Sinopsis Jodha Akbar Episode 537

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 537, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 536! kali ini admin bagikan lagi episode 537 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 537

Ratu Jodha sedang dikamarnya tertawa terbahak-bahak.  Roh Laboni merasa gelisah karena mantra yg dibacakan Shaguni Bai dari jauh diKuil Kali Mata. Tak lama kemudian tampaknya roh jahat  itu keluar dari tubuh Ratu Jodha. Tampaknya ia tersadarkan kembali. Ratu Jodha kesal & meminta Laboni agar segera pergi meninggalkan dirinya. Akan tetapi tak lama kemudian Roh Laboni merasuki kembali & berkata: “Kau ini tuli Ratu Jodha. Kau tak dapat mendengar mantra-mantra yg menggema bunyinya itu. Ada orang yg mencoba mengusir rohku dari dalam dirimu dgn mantra. Aku tak akan mau meninggalkan tubuh mu!”  Ratu Jodha kemudian berdiri diatas tempat tidurnya & merentangkan tangan sambil berkata: “Siapa pun dirimu. Kau harus menghadapi ku! Hadapi aku!”  Lalu tubuh Ratu Jodha terdiam ditempat tidurnya karena kelelahan.

Keesokan paginya tampak Shaguni Bai telah tiba digerbang dalam istana. Ia terihat menggerakkan jari-jarinya seperti orang menghitung sambil membacakan sesuatu lal ia menganggukan kepalanya. Shaguni Bai lanjut berjalan masuk. Raja Jalal &  Ibu Ratu Hamida datang menyambut kedatangannya. Ia tampak was-was takut jika tiba-tiba Ratu Jodha muncul diikuti roh Laboni.  Raja Jalal berkata pada Shaguni Bai: “Salam. Apakah sudah waktunya sekarang?” Shaguni Bagi menjawab: “ Belum waktunya. Aku harus berjumpa dahulu dgnnya” Raja Jalal tampak khawatir: “Akan tetapi aku takut nanti jika dia sampai tahu rencana kita ini” Shaguni Bai lanjut berkata: “Tdak ,aku tak akan melancarkan ilmuku saat itu.  Aku telah melakukan Pooja (Doa) ku di Amer kemarin. Aku akan hanya datang kepadanya seakan aku hanya kangen ingin bertemu Putri Rajputku” Raja Jalal mengajak Shaguni Bai masuk & berkata: “Baiklah ayo” Shaguni Bai menolak: “Nehi. Koi andar nehi ayega!” Jangan sampai ada orang lain yg masuk bersamaku”  Shaguni Bai kemudian lanjut berjalan sendirian masuk kedalam istana. Raja Jalal & Ibu Ratu Hamida berjalan kearah yg berlainan.  

