Sinopsis Jodha Akbar Episode 364

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 364, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 363 tentang pangeran salim yang sudah ketahuan ayahnya yakni raja jalal namun tidak diberi hukuman serta raja jalal yang akan mengadakan meena bazar lagi. Kali ini admin bagikan lagi episode 364 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada April 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 364

Ketika sedang berkumpul dibale-bale istana ditengah taman, Raja Jalal mengatakan kepada para menterinya bahwa semua orang yg berhubungan dgn istana, baik keluarga kerajaan maupun yg bekerja diistana bisa berpartisipasi diMeena Bazar, Raja Jalal lalu menyuruh Maan Sigh utk menjaga keamanan karena Pangeran Salim akan berada disana juga, lalu dia berlalu dari sana.

Di kamar Ratu Ruqayah, saat itu Ratu Ruqayah sedang asyik menghisap ‘Hookah’ (semacam rokok), dia teringat ketika Raja Jalal mengatakan bahwa hanya perempuan yg mempunyai anak yg bisa ikut berpartisipasi di Meena Bazar, dlam hatinya berfikir: “Aku harus bisa mempengaruhi keputusan Raja Jalal, bagaimana bisa dia berbuat seperti itu”
Dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha sedang menggerutu pada dirinya sendiri, dia merasa kalau Raja Jalal telah berlaku tdak adil tadi pada saat pertemuan dgn para Ratu yg lain, tak berapa lama kemudian Raja Jalal menemui Ratu Jodha dikamarnya. Ratu Jodha langsung bertanya pada Raja Jalal.

“Bagaimana kau bisa mengatakan bahwa hanya perempuan yg mempunyai anak yg bisa ikut berpartisipasi dlam bazaar nanti, Yg Mulia?” kata Ratu Jodha, “Yaaa, aku hanya mencoba membuat anak-anak bahagia, itu saja” ujar Raja Jalal, “Lalu bagaimana dgn yg lain? mereka pasti terluka, Yg Mulia, banyak istri-istrimu yg lain yg tdak mempunyai anak, yaa, aku tahu kalau Pangeran Salim adalah anak Ratu Ruqayah juga tapi dia pasti juga terluka” jelas Ratu Jodha, “Mashaallah, aku tdak pernah berfikiran seperti itu, Ratu Jodha, aku tdak bermaksud seperti itu” kata Raja Jalal. Sinopsis Jodha Akbar Episode 364

Dikamar Ratu Ruqayah, “Apa yg akan anda lakukan Ratu Ruqayah?” tanya Reesham, “Apa yg seharusnya terjadi, terjadilah” ujar Ratu Ruqayah, lalu dia menyuruh Reesham utk mengisi kembali Hookahnya & tersenyum sinis, kemudian dia berlalu darisana.

Dikamar Ratu Jodha, “Kalau begitu biar aku bilang dgn Ratu Ruqayah” ujar Raja Jalal, “Yg Mulia, aku punya satu ide bagus, Ratu Ruqayah tetap bisa satu kios bersama Pangeran Salim karena dia kan juga punya hak atas Pangeran Salim” kata Ratu Jodha tepat pada saat itu Ratu Ruqayah datang menemui mereka & berkata: “Yaaa, itu benar apa yg dikatakan Ratu Jodha, Yg Mulia” ujar Ratu Ruqayah, “Begini, dengarkan aku Ratu Ruqayah” belum selesai Raja Jalal mengutarakan maksudnya, Ratu Ruqayah langsung memotong pembicaraannya, “Yg Mulia, kau bilang bahwa hanya ibu yg punya anak yg bisa ikut berpartisipasi dgn anak-anak mereka di Meena Bazar tapi ini tdak akan adil buat Ratu Jodha, jika dia tdak ikut berpastisipasi juga” kata Ratu Ruqayah “Pangeran Salim adalah anak kami berdua jadi jika kau setuju, Yg Mulia, kami berdua akan ikut berpartisipasi bareng Pangeran Salim di Meena Bazar, kami akan satu kios bersama-sama” kata Ratu Ruqayah,

“Waaah, itu ide yg bagus, aku setuju” ujar Ratu Jodha sambil tersenyum bahagia, “Kita akan membuat kios Pangeran Salim menjadi kios yg terbaik, kita harus mendukung Pangeran Salim supaya bisa menang” kata Ratu Ruqayah, “Yaaa, itu bagus, aku setuju tapi jangan lupa jangan menganggap remeh kios anak-anak yg lain, Ratu Ruqayah” kata Ratu Jodha sambil tersenyum, Raja Jalalpun ikut tersenyum, sedangkan Ratu Ruqayah hanya diam saja memperhatikan mereka berdua.

