator juga terluka dalam kejadian ini, aku menyelamatkan pangeran Drupata, jika kami terlibat dalam kejadian ini maka kami pastinya akan lari dari istana tersebut tapi kita semua ada disini bersama kamu, Samrat!” semua orang hanya terdiam mendengarkan pendapat Pangeran Justin “Sampai Raja Jiraj tdak bisa ditangkap, kita tdak bisa mengatakan siapapun yg ada di belakang semua ini, Putri Ahankara saat ini sedang shock, kita tdak bisa menanyakan apapun padanya sekarang, aku ingin menemukan kebenaran & aku akan mencarinya maka aku perintahkan sampai kebenaran itu belum ada, tdak ada seorangpun yg ada disini yg boleh pergi ke Patliputra” Pangeran Justin & Nicator saling melirik satu sama lain “Seseorang yg mempunyai niat baik utk Magadha akan mengikutinya, aku melakukan hal ini hanya utk Magadha, aku mengawasi setiap orang & seseorang yg terbukti sebagai penghianat akan diberi sebuah hukuman agar semua orang mengingatnya!” suara Raja Bindusara terdengar menggelar di telinga setiap orang “Chanakya, siapa yg akan mencari Raja Jiraj?” Chanakya menghela nafas dalam “Aakramak yg lebih pantas melakukan hal itu, Samrat” Khurasan tdak suka mendengar hal ini

“Apa? Aakramak?” sela Khurasan “Bagaimana bisa dia lebih baik daripada aku?” Khurasan terlihat kesal & menahan marah “Ini tentang perhatian, Aakramak telah menyelamatkan aku di istana itu maka dia lebih pantas utk hal ini, perdana menteri berikan pekerjaan ini pada Aakramak & berilah bantuan padanya” ujar Raja Bindusara “Baik, Samrat” sesaat perdana menteri terdiam seperti hendak mengutarakan sesuatu “Maafkan hamba, Samrat, semua orang disini di curigai terlibat dalam konspirasi ini tapi mengapa Chanakya tdak?” perdana menteri mulai mengeluarkan pendapatnya “Chanakya telah memperingati aku berulang kali tentang rencana pernikahan ini & dia juga telah di culik!” semua orang yg hadir disana termasuk si perdana menteri nampak tdak suka dgn jawaban Raja Bindusara, semuanya kesal & menahan marah terutama Khurasan yg kembali mengutarakan pendapatnya “Mungkin dia berpura pura seperti itu hanya utk menyelamatkan dirinya dari lingkaran kecurigaan” sela Khurasan kesal “Jangan lupa dia itu adalah guruku & ayahku! Dia yg telah menunjukkan jalan ke ayahku & kita semua ada disini hanya karena dia & kalian mencurigainya? Jangan pernah lakukan hal ini lagi!” semua orang terdiam dalam pikiran mereka masing masing, mereka nampak tdak suka Raja Bindusara membela Chanakya habis habisan.Sinopsis Ashoka Samrat Episode 104

Di balai pengobatan istana, Dharma sedang membalurkan salep di bahu, lengan & telapak tangan Ashoka yg terluka, Ashoka nampak kesakitan, Dharma menangis tdak tega melihat penderitaan Ashoka “Ini tdak ada apa apanya, ibu, aku pernah melihat luka yg sangat besar daripada yg ini” Ashoka mencoba menenangkan ibunya “Apakah kamu takut, nak?” Ashoka tersenyum “Seorang ksatria harus bisa menghadapi ketakutan, ibu” Dharma menatapnya haru “Sejak kapan kamu mulai tumbuh dewasa seperti ini? Ibu tdak bisa percaya kalau kamu adalah anakku yg biasanya tidur dalam pangkuan ibu” Ashoka segera membaringkan kepalanya dipangkuan ibunya seraya berkata “Aku masih sama, ibu, aku masih Ashoka ibu” Dharma semakin terharu memandang anak semata wayangnya ini “Beberapa ibu merasa bangga melihat anaknya mendapatkan pujian dari semua orang, caramu mengurus semuanya, caramu menyelamatkan orang orang itu menunjukkan bahwa kamu memang seorang anak yg mulia, nak, & seorang manusia, ibu yakin kamu pasti akan menjadi seorang ksatria besar Magadha” ujar Dharma sambil membelai rambut Ashoka, Ashoka segera meraih tangan ibunya & dipegangnya erat “Aku merasa bersalah ketika aku kalah dalam kompetisi itu & tdak bisa membuat ibu bangga tapi sekarang semuanya baik baik saja” Ashoka menangis haru karena bisa membuat ibunya bangga “Ibu sangat bahagia, nak, kamu bisa bertanya semuanya pada ibu” Ashoka langsung bangun & berkata “Semuanya, ibu?” Dharma mengangguk, sesaat Ashoka seperti hendak menanyakan sesuatu namun diurungkan niatnya itu “Aku akan menanyakannya pada saat yg tepat, ibu” ujarnya sambil tersenyum