Sementara itu dikamar Ratu Jodha terlihat duduk termenung didekat jendela. Laboni sedang bermain semacam Halma sendirian. Kemudian ia minta Ratu Jodha bermain dgnnya. Sudah pasti Ratu Jodha menolaknya mentah-mentah. bilang: “Betapa membosankan ya. Bagaimana? Apa jawabanmu jika ku ajak kau bermain dgnku?” Ratu Jodha cuek tdak menjawab atau menoleh sendikitpun.  Laboni terus berkata: “Ayolah kemari bermain dgnku” Ratu Jodha dgn geram memandang tajam ke Laboni. Laboni memperoloknya: “Oh oh! Itna gussa. Kok marah begitu? Tum janti ho. Tum mujhse bohot naras ko. Ketahuilah.  Kau memang marah besar dgnku. Camkanlah aku tak akan pernah meninggalkan Raja Jalal. Au telah mengorbankan nyawaku demi mendapatklan Raja Jalal. Bahkan kau tak bisa berkorban seperti ini utknya” (Hem Laboni ngak tahu bahwa Ratu Jodha telah berkali-kali mengorbankan dirinya utk keselamatan Raja Jalal. Berkat kegigihan cinta Raja Jalal maka Ratu Jodha kembali bisa sehat kembali)  Ratu Jodha membalas berkata: “Kau tak tahu secuilpun tentang apa itu cinta sejati! Cinta bukan berarti merampas akan tetapi pengorbanan!”  Laboni melecehkan perkataan Ratu Jodha & berkata: “Omong bearmu tak cukup muat diotak ku yg sempit” Tetapi kemudian seorang pelayan datang memberitahukan  bahwa ada tamu dari Amer yg bernama Shaguni Bagi ingin berjumpa dgn Ratu Jodha.  Ratu Jodha langsung berdiri & tampak matanya memancarkan harapan: “Persilahkan dia masuk segera”  Laboni langsung curiga & bertanya: “Siapa yg datang ini?  Awas jika dia berani bertindak seperti Gul Rang Banu maka ia akan bernasib sama dgnnya pula!” Laboni mengancam dgn mencengkram leher Ratu Jodha. Shaguni Bagi masuk menghampiri lalu menyapa dgn berkata: “Jaye Ma Kali! Hidup  Dewi Kali” Ratu Jodha tampak tersenyum & memberi salam kepada Shaguni Bai. Ratu Jodha berbasa-basi menanyakan kabar Shaguni Bai & berkarta tumben datang ke Agra. & Shaguni Bai menjawab santai: “Tum pata ho. Mere baho patre hei. Kau mengerti aku. Aku berjalan mengikuti iramaku sendiri. Aku kesini karena tiba-tiba ingin memberi berkah doaku padamu” Kemudian Ratu Jodha melihat Shaguni Bai melirik kesana-kemari. Shaguni Bai kemudian berkata: “Kaise ho Ratu Jodha? Bagaimana kabarmu Ratu Jodha?” 