Meena Bazar akhirnya dibuka juga, anak-anak berusaha menjual barang-barang mereka keorang-orang yg datang mengunjungi kesana. Danial & Murad berada dlam satu kios, ibu Danial (Shahi) menemui Ratu Salima, “Terima kasih Ratu Salima, kau telah mengijinkan Danial ikut dlam kiosmu” ujar Shahi, “Tdak apa-apa, bagaimanapun juga, Danial kan juga anak Yg Mulia Raja” ujar Ratu Salima
Pangeran Salim menaruh banyak sekali barang didlam kiosnya, dia berusaha menawarkan barang-barang tersebut pada orang-orang yg mengunjungi kiosnya, Ratu Jodha & Ratu Ruqayah tampak tersenyum bahagia melihat tingkah laku Pangeran Salim. Semua perempuan mengunjungi kiosnya. “Ratu Ruqayah, kalau saja Pangeran Salim tdak bisa menjual semua barang-barang ini, kita saja nanti yg akan membeli semuanya, bagaimana?” kata Ratu Jodha,

“Rasanya semua barang ini akan terjual habis, Ratu Jodha, lihat cara Pangeran Salim menjual barang barang ini” kata Ratu Ruqayah. Beberapa wanita yg mengunjungi kios Pangeran Salim mengatakan : “Pangeran, kami akan membeli barang-barangmu ini tapi dgn syarat kau harus mencium tangan kami, bagaimana?” kata wanita tersebut, “Waaah, anda menyuap saya yaaa, tapi baiklah, karena anda tinggal dilingkungan istana saya, saya setuju” ujar Pangeran Salim, kemudian Pangeran Salim mulai melayani pelanggannya yg membeli barang-barangnya & mencium tangan mereka. Tak berapa lama kemudian Raja Jalal mengunjungi kiosnya, “Waah, bagus sekali kau menjual barang-barang ini, Sekhu Baba” kata Raja Jalal, “Kau tahu, Ratu Ruqayah, hari ini aku bahagia sekali, karena biasanya kau & Ratu Jodha selalu saling bersaing satu sama lain diMeena Bazar tapi kali ini kalian berdua bekerja bersama-sama” ujar Raja Jalal sambil memandang kedua istrinya, sementara Ratu Jodha & Ratu Ruqayah hanya tersenyum saja .

Lalu, Pangeran Salim memintanya utk membeli sesuatu dikiosnya, Raja Jalalpun membeli salah satu barang Pangeran Salim & memberinya koin emas kePangeran Salim, ketika Raja Jalal hendak meninggalkan kiosnya tiba-tiba “Berhenti dulu, Yg Mulia” kata Pangeran Salim lalu dia mencium tangan ayahnya, “Buat siapa saja yg mengunjungi kiosku ini, aku akan memberikan hadiah ini pada mereka yaitu mencium tangan mereka” ujar Pangeran Salim lagi “Oooh, jadi kau tahu sekali yaa bagaimana caranya menarik perhatian orang-orang, ayah suka itu” ujar Raja Jalal sambil mencium kening putranya & berlalu darisana.
Ratu Jodha sangat senang sekali melihat tingkah laku anaknya itu, dilihat terus seperti itu oleh Ratu Jodha lalu tiba-tiba saja Pangeran Salim bilang Ratu Jodha: “Ibu, Aku tdak mau berbicara dgn ibu” kata Pangeran Salim, “Haiii, Kau sudah mengatakan hal itu berulang kali kpada ibu” kata Ratu Jodha sambil tersenyum.

