Sinopsis Jodha Akbar Episode 552

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 552, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 551! kali ini admin bagikan lagi episode 552 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juli 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 552

Pagi itu Ratu Jodha sedang membantu Raja Jalal mengenakan jubahnya, tiba-tiba Raja Jalal berbalik menghadap kearah Ratu Jodha & mencium aroma tubuh Ratu Jodha melalui belakang telinga Ratu Jodha, Raja Jalal menghirupnya pelan sambil menikmati harumnya tubuh Ratu Jodha “Ada apa, yg Mulia?” Ratu Jodha merasa canggung didepan Raja Jalal “Aroma tubuhmu wangi sekali” puji Raja Jalal tulus, tanpa sadar ternyata Ratu Jodha terharu hingga meneteskan airmata “Hei kenapa kau menangis?” tanya Raja Jalal sambil mengusap air mata yg membasahi bawah mata Ratu Jodha “Aku menangis bahagia, yg Mulia, sekarang semuanya akan baik-baik saja” Raja Jalal menganggukkan kepalanya “Iya, semuanya baik-baik saja sekarang, tapi aku tdak mengerti apa yg kau katakan & mengapa kau mengatakan itu, kalian perempuan memang kadang sulit utk dimengerti” goda Raja Jalal sambil memegang tangan Ratu Jodha “Kami memang seperti ini” ujar Ratu Jodha sambil tersenyum manis “Tapi aku tdak suka dgn airmata dimatamu, Ratu Jodha” tepat pada saat itu salah satu prajurit mengabarkan bahwa Raja Jalal ditunggu diruang sidang, Ratu Jodha segera membantu Raja Jalal mengenakan turban mahkotanya, kemudian Raja Jalal meninggalkan Ratu Jodha sendirian, Ratu Jodha berkata pada dirinya sendiri “Aku harap semuanya akan berjalan baik-baik saja” ujarnya sambil menutup mata

Digudang tempat penyimpanan rempah-rempah, Ratu Salima & para wanita yg lain dari Istana Ratu sedang mengecek rempah-rempah tersebut, Ratu Salima mengabarkan ke Ratu Jodha yg juga sedang berada disana kalau rempah-rempahnya sudah siap diekspor, tak lama kemudian Todar Mal menghampiri mereka “Salam Ratu Jodha, salam Ratu Salima” Ratu Salima & Ratu Jodha mengangguk sambil membalas salam Todar Mal, kemudian Ratu Jodha bertanya “Bagaimana caranya mengirimkan semua rempah-rempah ini?”, “Dari gudang ini, mereka akan mengirimkannya dgn menggunakan kapal kemudian akan dikirimkan melalui jalan darat sampai ketempat tujuan” Ratu Jodha mendengarkan dgn seksama penjelasan dari Todar Mal “Tapi jangan lupa tetaplah berhati-hati, jangan sampai kardus-kardus itu lembab karena dgn begitu semua rempah-rempah akan hancur” tanpa Ratu Jodha sadari ternyata Ratu Ruqayah menguping pembicaraan Ratu Jodha & Todar Mal, Ratu Ruqayah menyeringai senang karena dirinya merasa mendapat kesempatan utk mengalahkan Ratu Jodha “Kami akan selalu waspada, Malika Hind” ujar Todar Mal kemudian berlalu meninggalkan mereka “Pekerjaan ini telah berjalan dgn baik, Ratu Jodha”, “Akan lebih baik lagi ketika hasil kerja keras para petani dihargai, Ratu Salima” Ratu Salima menyetujui pendapat Ratu Jodha “Yang dikatakan oleh Ratu Salima itu benar Ratu Jodha” sela Ratu Ruqayah yg tiba-tiba ikut nimbrung pembicaraan mereka “Ratu Jodha, semua yg ada ditanganmu saat ini yg kau kira akan berhasil maka akan segera aku gagalkan semua rencanamu!” bathin Ratu Ruqayah dgn senyuman sinisnya. Sinopsis Jodha Akbar Episode 552
Sinopsis Jodha Akbar Episode 552