Di kamar Pangeran Justin, Pangeran Justin sedang berunding dgn kakeknya Nicator “Kakek, anak buah Chanakya pasti bisa menemukan Raja Jiraj, jika dia tertangkap maka dia akan menceritakan semuanya pada Raja Bindusara & Raja Bindusara pasti akan mencurigai aku juga, apakah kakek punya ide dimana Raja Jiraj berada?” saat itu Nicator sedang duduk di kursi sambil memikirkan sesuatu sambil minum segelas anggur sedangkan Pangeran Justin berdiri disebelahnya dgn perasaan gelisah memikirkan konspirasi mereka yg mungkin bisa saja terbongkar “Aku telah mengatakan padanya bahwa kita akan bertemu di Mandir (kuil) dimana Ibu Suri Helena biasanya pergi ke sana tapi aku kira dia mungkin tdak akan pergi kesana, semuanya telah berakhir saat ini, kami tdak akan bisa melihat kamu sebagai seorang Samrat sekarang” Pangeran Justin berjalan mondar mandir seperti orang bingung, sementara Nicator juga gelisah “Aku merasa terjebak dgn semua keadaaan ini ketika aku tdak terlibat dalam konspirasi ini, aku hampir saja kehilangan kekasihku karena kalian semua tapi aku tdak akan membiarkan semua ini terjadi lagi” ujar Pangeran Justin kesal kemudian berlalu dari tempat tersebut, Nicator yg saat itu sedang mabuk berkata “Kamu memang bodoh, Pangeran Justin! Lebih baik mati sebagai seorang penghianat daripada kehilangan kekasih!”

Di kamar Ratu Noor, Khurasan menemui Ratu Noor disana “Ratu Noor, Raja Bindusara saat ini sedang mengawasi semua orang, jadi berhati hatilah & jangan main sembunyi sembunyi dgn Pangeran Justin terlebih dahulu” Khurasan mencoba memperingati anaknya “Ayah lebih baik memikirkan bagaimana menemukan Dharma secara sembunyi sembunyi”, “Aku tdak melihat Dharma keluar dari istana,mungkin dia mati di dalam istana yg terbakar itu” Ratu Noor nampak cemas “Bisa jadi mungkin dia masih hidup, ayah & itu tdak akan baik utk kita!” Khurasan juga semakin gelisah “Raja Bindusara mencurigai aku juga, bahwa aku bisa saja berkonpisrasi membakar dirinya & anak anaknya dalam istana itu, aku tdak akan pernah bisa bertindak sekejam seperti itu” ujar Khurasan geram “Sangatlah penting bagimu utk menemukan Dharma & membunuhnya, ayah, atau dia akan menceritakan semuanya pada Raja Bindusara bahwa kamu berusaha utk membunuhnya beberapa kali” ujar Ratu Noor cemas Sinopsis Ashoka Samrat Episode 104