Ratu Jodha menjawab: “Aku baik-baik saja. Bagaimana keadaan di Amer? ” Shaguni Bai menjawab: “Semua sangat baik disana” Ratu Jodha & Shaguni Bai saling memandang seakan mereka bicara lewat mata.  Tampaknya Ratu Jodha & Shaguni Bai sudah saling mengerti maksud masing-masing. Ratu Jodha berkata dalam hati: “Ternyata Yang Mulia telah pergi kekuil Dewi Kali & menemui Shaguni Bai. Ia pasti sudah menceritakan semuanya. Shaguni Bai kemudian menggenggam erat kedua tangan Ratu Jodha. Shaguni Bai memejamkan matanya sepertinya menggumamkan doa lalu tersenyum.  Selanjutnya ia melihat lurus kearah Laboni.  Laboni yg sekarang giliran merasa gelisah. Ia berkata: “Jika dia bisa melihat roh ku maka ia akan aku bunuh” Shaguni Bai mulai berjalan melewati Ratu Jodha & mengarah kemana Laboni berdiri.  Raut wajahnya tak memberi kesan bahwa ia tahu akan Laboni disana. Laboni memandang tegang kearah Shaguni akan tetapi Shaguni Bai tetap tenang. Ia berjalan seolah tak ada siapapun dihadapannya.  Ratu Jodha justru tampak tegang matanya membelalak ketakutan. Betapa leganya Laboni ketika ternyata Shaguni Bai menghampiri Bulu Merak yg terpajang divas. Shaguni Bai berkata: “Cantik sekali bulu Merak ini” Shaguni Bai tersenyum kearah Ratu Jodha & Laboni memandang  Shaguni dgn senyum meremehkan.  Shaguni berkata kepada Ratu Jodha sambil setengah berbisik beberapa kata yg diucapkannya: “Ratu Ratu Jodha Kanhamu (Dewa Krishna) amat menyukai Bulu Merak. Simpanlah selalu bersama dirimu. Ia akan berguna nanti. Semuanya akan baik-baik saja. Aku harus pamit pergi dahulu”  Ratu Jodha tersenyum kecil seakan dia mengerti maksud Shaguni Bai. Kemudian Ratu Jodha bertanya: Kenapa cepat-cepat pergi?” Shaguni Bai menjawab: “Dewi Kali akan membawaku kembali kesini. Aku pamit dulu”  Ratu Jodha menjawab dgn mengucapkan salam Pranam. Ratu Jodha memandangi Bulu Merak itu & wajahnya seolah mengerti arti semua yg tersirat dari perkataan & padangan mata Shaguni Bai tadiSinopsis Jodha Akbar Episode 537
Sinopsis Jodha Akbar Episode 537
Shaguni Bai berbincang bersama Raja Jalal & Ibu Ratu Hamida. Raja Jalal ingin tahu bagaimana hasil pertemuannya dgn Ratu Jodha? Shaguni Bai berkata:”Aku telah berjumpa dgn Ratu Jodha & aku melihat sendiri kehadiran Laboni disana” Raja Jalal kaget mendengar Shaguni Bai & berkata: “Kau melihat roh Laboni juga? Tetapi bukankah hanya Ratu Jodha  yg bisa melihatnya?”  Shaguni Bai menjelaskan: “Roh tak bisa dilihat oleh manusia biasa. Akan tetapi mereka bisa merasakannya. Tempat dimana banyak bergentanygan roh-roh memiliki suhu ruangan yg lebih dingin dari pada biasanya.  Bagi kita yg memiliki kemampuan khusus maka kita bisa melihatnya. Aku telah melihat roh Laboni disana. Tetapi aku tak membiarkannya tahu bahwa aku bisa melihatnya”  Ibu Ratu Hamida tampak kaget & sedih ia berkata: “Ratu Jodha bagaimana keadaannya Shaguni Bai?” Shaguni Bai menjawab: “Maha Kali telah melindunginya. Ratu Jodha tdak disakiti karena Laboni.  Kaulah yg menjadi tujuannya Yang Mulia. Ia  membutuhkan tubuh Ratu Jodha utk bisa mendekatimu Yang Mulia”  Ibu Ratu Hamida sedih & lalu berkata: “Aku akan mendoakan Ratu Jodha agar lekas terbebas dari semua ini” Raja Jalal berkata: “Ratu Jodha membutuhkan bantuan kita semua Amijan” Shaguni Bai lanjut berkata: “Kekhawatirannya hanya padamu Yang Mulia. Ratu Jodha memiliki jiwa yg kuat. Aku yakin itu dgn melihat dimatanya tetapi ia butuh bantuan kita semua” Raja Jalal berkata: “Aku akan berbuat apa saja utk menyelematakannya.  Katakan padaku apa yg harus aku lakukan?” Shahguni Bai lanjut berkata: “Dimalam bulan purnama ini kita akan melaksanakan usaha itu. Kau sudah siapkah Yang Mulia” Shaguni Bai kemudian memberikan instruksi-instruksi kepada Raja Jalal akan tetapi suara tak diperdengarkan. Shaguni Bai memberikan sebuah kotak & sebuah bungkusan kecil berwarna hitam kepada Raja Jalal.  Shaguni Bai kemudian terdengar berkata: “Abu ini sakti karena telah dibacakan mantra. Sebarkanlah disekeliling kamar Ratu Jodha. Kekuatan Abu ini akan melemahkan ilmu sihir Laboni  hanya utk sementara waktu. Memberi kesempatan bagi kita bisa leluasa bekerja. Ini adalah cincin sakti. Dgn mengenakan ini di jarimu maka kau akan bisa melihat roh Laboni. Akan tetapi kau harus sangat berhat-hati. Jangan sampai kau menatap matanya.  Pada saat matahari bersinar rohnya keluar dari tubuh Ratu Jodha, tetapi hanya Ratu Jodha yg bisa melihat & mendengarnya. Jika tampak olehmu Ratu Jodha sedang melihat kearah lain, maka kau ikuti memandang kearah pertama tadi.  Kau akan melihat Laboni. Ingat jangan sampai Laboni sadar jika kau bisa mengetahui kehadirannya” Shaguni Baipun pamit pergi. Sebelum jalan dia berpesan sekali lagi kepada Raja Jalal: “Baiklah aku pergi dulu. Bersiap-siaplah dgn baik” Raja Jalal & Ibu Ratu Hamida saling memandang dgn wajah tegang.

