Sinopsis Jodha Akbar Episode 496

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 496, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 495! kali ini admin bagikan lagi episode 496 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 496

Di Dargah, Raja Jalal menghampiri seorang perempuan yg sedang mengubah agamanya menjadi agama Islam, Raja Jalal hendak memberikan selamat pada perempuan itu, Raja Jalal kaget ketika dilihatnya kalau perempuan itu adalah Ratu Jodha, istrinya. Raja Jalal segera mendekati Ratu Jodha “Apa yg kau lakukan disini?” Ratu Jodha hanya diam saja “Ulama hentikan ini semua!” Raja Jalal berteriak lantang “Yang Mulia, kami tdak tahu kalau Mariam Uz Zamani dalam keadaan terpaksa” sang ulama mencoba memberikan penjelasan “Aku mohon keluar semua darisini, aku ingin bicara secara pribadi dgn istriku” semua orang yg hadir disana meninggalkan mereka berdua, Raja Jalal menatap Ratu Jodha dgn ketus & berkata “Kau telah berjanji padaku bahwa kau tdak akan mengubah agamamu maka kenapa kau melakukan ini semua?”, “Yang Mulia, aku merasa tdak berdaya” Ratu Jodha memandang wajah Raja Jalal dgn tatapan sedih “Aku kan sudah mengatakan padamu, bahwa itu adalah sebuah dosa jika kau menerima Islam karena kau merasa tdak berdaya, mengapa kau melakukan ini semua Ratu Jodha?”, “Apa yg bisa aku perbuat? Tdak ada berita apapun darimu” Ratu Jodha merasa sedih karena Raja Jalal marah kepadanya “Aku ingin mengejutkanmu bahwa aku telah memenangkan perang ini, aku telah membuatmu mengerti bahwa kau tdak perlu melakukan semua ini, Ratu Jodha! Aku melakukan perang ini utk kemerdekaan bangsaku, ini tdak ada hubungannya dgnmu yg seorang Rajvanshi” Raja Jalal semakin murka ke Ratu Jodha “Aku pikir dgn melakukan ini semua, maka semuanya akan baik-baik saja, yg Mulia”, “Kau telah melakukan kesalahan, Ratu Jodha, kau dalam keadaan tertekan ketika menerima Islam sebagai agamamu, kau telah melakukan kejahatan, kau telah menghina aku, agamaku, perintahku, janjiku!” Raja Jalal benar-benar sangat terluka dgn perlakuan Ratu Jodha, kemudian segera pergi meninggalkan Ratu Jodha, Ratu Jodha sangat sedih.

Dihalaman istana kerajaan Mughal, seorang pelayan sedang berlari-lari & tiba-tiba menabrak Hoshiyar yg juga sedang berjalan dihalaman istana “Apa yg kau lakukan?” Hoshiyar saat itu sudah mau marah namun tertahan ketika pelayan itu mengabarkan bahwa ada sebuah berita utk Ibu Ratu Hamida “Aku membawa sebuah kabar utk Mariam Makani” ujar si pelayan “Apa itu?” kemudian sang pelayan menceritakan berita tersebut ke Hoshiyar, Hoshiyar tersenyum senang “Ya sudah pergi kau sana! Biar aku yg memberitahu Mariam Makani” Hoshiyar segera berbalik menuju ke kamar Ibu Ratu Hamida. Sinopsis Jodha Akbar Episode 496

