Sinopsis Mohabbatein Episode 368

Masterkids SEO - Sinopsis Mohabbatein Episode 368, Di kamar hotel, Raman masih kebingungan menghadapi penari perut yg bernama Sonia yg sedari tadi mengejar ngejarnya terus “Santai, relax, & nikmatilah”, “Istriku bisa datang kesini kapan saja” Raman masih saja terus menghindar dari si belly dancer “Lihat saja penampilanku menari”, “Ini adalah ulang tahun pernikahanku! Apakah kamu ingin membuat aku bercerai?” tanya Raman dgn nada takut “Justru istrimu yg mengatakan padaku kalau ini adalah kejutan utkmu, kamu berkeringat? Ayooo sini lepas saja jasmu itu”, “Tdak! Aku malah merasa kedinginan jadi biarkan saja jasnya ini” Raman terus menerus menolak di dekati oleh Sonia “Kamu ini sangat tampan yaa, aku akan memulai penampilanku”, “Lakukan saja apapun yg kamu suka tapi menjauhlah dariku” ujar Raman cemas, Sonia kemudian menyetel musik pengiring tariannya & mulai menunjukkan kebolehannya menari perut di depan Raman dgn goyangannya yg sungguh sangat mencengangkan orang yg memandangnya, 
Sinopsis Mohabbatein Episode 368

Raman yg saat itu berdiri diatas tempat tidur tanpa melepas sepatunya berusaha melindungi dirinya dari bantal & tdak melihat tarian si belly dancer “Ada apa yg terjadi dgn wanita Madrasi itu?” gumam Raman dibalik bantal dgn perasaan kesal “Apakah ini artinya Ishita sedang mengujiku tapi bagaimana membuat gadis ini pergi?” ujar Raman sambil kembali melihat tarian Sonia sesekali, ternyata Sonia sudah berada tepat di depannya “Menarilah yg jauh” ujar Raman dgn keringatnya yg mulai muncul ketika melihat tarian Sonia dgn perutnya yg rata, rupanya Sonia menghadang Raman sambil terus meliuk liukkan tubuhnya didepan Raman “Kemana lagi aku harus pergi? Sudah cukup, menjaulah” ujar Raman sambil terus menghindari Sonia hingga akhirnya Raman terjatuh di atas tempat tidur “Aku sudah cukup melihat kamu menari” ujar Raman gelisah 

Sementara itu Ishita sudah sampai di hotel & bertanya tentang pemesanan kamarnya dgn nama Raman Bhalla “Itu room suite, nyonya” Ishita tersenyum begitu mendengar jawaban dari resepsionis hotel sambil berkata “Rencana manis apa lagi ini yg mau dia lakukan dgn mengambil kamar suite?” Ishita bergegas menuju ke kamar tersebut, sedangkan dirumah keluarga Iyer, Shagun sudah siap hendak pergi “Adi, ayooo kita pergi!”, “Sebentar, ibu, aku ambil iPad ku dulu” ujar Adi, ketika Shagun sedang menunggu Adi, Shagun dapat telfon dari temannya yg bernama Tamanna “Baiklah aku akan datang di pesta makan malammu” begitu selesai menelfon, Adi segera mengajak ibunya pergi namun Shagun membatalkannya “Adi sayang, ibu ada tugas penting sekarang, suaminya nyonya Tamanna, teman ibu sedang berada dirumah sakit, jadi ibu harus pergi kesana utk menjenguknya”, “Baiklah, tapi cepatlah pulang” pinta Adi sedih “Iyaa ibu pasti akan pulang cepat” Shagun kemudian bergegas meninggalkan Adi sendirian dirumah 