Didalam sebuah tenda nampak Murad sedang meminum anggur, salah satu prajuritnya mengabarkan kalau duta besar kerajaan Inggris ingin bertemu dgnnya, tak lama kemudian duta besar kerajaan Inggris & orang-orang kepercayaannya juga seorang penterjemah datang menemui Murad sambil membawakan sebuah hadiah utk Murad “Pangeran Murad, duta besar kerajaan Inggris ini ingin mengadakan perdagangan dgn negeri India” sang penterjemah menjelaskan kedatangan duta besar kerajaan Inggris tersebut “Lalu mengapa?” Murad tdak mengerti apa maksudnya “Begini pangeran, jika kau adalah putra mahkota maka semua permasalahan ini akan berlangsung sangat baik karena kau mempunyai pemikiran yg sangat hebat & kau adalah seorang kesatria, kau memiliki kekuatan tersebut, tapi sayangnya kau tdak mempunyai posisi apapun diistana” ujar sang penterjemah kemudian mereka pun pamitan & berlalu meninggalkan Murad, Murad sangat kesal & marah sambil membanting gelas yg dipegangnya sedari tadi setelah mendengar sindiran mereka.

Siang itu Aram Bano menemui Ratu Jodha dikamarnya sambil membawa sebuah sisir & duduk ditepi ranjang, saat itu Ratu Jodha sedang bersama dgn Moti “Aram Bano, rambutmu kan sudah rapi, kau tdak memerlukan sisir, sayang”, “Aku ingin menyisir rambutmu, ibu, ketika aku menikah nanti, aku akan membuat kepang rambutku sendiri seperti yg dilakukan oleh Maan Bai jadi aku ingin berlatih sekarang” Ratu Jodha & Moti senyum-senyum sendiri mendengarkan ucapan Aram Bano, Ratu Jodha segera mendekati Aram Bano “Aku tdak akan punya waktu lagi setelah menikah nanti & siapa nanti yg akan mengepang rambut anak-anakku? Pelayan-pelayan itu tdak berguna” Ratu Jodha tertawa terpingkal-pingkal mendengar ucapan anak bungsunya ini “Jangan khawatir, sayang, ibu akan bersama dgnmu utk mengepang rambut anak-anakmu” ujar Ratu Jodha sambil tertawa, Moti juga tertawa, tak lama kemudian salah satu pelayan menemui Ratu Jodha & mengabarkan kalau Ratu Jodha diminta utk menghadiri ruang sidang. Sinopsis Jodha Akbar Episode 552

Diruang sidang Dewan Khaas, semua orang sudah hadir disana & tak lama kemudian Raja Jalal memasuki ruang sidang “Todar Mal, tolong beritahukan pada kami tentang laporan keuangan utk tahun ini” Todar Mal segera menuruti perintah Raja Jalal sambil berdiri & mulai membuka buku laporan keuangannya ”Keuntungan utk musim ini meningkat, yg Mulia, ini semua karena kerja Ratu Jodha, keuangan kita akan terus meningkat & para petani juga bisa mengkredit peminjaman keuangan” Raja Jalal & semua orang yg hadir disana tersenyum bahagia mendengar pemaparan Todar Mal “Ini artinya kita telah mendapatkan keuntungan bersama sama dgn para petani & juga hubungan kita dgn negera asing akan semakin maju” Raja Jalal merasa sangat senang sekali “Ratu Jodha telah melakukan pekerjaan yg luar biasa, aku tdak bisa menyebutnya dgn gelar apapun karena posisinya saat ini sudah sangat tinggi, aku hanya ingin mengucapkan rasa terima kasihku dari hatiku yg paling dalam atas semua kerja keras yg dilakukannya” dari bilik para ratu, nampak Ratu Ruqayah tdak suka dgn pujian Raja Jalal utk Ratu Jodha, sementara semua orang tersenyum senang “Ratu Jodha telah membuktikan bahwa sekali lagi seorang perempuan telah menunjukkan tanggung jawabnya pada negeri ini, dia dgn sungguh-sungguh memenuhi tanggung jawabnya, aku ingin Ratu Jodha maju kehadapanku!” Ratu Jodha menurut & keluar dari bilik para ratu lalu menuju ke hadapan Raja Jalal, semua orang berdiri begitu Ratu Jodha berada ditengah-tengah mereka, Raja Jalal pun berdiri & mendekat kearah Ratu Jodha seraya berkata “Ratu Jodha, aku ingin memberikan sebuah cap special, mulai hari ini semua perdagangan dikesultanan Mughal berada dibawah pengawasan Ratu Jodha! Ratu Jodha akan menggunakan cap ini utk mengijinkan perdagangan yg berlangsung!” ujar Raja Jalal sambil memberikan sekotak cap kerajaan utk Ratu Jodha, Ratu Jodha menerimanya sambil tersenyum, sementara Ratu Ruqayah menahan amarah & kebenciannya, tanpa Ratu Ruqayah sadari Ratu Ruqayah telah menyakiti dirinya sendiiri, kuku panjangnya telah menancap dipergelangan tangannya sendiri, Ratu Ruqayah merasa kesakitan.