Sementara itu dikamar Ibu Ratu Hamida, Ibu Ratu Hamida sedang ngobrol bersama Gulbadan, Ratu Ruqayah & Ratu Salima “Tdak ada berita apapun yg membuat aku bahagia, tdak ada kabar dari Raja Jalal & anak-anaknya” Ibu Ratu Hamida merasa sedih karena Raja Jalal belum memberikan kabar apapun “Aku telah mengirimkan prajurit utk mencari yg Mulia tapi mereka juga belum kembali, ibu” ujar Ratu Ruqayah tepat pada saat itu Hoshiyar masuk ke kamar Ibu Ratu Hamida & mengucapkan salam pada semua yg ada disana “Ada sebuah kabar baik, Mariam Makani, yg Mulia akan segera ditiba di Agra” Ibu Ratu Hamida sangat senang sekali begitu mendengar ucapan Hoshiyar “Apakah semuanya baik-baik saja?”, “Mereka semua baik-baik saja, Mariam Makani & mereka telah memenangkan peperangan juga” semua yg ada dikamar Ibu Ratu Hamida tersenyum senang “Allahu Akbar! Tuhan Maha Besar! Kita harus menyambut mereka dgn meriah” ujar Ibu Ratu Hamida dgn mata berbinar-binar “Kita akan melakukan itu, ibu, Itu adalah sebuah berita baik, Hoshiyar aku akan memberikan kau hadiah yg sangat mahal utk berita ini” Hoshiyar sangat senang mendengar ucapan Ratu Ruqayah yg akan memberinya hadiah.

Dihalaman istana, semua penghuni istana keluar menuju kehalaman utk menunggu kedatangan Raja Jalal bersama pasukannya, tak lama kemudian Raja Jalal & pasukannya telah memasuki gerbang istana, dari atas balkon Ibu Ratu Hamida yg duduk disebuah kursi sangat senang melihat kedatangan anaknya, begitu pula Ratu Salima & Ratu Ruqayah, semuanya tersenyum melihat Raja Jalal, para pelayan memberikan sambutan utk Raja Jalal & pasukannya dgn menaburkan bunga-bunga & mengelu-elukan nama Raja Jalal, Raja Jalal memberikan salam pada semuanya, kemudian Todar Mal & Birbal memberikan salam & ucapan selamat pada Raja Jalal, ketika Raja Jalal menghampiri mereka, tak lama kemudian tandu yg membawa Ratu Jodhapun tiba dibelakang Raja Jalal, Ratu Jodha keluar dari dalam tandu, Raja Jalal hanya melihatnya sekilas & tak mempedulikannya, Ratu Jodha hanya bisa diam sambil memandang Raja Jalal dgn sedih. “Apa yg Ratu Jodha lakukan dgn yg Mulia? Apalagi dgn mengenakan busana muslim seperti itu” ujar Ratu Ruqayah dgn nada sinis “Tadi dia mengatakan kalau mau pergi ke Mandir tapi tdak dgn mengenakan pakaian seperti itu tadi” Ratu Salima mencoba membela Ratu Jodha “Pasti terjadi sesuatu yg tdak beres!” bathin Ratu Ruqayah dalam hati “Pangeran Salim, Murad, Danial & pasukan lainnya akan segera menyusul setelah mengecek stabilitas di Iran” ujar Raja Jalal kemudian meninggalkan Birbal & Todar Mal sambil sekilas melirik kembali kearah Ratu Jodha