Haidar memenuhi kiosnya dgn mainan-mainan yg terbuat dari tanah liat, kemudian dia merusak salah satu mainan tersebut. “Haidar! apa yg kau lakukan?” tanya Javeda, “Mainan-mainan kita tdak utk dijual, ibu! ini adalah penghinaan buat kita, bu!” ujar Haidar, “Bukan seperti itu, nak, kau ingat kan dulu ketika banyak orang mengunjungi kios kita” kata Javeda, “Ini semua cuma sandiwara utk menyenangkan hati Pangeran Salim saja, ibu” kata Haidar lagi sambil menginjak-injak mainan yg sudah dibantingnya tadi dgn nada marah.

Zil Bahar datang keMeena Bazar, lalu dia menunjukkan surat undangan keReesham yg berdiri dipintu gerbang Meena Bazar, “Suami saya Rashid bekerja digroup musiknya Tansen diistana” kata Zil Bahar, “Baiklah, biarkan dia masuk!” ujar Reesham, Zil Bahar masuk bersama dgn Anarkali & Sakina temannya juga ikut masuk bersama ibunya. Zil Bahar memberi Anarkali sejumlah uang utk membeli benda yg dia suka.

Mereka berdua Anarkali & Sakina masuk kedlam Meena Bazar, lalu mereka melihat banyak orang berkerumun memenuhi kios Pangeran Salim, Sakina mengajak Anarkali utk melihat kios Pangeran Salim dari dekat, “Lihat, Anarkali, Pangeran Salim menjual barang-barang juga” kata Sakina, “Hhhh, dia memanggil dirinya seorang Raja & sekarang dia berjualan barang disini!” ujar Anarkali, “Ini Meena Bazar, Anarkali, keluarga kerajaan memang membuka kiosnya disini” ujar Sakina lagi, “Lihat, Sakina, dia mencium tangan perempuan-perempuan itu” kata Anarkali, “Kalau begitu, ayooo kita beli sesuatu dikiosnya” ajak Sakina, “Dia sudah menjual semua barangnya, semua orang yg datang kekiosnya itu karena ingin melihat Pangeran Salim dari dekat, apalagi Mariam Uz Zamani juga bersama dgn dia, sudah, kita pergi saja darisini! kita cari sesuatu yg bisa dimakan, ayook!” kata Anarkali

Danial & Murad saat itu menjual laddos (ladu/manisan), Danial asyiik memakan ladu-ladu itu, “Danial! berhenti! jangan makan ladu-ladu itu terus! kita kan sedang menjualnya!” ujar Murad, kemudian Danial mengambil salah satu kalung emasnya, “Kalau begitu, aku beli semua ladu-ladu ini sekarang!” kata Danial sambil menyerahkan kalung emasnya itu keMurad, “Yaa ampuuun Danial, kau memberiku sebuah kalung emas pemberian ibumu ini utk ladu-ladu itu? “ tanya Murad, “Iyaa, utk ladu aku juga bisa menjual kau juga” kata Danial senang, Murad cuma bisa keheranan.

Sesaat kemudian Anarkali & Sakina mengunjungi kios Murad & Danial, mereka berdua ingin membeli ladu, tapi saat itu Murad & Danial sedang asyik bertengkar. “Heiii, anak-anak jangan bertengkar, lihat ada yg mau membeli ladu kalian” kata Ratu Salima sambil merelai Murad & Danial,

Danial langsung melihat Anarkali “Iiiih! itu kan gadis yg jahat! kami tdak akan memberikannya apapun!” ujar Danial lagi “Sudah pergi saja kau darisini!” usir Murad sambil mengusir Anarkali & Sakina pergi, “Anak-anak, jangan bicara seperti itu! dia datang kesini utk membeli ladu, ayooo berikan padanya” kata Ratu Salima, “Apa yg ingin kau beli?” tanya Murad,

“Kami mau beli ladu” kata Sakina & Anarkali, kemudian Murad mencoba menghitung berapa banyak uang yg dibutuhkan utk ladu-ladunya ini, sementara itu Danial menaruh satu per satu ladu-ladu tersebut didlam sebuah wadah, diseberang kios Pangeran Salim melihat Anarkali sedang berada dikios Murad, kemudian Pangeran Salim memandang kearah Anarkali, Anarkalipun membalas menatap kearah Pangeran Salim, mereka berdua saling menatap tdak suka satu sama lain. Sinopsis Jodha Akbar Episode 364