Dihalaman istana, Ratu Jodha, Ratu Salima, Ibu Ratu Hamida & Ratu Ruqayah sedang berjalan-jalan beriringan, Ratu Salima mengucapkan selamat pada Ratu Jodha atas penghargaan yg dia dapatkan barusan dari Raja Jalal “Ini semua terjadi hanya karena bantuanmu saja, Ratu Salima” ujar Ratu Jodha merendah “Tapi kau telah bekerja keras utk itu, Ratu Jodha” puji Ibu Ratu Hamida, tak lama kemudian salah satu pelayan mengabarkan pada Ratu Jodha kalau Todar Mal ingin bertemu, Ratu Jodha segera menemui Todar Mal, sementara diam-diam Ratu Ruqayah membuntutinya. Sesampainya ditempat Todar Mal “Ratu Jodha, barang-barang kita sudah siap diekspor”, “Ini sudah hampir terlambat, Todar Mal, pengirimannya harus sesegera mungkin karena cuacanya juga tdak baik saat ini” ujar Ratu Jodha cemas “Aku akan mulai mengirimkannya besok, Ratu Jodha” Ratu Ruqayah mendengarkan semua ini secara diam-diam & berkata dalam hati “Barang-barang itu tdak akan pernah dikirimkan selamanya!” bathin Ratu Ruqayah sinis.

Ratu Ruqayah segera menemui pelayannya & membisikkan sesuatu pada mereka secara diam-diam “Kerjakan perintahku ini hanya pada malam hari saja! & kau akan mendapat imbalannya nanti jika kau mengerjakannya dgn baik! Ingat itu!” ujar Ratu Ruqayah kemudian berlalu meninggalkan mereka.

Malam itu hujan cukup deras, Ratu Jodha sangat senang dgn hujan, Ratu Jodha segera berlari kearah teras kemudian berputar-putar sambil menikmati air hujan, tubuh Ratu Jodha basah kuyup oleh hujan, Moti yg saat itu menemaninya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat majikannya yg bertingkah seperti anak kecil “Ratu Jodha!” Ratu Jodha segera berbalik menatap kearah Moti “Masuklah kedalam! Nanti kau sakit!” Ratu Jodha hanya menyeringai senang “Aku suka hujan, Moti!” teriaknya riang, tepat pada saat itu Raja Jalal sedang lewat disana, Raja Jalal tertegun melihat Ratu Jodha yg tertawa kegirangan dibawah siraman air hujan “Ratu Jodha! Moti benar! Ingat umurmu! Ayooolah masuk kedalam!” teriak Raja Jalal lantang “Kau itu yg tua, yg Mulia, bukan aku!” ujar Ratu Jodha riang “Bukan seperti itu, Ratu Jodha, aku tdak suka hujan”, “Itu artinya kau menerima bahwa kau itu sudah tua kan?” goda Ratu Jodha sambil tertawa senang & berputar-putar kembali “Aku tdak tua!”, “Kalau begitu ayooo sini main hujan-hujanan & tunjukkan padaku!” goda Ratu Jodha lagi “Kau menantang aku rupanya!”, “Bisakah seseorang menantang orang yg sudah tua?” Ratu Jodha kembali menyeringai senang “Moti, ambilkan baju yg kering utk Ratu Jodha”, “Baik, yg Mulia” Moti segera meninggalkan Raja Jalal, tak lama kemudian Raja Jalal mendekati Ratu Jodha yg saat itu sedang berputar-putar kegirangan, ketika Ratu Jodha merenggangkan tangannya kesamping, Raja Jalal segera memegangnya dari belakang sambil memeluknya erat, Ratu Jodha kaget karena ternyata Raja Jalal mau juga menuruti kemauannya “Lihat, aku sudah mendatangimu” Ratu Jodha tersipu malu melihat suaminya ada disampingnya kali ini “Ayooo, kita seharusnya masuk kedalam sekarang” ketika Raja Jalal menggandeng tangan Ratu Jodha, Ratu Jodha malah menghentikannya “Mengapa, yg Mulia? Apakah kau takut jadi menggigil kedinginan dibawah air hujan bersamaku?” Raja Jalal tersenyum kemudian menikmati air hujan itu bersama Ratu Jodha, mereka berdua saling berpegangan tangan.