Raja Jalal menemui ibu & keluarganya di Istana Ratu, dipintu keluar Raja Jalal langsung disambut oleh Aram Bano anak bungsu kesayangannya “Ayaaaaahhh, ” semua yg hadir diruangan itu tersenyum sangat senang melihat mereka berdua, sambil menggendong Aram Bano, Raja Jalal menerima bunga mawar dari beberapa istrinya yg hadir disana kemudian menurunkan Aram Bano & memeluk Ratu Ruqayah juga Ratu Salima, lalu duduk disebelah Ibu Ratu Hamida “Selamat Raja Jalal, kau telah menang berperang” Raja Jalal mencium tangan ibunya lembut “Aku sangat khawatir begitu aku tahu kalau ibu sakit” Raja Jalal menatap ibunya dgn perasaan sedih “Kenapa kau tdak mengirimkan surat padaku tentang penyakitnya, Ratu Ruqayah?”, “Ibu yg meminta mereka utk tdak mengganggumu ketika kau sedang berperang” Ibu Ratu Hamida berusaha menengahi situasi “Sekarang paling tdak ibu akan makan sesuatu” Ratu Salima nimbrung pembicaraan mereka “Apa?” Raja Jalal kaget “Ibu sangat keras kepala, ibu bilang sampai kau tdak pulang maka ibu tdak akan makan apapun” Raja Jalal menatap ibunya haru kemudian mulai menyuapkan sepotong buah apel ke Ibu Ratu Hamida “Semua masalah akhirnya berakhir disini karena kau telah kembali, Raja Jalal, lalu mana cucu-cucuku?”, “Mereka melalui jalur yg berbeda, karena kami telah menang maka kami menerapkan aturan baru dinegara negara kekuasaanku & mereka saling bergandgn tangan sambil menyampaikan aturan tersebut” Raja Jalal kembali menyuapkan apel itu ke Ibu Ratu Hamida, tepat pada saat itu Ratu Jodha menemui mereka semua “Salam ibu” semua yg ada disana terkejut dgn penampilan Ratu Jodha, Raja Jalal juga hanya melihatnya acuh “Ratu Jodha, kau tadi pergi ke Mandir kan? Lalu bagaimana bisa kau berpakaian seperti ini & bagaimana kau bisa datang bersama yg Mulia?” tanya Ratu Salima sambil menghampiri Ratu Jodha, Ratu Jodha hanya diam saja tdak menjawab pertanyaan Ratu Salima “Ayoo kau jawab pertanyaannya” Raja Jalal ikut mendekati Ratu Jodha “Katakan padanya bagaimana kau bisa kembali pulang bersamaku? Apakah kau membawa Parsad dari Mandir?” Ratu Jodha tetap diam saja tdak menjawab pertanyaan Raja Jalal, Ratu Jodha hanya memandang Raja Jalal dgn sedih “Ratu Jodha tadi tdak pergi ke Mandir” semua yg ada disana memandang kearah Ratu Jodha termasuk Ibu Ratu Hamida & Gulbadan “Ibu, Ratu Jodha ini pergi ke Dargah utk mengubah agamanya, utk menerima Islam sebagai agamanya” semua yg ada disana terkejut terlebih Ibu Ratu Hamida “Untung saja aku ada disana waktu itu & segera menghentikannya, Ratu Jodha telah melawan suaminya sendiri, kekasihnya, dia melanggar janjinya, aku tdak tahu mengapa dia melakukan ini semua, aku tdak akan menyalahkan siapapun utk masalah ini karena dia tdak menganggap penting janjiku maka bagaimana bisa dia mendengarkan orang lain?” Ratu Salima merasa iba terhadap Ratu Jodha, dia bisa merasakan bagaimana perasaan Ratu Jodha saat ini, sementara Ratu Ruqayah malah tersenyum senang mendengar Ratu Jodha dimarahi oleh Raja Jalal didepan semua orang “Ratu Jodha telah membuat aku malu, dgn alasan inilah aku maju berperang, tapi dia menyerah dgn alasan itu!” sesaat Raja Jalal melirik kearah Ratu Jodha yg masih diam membisu “Aku capek!” kemudian Raja Jalal pergi meninggalkan mereka semua, Ibu Ratu Hamida sangat sedih & merasa bersalah atas semua yg dialami Ratu Jodha.

Ratu Ruqayah sedang berdandan dikamarnya dibantu oleh Hoshiyar “Pertama Ratu Jodha menolak utk mengubah agamanya & sekarang malah menyetujuinya” ujar Hoshiyar sambil merapikan rambut Ratu Ruqayah didepan cermin hias “Itu tdak jadi masalah, apapun yg dia lakukan, pasti aku dukung, saat ini Raja Jalal sedang marah padanya maka dia tdak akan pergi kekamar Ratu Jodha, oleh karena itu aku yg akan menemuinya & menemaninya malam ini” Ratu Ruqayah tersenyum senang & sangat yakin kalau rencananya pasti akan berhasil. Sinopsis Jodha Akbar Episode 496