Ratu Jodha berada dikamarnya. Tangan Ratu Jodha dipelintir kebelakang oleh Laboni & dipaksa agar menceritakan siapa sebenarnya wanita tua tadi yg datang? Ratu Jodha berkata: “Yg tadi itu adalah perempuan tua pemelihara Kuil Dewi Kali. Dia dihormati banyak orang & datang kesini. Sudah lama tdak bertemu sehingga ia mampir menanyakan keadaanku”  Laboni kelihatannya amat ketakutan & berkata: “Ku sangka dia tadi bisa melihatku tapi untung ternyata tdak” Ratu Jodha bersyukur dalam hati: “Shaguni telah berhasil mendapatkan informasi yg dicarinya”  Sementara Laboni kemudian mencekik leher Ratu Jodha & mengancam: “Akan tetapi Ratu Jodha jika perempuan itu ingin selamat, maka sebaiknya cepat pergi dari sini!” Tak lama kemudian pelayan mengumumkan kedatangan Yang Mulia.  Laboni langsung senyum-senyum geer.  Raja Jalal terlihat berjalan masuk dgn hati-hati & diam sebentar dipintu sambil melirik cepat kekanan-kiri. Dia telah mengenakan cincin pemebrian Shaguni Bai.  Raja Jalal tersenyum & menghampiri Ratu Jodha. Ratu Jodha memberi isyarat dgn batuk bahwa ada Laboni disini.  Ratu Jodha memberi salam Pranam kepada Yang Mulia.  Dgn lembut  Raja Jalal bertanya kepada Ratu Jodha: “Bagaimana keadaanmu? Shaguni Bai berkata padaku bahwa kau sudah lama tdak pergi Pooja (doa) ke Kuil?” Ratu Jodha tampak diam dalam kecemasan.  Laboni mengolok: “Yang Mulia. Ratu Jodha sudah lama ngak ke Kuil ya? Itu karena aku yg melarangnya”  Ratu Jodha melirik kearah Laboni & Raja Jalal memperhatikan hal itu. Raja Jalal kemudian memandang kecermin & melihat pantulan arwah Laboni disana. Raja Jalal menenangkan dirinya lalu beralih memegang kepala lalu merangkul Ratu Jodha & mengajaknya pindah posisi: “Ratu Jodha kau tampak lelah” Raja Jalal menyuruh Ratu Jodha duduk. Raja Jalal: “Ayo duduklah & aku akan memijat kepalamu agar dirimu terasa lebih nyaman”  Raja Jalal mulai memijat kepala Ratu Jodha & Laboni cemburu. Dia marah & berkata: “Aku tak sudi membiarkan Ratu Jodha didekati Raja Jalal!” Dgn kekuatan sihir  matanya Laboni menggerakkan meja tempat lentera. Raja Jalal memperhatikan meja & lentera itu bergoyang-goyang sendiri. Raja Jalal lalu berusaha mengalihkan perhatian dgn tiba-tiba pergi membuka tirai jendela. Katanya: “Bagaimana jika kita buka jendela agar udara segar bisa masuk kesini” Api lenterapun mati semua tertiup angin. Raja Jalal lanjut duduk disamping Ratu Jodha & berkata: “Bukankah kau sudah lama sekali tdak hadir disidang Divan-i-Khas. Aku ingin kau hadir pada sidang hari ini. Datang ya. Aku amat menanti kehadiranmu disana”  Raja Jalal berbicara sambil menggerakan kepala & melirikan matanya kearah Laboni berdiri. Ia memberi isyarat bahwa ia tahu. Ratu Jodha diam tapi menganggukan kepalanya. Raja Jalal kemudian membelai kepala Ratu Jodha & pamit pergi. Sinopsis Jodha Akbar Episode 537