Dharma menemui Chanakya dikamarnya sambil memberikan obat utk Chanakya “Chanakya, Samrat Raja Bindusara & panglima Khurasan melihat aku di istana yg terbakar itu, Khurasan kembali berusaha ingin membunuhku lagi, lalu Ashoka membawa kamu ke hadapan Samrat utk menanyakan tentang siapa ayahnya, aku takut dgn semua ini” Dharma gelisah “Aku ingin Ashoka membuktikan dirinya sendiri & kemampuannya maka aku akan mengatakan kebenarannya pada Samrat Raja Bindusara, aku telah memutuskan ketika Ashoka memenangkan kompetisi itu, aku akan membawa dia ke hadapan Samrat Raja Bindusara” Chanakya menjelaskan ke Dharma “Tapi setelah semua itu berakhir, Samrat mengira kalau pangeran Sushima lebih pantas disebut sebagai seorang ksatria tapi hari ini Ashoka telah membuktikan dirinya sendiri bahkan Samrat Raja Bindusara juga terkesan padanya tapi kita masih belum bisa menceritakan kebenarannya pada Samrat karena situasinya kurang kondusif, kita masih harus sabar menunggu utk beberapa waktu terlebih dulu sampai situasinya memungkinkan” ujar Chanakya

Di sekolah anak bangsawan, Guru mengatakan pada anak anak bahwa Raja Bindusara akan berbicara dgn anak anak, saat itu Raja Bindusara sudah berada di sana didepan barisan anak anak yg berkumpul bersama para guru & Chanakya “Anak anak aku ingin memberitahukan pada kalian semua bahwa semuanya telah membaik saat ini & aku senang karena masa depan Magadha telah bersinar, beberapa anak anak dari sekolah ini telah membuktikan bahwa mereka akan selalu siaga menyelamatkan Magadha” kemudian Raja Bindusara memberikan koin emas utk Vasu & Subaho sebagai ucapan terima kasih atas usaha keras mereka menyelamatkan orang orang pada saat kejadian kebakaran istana, Vasu & Subaho sangat senang menerimanya, semua yg hadir disana juga tersenyum senang “Sekarang aku akan mengatakan tentang seorang anak yg dgn kemampuannya, dgn keberaniannya berhasil membuktikan bahwa tdak ada kejahatan yg akan menang, dia tdak hanya menyelamatkan keluarga kerajaan tapi juga banyak orang” semua orang tersenyum termasuk Ashoka “Hanya ada satu orang yg pantas utk di sebut sebagai ksatria besar Magadha, dialah, Ashoka!” semua orang melirik kearah Ashoka dgn perasaan senang, Siamak juga sangat bangga ketika Ashoka mendapat kehormatan tersebut bahkan Acharaya Kitasarya yg biasanya memandang sebelah mata pada Ashoka kali ini memujinya “Anda benar, Samrat, anak ini memang memiliki sesuatu dalam dirinya, dia pasti akan menjadi seseorang yg hebat! Ashoka, silahkan maju ke depan” Ashoka menuruti permintaan Acharaya Kitasarya menuju ke hadapan Raja Bindusara kemudian memohon restu sambil bersimpuh di kaki Acharaya Chanakya & Acaharya Kitasarya, mereka merestui Ashoka, Ashoka kembali ke depan Raja Bindusara & memohon restu, Raja Bindusara merestuinya & ketika Ashoka berdiri, Raja Bindusara membuka tangannya utk memeluk Ashoka, Ashoka segera menghambur dalam pelukkan Raja Bindusara, ayah & anak yg tdak menyadari pertalian darah mereka yg begitu kuat ini saling berpelukkan & tersenyum bahagia, sementara Sushima yg melihat keakraban mereka berdua, dibakar api cemburu & kebencian “Keberanian yg telah kamu tunjukkan kemarin memaksa aku utk memberikan sebuah hadiah yg sangat penting & hanya seorang ksatria sejati Magadha yg pantas menerima pedang kerajaan Chandragupta Maurya!” Raja Bindusara memberikan kode pada pelayannya utk membawa pedang itu kedepan, semua orang yg hadir disana segera memberikan jalan ketika pelayan membawa pedang tersebut, Sushima yg melihatnya semakin kesal & marah, dirinya merasa hal ini tdak adil & ketika pedang itu hendak diberikan pada Ashoka, tiba tiba terdengar suara keberatan dari arah belakang “Tunggu sebentar, Samrat!” ketika mereka semua menoleh ternyata Sushima yg mengutarakan keberatan tersebut