Sementara itu, Raja Jalal sedang berada dikamar mandi kerajaan bersama para pelayannya yg memandikan Raja Jalal, Raja Jalal yg sedang meminum anggur tiba-tiba teringat ketika dia melihat Ratu Jodha di Dargah saat hendak mengubah agamanya “Pergilah kalian semua, aku ingin sendiri” Raja Jalal menyuruh para pelayannya pergi meninggalkannya seorang diri, tak lama kemudian Ratu Ruqayah menemuinya sambil tersenyum senang, Ratu Ruqayah mendekati Raja Jalal & menyentuh bahunya “Aku bilang pergilah!”, “Raja Jalal, ada masalah apa?” Ratu Ruqayah merasa tersinggung dgn ucapan Raja Jalal “Ratu Ruqayah, aku minta maaf, kau tahu kan”, “Baiklah, aku tdak akan membahasnya”, “Kejadian ini sungguh sangat melukai perasaanku, aku telah berperang agar tdak ada seorangpun yg akan dipaksa utk mengubah agamanya & ketika aku kembali, aku benar-benar tdak tahan melihatnya” Ratu Ruqayah mendengarkan dgn seksama, tak lama kemudian Raja Jalal sudah mengenakan kimono handuknya & berkata “Lebih baik aku pergi sekarang”, “Tapi Raja Jalal, ” Ratu Ruqayah berusaha mencegah Raja Jalal yg hendak meninggalkannya, namun Raja Jalal tdak menggubris Ratu Ruqayah & pergi begitu saja, Ratu Ruqayah benar-benar kesal atas perlakuan Raja Jalal “Raja Jalal, kau tdak pernah punya waktu utkku bahkan cintapun tdak!” bathin Ratu Ruqayah kesal dalam hati

Dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha sedang berdandan dibantu oleh Moti yg menyisir rambutnya “Moti, yg Mulia sedang marah padaku & aku adalah penyebab kemarahannya, apakah aku telah melakukan hal yg buruk?”, “Pada situasi seperti ini, keputusanmu tdak benar-benar salah, Ratu Jodha, aku yakin suatu saat nanti yg Mulia pasti akan mengerti juga, hiburlah dia” ujar Moti sambil terus menyisir rambut Ratu Jodha yg panjang & ketika Moti hendak mengikat rambut Ratu Jodha, Ratu Jodha menolak “Moti, jangan ikat rambutku, yg Mulia paling suka melihat rambutku yg terurai seperti ini” tak lama kemudian Ratu Jodha menemui Raja Jalal dikamarnya, setelah salah seorang pelayan mengabarkan ke Raja Jalal kalau Ratu Jodha ingin bertemu “Ya, suruh dia masuk” saat itu Raja Jalal sedang meminum segelas anggur “Yang Mulia, apakah kau masih marah padaku?”, “Apakah kau ingat ketika dulu kita berjanji dalam pernikahan kita?”, “Ya, aku ingat bahwa istri harus menuruti perintah suami, harus menemaninya hingga ajal memisahkan mereka” ujar Ratu Jodha sambil duduk disebelah Raja Jalal “Aku rasa seharusnya janji itu dihilangkan saja dari perjanjian pernikahan jadi tdak perlu utk dituruti”, “Aku tahu kalau aku telah melakukan kesalahan, kau bisa menghukum aku tapi jangan marah padaku” Ratu Jodha sangat menyesal atas semua yg telah dilakukannya “Setelah semua ini kau menginginkan aku tdak marah padamu? Baik! Aku tdak akan kesal padamu, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal sambil berdiri & masih memegang gelas yg berisi anggur “Perlakuanmu itu menyakiti hatiku, yg Mulia” Ratu Jodha juga ikutan berdiri mendekati Raja Jalal “Ratu Jodha, sebelum aku mengatakan sesuatu yg tdak pantas terhadapmu, lebih baik kau pergi darisini” ujar Raja Jalal sambil mengelus rambut Ratu Jodha “Marahlah padaku, yg Mulia, tegurlah aku tapi jangan minta aku utk pergi meninggalkanmu, aku ingin bersamamu” ujar Ratu Jodha sambil memegang tangan Raja Jalal “Bagaimana bisa aku menentang perintahmu? Kau telah melakukan hal ini akan tetapi aku tdak akan melakukannya, baiklah, tetaplah disini & aku yg akan pergi darisini” ujar Raja Jalal sambil berlalu meninggalkan Ratu Jodha.