Pangeran Salim berdiri termenung cemas dihalaman istana & tiba-tiba Anarkali datang dgn wajah tertutup selendang. Awalnya Pangeran Salim tdak sadar itu Anarkali. Tetapi dia menawarkan agar Pangeran Salim makan & ditolaknya. Anarkali terus mendesak kemudian Pangeran Salim sadar siapa dia. Pangeran Salim curhat bahwa dia sedang sedih & mencemasi keadaan Ibunya.  Anarkali berusaha menyakinkan Salim semua akan baik-baik saja dgn bantuan Shaguni Bai. Dia mengingatklan agar Pangeran Salim mejaga kesehatan & tetap makan. Jangan sampai Ibunya nanti mendengar & malah ikutan khawatir akan diri Pangeran Salim. Merekapun makan salim menyuapi.

Raja Jalal berjalan menuruni tangga istana & berpapasan dgn Abu Fazl. Dia berkata agar Abu Fazl mempersiapkan semua dgn seksama. Jangan sampai rencana berantakan. Kemudian Raja Jalal diikuti Abu Fazl berjalan menunju Divan-i-Khas. Ruangan Divan-i-Khas terlihat telah dipenuhi oleh para Menteri Utama & anggota keluarga kerajaan. Ratu Jodha duduk disisi samping dibalik tirai.  Laboni juga hadir berdiri dibelakang Ratu Jodha. Todar Mal melapor kepada Raja Jalal perihal perkembangan Maharana Pratap. Raja Jalal menjawab bahwa Raja MannSingh & Rahim Khan-e-khana yg akan mencarinya.  Tetapi kemudian Abu Fazl melaporkan bahwa ada perkembangan baru & mencemaskan: “Yang Mulia ada laporan yg baru saja masuk bahwa Mewar diserang lagi” Rahim berdiri & mengatakan bahwa Mann Singh atau dirinya sendiri bisa langsung kesana. Akan tetapi Raja Jalal berkata: “Tdak Rahim.  Utk pemberontakan semacam ini harus aku sendiri yg menghadapinya” Laboni langsung kelihatan bete & berkata pada dirinya sendiri: “Tdak. Aku tdak setuju dgn hal ini. Aku harus segera melakukan sesuatu”

Adegan berpindah kesuasana malam hari. Raja Jalal terlihat sedang tiduran dikamarnya,. Tiba-riba Ratu Jodha datang menghampirinya. Raja Jalal kaget & berkata: “Ada apa kau kemari Ratu Jodha?” Ratu Jodha tampak kesal & berkata: “Aku tdak suka dgn keputusanmu tadi. Kenapa tdak kau kirim Pangeran Salim saja utk menumpas pemberontakan? Bukanlah kau amat mempercayainya?” Raja Jalal tahu itu adalah Laboni yg berbicara & bukan Ratu Jodha asli. Raja Jalal berkata: “Aku percaya benar dgn Sheku akan tetapi aku perlu mengingatkan kepada musuh-musuhku bahwa ujung pedangku masih memegang kendali kuasa!” Ratu Jodha lalu berkata: “Jika begitu aku harus ikut dgnmu. Kau tahu aku tak bisa hidup tanpamu” Raja Jalal bertanya: “Apa yg bisa kau perbuat disana nanti?” Ratu Jodha menjawab sombong: “Tak tahu kah kau aku ahli memainkan pedang?”  Ratu Jodha berdiri & mengambil pedang milik Raja Jalal. Ratu Jodha lalu menghunuskan pedang itu dihadapan Raja Jalal. Raja Jalal berkata dalam hati: “Aku tahu benar Ratu Jodhaku tak akan pernah melakukan hal ini” Raja Jalal lanjut bertanya: “Apa yg bisa kau perbuat dgn ini?“ Ratu Jodha dgn congkak menantang Raja Jalal: “Akan aku tunjukan padamu kemampuanku. Ayo kita berduel. & jika aku menang maka kau harus membawa serta aku kemedan perang nanti” Raja Jalal berpikir: “Jika diriku menolaknya maka Laboni akan mencurigai diriku” Raja Jalal lalu menjawab: “Baiklah mari. Bersiaplah utk aku kalahkan”  Ratu Jodha tersenyum mengejek.