Sementara itu, Danial berusaha bersembunyi & mulai memakan ladu yg dibeli oleh Anarkali setengah bagian, untungnya Ratu Salima mengetahui kenakalan Danial, lalu Ratu Salima menjewer telinga Danial, “Danial, tdak baik berbuat seperti itu, ketika kau menjual sesuatu kepelangganmu, kau tdak boleh menipu mereka” ujar Ratu Salima sambil mengambil beberapa ladu lagi sebagai pengganti ladu-ladu yg dimakan oleh Danial tadi, lalu Ratu Salima memberikannya keAnarkali, ketika hendak pergi dari kios Murad, Anarkali kembali melihat Pangeran Salim yg masih memandangnya disebrang sana dgn tatapan tdak suka, Anarkali langsung melengos pergi menjauh darinya.

Dikios Pangeran Salim, ketika orang-orang sedang melihat lihat kiosnya, tiba-tiba Pangeran Salim bilang pada Ratu Ruqayah, “Ibu Ratu Ruqayah aku pergi dulu yaaa, nanti aku kembali lagi” ujar Pangeran Salim, Ratu Ruqayah cuma tersenyum, sementara Ratu Jodha melarangnya “Pangeran Salim, kau tdak boleh meninggalkan kios ini begitu saja” kata Ratu Jodha, Pangeran Salim lalu menoleh lagi kearah Ratu Ruqayah, “Ibu Ratu Ruqayah katakan pada ibu kemarin dia tdak mau bicara sama aku jadi sekarang aku tdak mau bicara sama dia, lagian aku sudah menjual sebagian barang -barang ini jadi aku akan pergi sebentar saja, nanti aku kembali lagi” kata Pangeran Salim lagi, Ratu Ruqayah yg diajak bicara cuma bisa tersenyum saja tanpa berkata apa-apa, sementara Ratu Jodha merasa geram dgn perlakuan Pangeran Salim padanya.

Dikios Mehtab, salah seorang perempuan bertanya pada Mehtab (anak Bhaksi Bano), dari kejauhan Raja Jalal melihat Mehtab sangat kesulitan utk mengerti apa yg perempuan itu katakan padanya karena dia bisu & tuli, Raja Jalal langsung menemui mereka & memberikan restunya pada Mehtab. Raja Jalal mencoba berbicara dgn Mehtab dgn menggunakan bahasa isyarat, Mehtab langsung bisa mengerti apa yg dimaksud oleh Raja Jalal & mengatakan dgn bahasa isyaratnya bahwa Raja Jalal harus memanah lima kali utk mendapatkan sebuah hadiah.

Mehtab & Bhaksi membuka kios dimana para pengunjung harus bisa memanah lima buah buahan yg digantung dikiosnya dgn menggunakan panah utk mendapatkan hadiah. “Aku akan memanah 5 buah utk mendapatkan hadiah” ujar Raja Jalal, lalu Raja Jalal memanah 5 buah buahan tersebut dlam sekali bidikan, semua orang memuji keahliannya & bertepuk tangan.

Lalu Raja Jalal bertanya pada Mehtab “Mehtab, apa hadiah yg aku dapatkan?” tanya Raja Jalal, kemudian Mehtab mengambil Al Qur’an & memberikannya pada Raja Jalal, Raja Jalalpun tersenyum sambil berujar “Mashaallah “ ujar Raja Jalal, “Bhaksi, anak perempuanmu ini unik diseluruh dunia ini, aku datang kesini utk membeli sesuatu darinya tapi malah dialah yg membeli sesuatu dariku” ujar Raja Jalal lagi,

“Dia adalah yg paling berharga buatku, Yg Mulia, dia adalah anak yg murni” kata Bhaksi, “Hari ini kau akan mendapat keuntungan dari kiosmu ini, aku akan membeli semua yg kau jual dikiosmu, kau akan mendapatkan uang lebih daripada Pangeran Salim” kata Raja Jalal sambil memberikan sekantung uang pada Mehtab & Bhaksi.

Cuss Simak kelanjutannya di Sinopsis Jodha Akbar Episode 365