Todar Mal sedang mengecek tempat penyimpanan rempah-rempah bersama para pelayan istana, karena hujan deras mereka segera menutup jendela & menutupi karung rempah-rempah itu dgn kain putih, dgn begitu karung tersebut tdak akan basah, setelah semuanya beres, mereka meninggalkan gudang. Tepat pada saat itu pelayan suruhan Ratu Ruqayah mendatangi tempat itu & mulai membuka jendela sehingga air hujan mulai masuk kedalam gudang, dimana karung-karung rempah itu berada, karung rempah tersebut akhirnya basah oleh air hujan, mereka segera keluar dari gudang secara diam-diam.

Diteras istana, Raja Jalal & Ratu Jodha masih asyik menikmati siraman air hujan, mereka melakukan dansa secara perlahan-lahan dgn saling berpegangan tangan, lagu meri dhadkan dhadkan tumh, Tumho zindagani mulai mengalun indah, Ratu Jodha & Raja Jalal saling tersenyum bahagia, Raja Jalal memeluk Ratu Jodha lembut & menyibakkan anak rambut yg menutupi pipinya, Ratu Jodha tersipu malu, mereka benar-benar menikmati basahnya air hujan & menikmati hujan sambil tertawa-tawa senang.

Pelayan suruhan Ratu Ruqayah sedang berjalan dilorong setelah keluar dari gudang, ditengah jalan mereka bertemu dgn Moti “Apa yg kalian lakukan disini?” ujar Moti penasaran “Tuan Todar Mal menyuruh kami utk mengecek gudang, Moti” Moti tdak menaruh curiga sedikitpun “Ya sudah, kalau begitu, kalian pergilah!” mereka segera meninggalkan Moti

Keesokan harinya, Ratu Jodha sedang tertidur ditempat tidurnya, Raja Jalal duduk disampingnya sambil tersenyum, sesekali Raja Jalal menutupi wajah Ratu Jodha yg terkena paparan sianar matahari tapi kemudian dibiarkannya wajah Ratu Jodha terkena silaunya matahari, lalu kembali ditutupinya, hingga akhirnya Ratu Jodha terbangun sambil terbatuk-batuk, ketika dibukanya matanya dilihatnya Raja Jalal sedang duduk disampingnya sambil memandanginya dgn senyumnya yg menawan “Yang Mulia?” Ratu Jodha kaget “Sudah, sudah kau tidur saja dulu”, “Kenapa kau tdak membangunkan aku?” ujar Ratu Jodha kesal “Karena kau terlihat cantik ketika sedang tidur” Ratu Jodha kembali terbatuk-batuk “Aku sudah bilang kan, jangan bermain air hujan yg membuat tubuhmu basah kuyup tapi kau tdak mendengarkan ucapanku” tepat pada saat itu Moti menghampiri mereka sambil membawa segelas Kadha (obat berupa cairan/ seperti jamu) Raja Jalal segera mengambilnya kemudian Moti meninggalkan mereka berdua “Ayoo sekarang saatnya kau meminum Kadha & jangan bikin aku memaksamu” Ratu Jodha segera mengambil gelas yg berisi Kadha itu, lama Ratu Jodha melihat gelas tersebut seperti enggan utk meminumnya, tepat pada saat itu Raja Jalal bersin-bersin “Hmm, kau juga terkena pilek, yg Mulia, sekarang kau juga harus meminum Kadha ini, ayooo kau minum dulu, setelah itu aku yg minum” Raja Jalal akhirnya meminum setengah “Sekarang giliranmu utk minum” ketika Ratu Jodha hendak minum tiba-tiba pelayan masuk kekamar Ratu Jodha & mengabarkan kalau Ratu Salima hendak menemui mereka, tak lama kemudian Ratu Salima menemui mereka berdua “Maafkan aku, Ratu Jodha, yg Mulia, aku harus mengganggu kalian pagi pagi begini, ada sebuah masalah” Ratu Jodha kaget “Ada masalah apa, Ratu Salima?”, “Rempah-rempah yg akan kita kirimkan hancur berantakan karena hujan semalam, karung-karungnya basah semua, kita tdak bisa mengekspor mereka sekarang” Raja Jalal & Ratu Jodha kaget terperangah mendengar ucapan Ratu Salima