Di hotel, Ishita sudah sampai di depan pintu kamar yg dipesannya, dari dalam kamar Ishita mendengar ada suara musik, Ishita kembali terkejut dgn rencana Raman, Ishita bertanya tanya akan hal ini, sebelum masuk ke dalam kamar, Ishita mengecek riasan wajahnya sambil sedikit memperbaikinya, kemudian diketuknya pintu kamar tersebut namun ternyata pintunya sedikit terbuka, Ishita bergegas masuk ke dalam kamar utk mengejutkan Raman, namun bukannya Raman yg terkejut malah Ishita yg terkejut ketika melihat Raman sedang terbaring di atas tempat tidur sambil melihat Sonia, si belly dancer menari perut didepannyam sedetik kemudian Raman juga terkejut ketika melihat Ishita sudah datang ke kamar tersebut “Ada apa ini? Apa yg terjadi? Lalu siapa dia?” ujar Ishita marah “Aku ini Sonia, aku seorang belly dancer”, “Raman, bagaimana bisa kamu memanggil seorang belly dancer pada hari ulang tahun pernikahan kita? kamu ini seperti Ashok Khanna saja! Aku kira kamu itu berbeda!” Ishita terus menggerutu 

“Mataku ini tertutup aku tdak melihat apapun, apakah kamu sudah kurang waras? Kamu sendiri yg mengirimkan dia kesini?” balas Raman “Buat apa aku mengirimnya kesini?”, “Aku tadi memang bicara dgn Ishita” sela Sonia, Ishita & Raman kembali bertengkar seperti biasa, Ishita pun menangis & bergegas ke kamar mandi sambil berkata “Seharusnya aku tdak datang kesini” ujar Ishita, sementara Raman menyuruh Sonia utk menutupi perutnya yg terbuka karena semua ini terjadi gara gara Sonia, Raman segera menyusul Ishita ke kamar mandi & mengetuk pintu kamar mandi sambil berkata “Ishita, dengarkan aku dulu” bujuk Raman namun Ishita menangis di dalam kamar mandi “Berhentilah menangis, itulah mengapa seorang laki laki seharusnya tdak menikah” ujar Raman, Sinopsis Mohabbatein Episode 368

Saat itu di dalam kamar mandi, Ishita mendapat telfon dari dokter Batra “Dokter Ishita, aku minta maaf, aku telah membuat sebuah kesalahan, tadi aku memberikan kartu nama yg salah, aku memberikan kartu nama Sonia si belly dancer karena aku tadi bertemu dgnnya utk acara pesta bujang adikku” ujar dokter Batra “Benarkah? Tdak apa apa, tdak ada masalah, terima kasih telah memberitahuku, dokter Batra” ujar Ishita sambil teringat pada ucapan Raman tadi kalau dirinya yg mengirimkan Sonia ke sini, Ishita kemudian tertawa geli & mengutuk dirinya sendiri “Aku telah menelfon seorang belly dancer bukan desainer interior, bodohnya aku!” ujar Ishita sambil menepuk keningnya sendiri 

Dari luar kamar mandi, Raman meminta Ishita utk mendengarkan penjelasannya “Ishu, dengarkan aku dulu karena ini bukan kesalahanku” teriak Raman, dari dalam kamar mandi Ishita berkata “Aku tdak akan mengatakan padanya sekarang, aku akan mengerjai dia dulu & menikmati situasinya” Ishita tertawa geli, sementara keluarga Bhalla & keluarga Iyer sudah datang ke hotel yg sama yg didatangi Raman & Ishita yaitu hotel Orchid, nyonya Bhalla & Amma berencana utk melihat Raman & Ishita sekali saja Ishita kemudian keluar dari kamar mandi dgn perasaan kesal, Raman jadi bingung melihat sikap Ishita “Sonia, tolong jelaskan pada istriku”, “Aku ini bukan tipe perempuan yg salah, aku ini hanya penari, ini sebuah seni” sela Sonia “Aku disini bukan utk menghancurkan pernikahanku” ujar Raman cemas “Aku mau pulang ke rumah saja, kamu bisa ikut” Ishita masih berpura pura sedih 

“Jika kamu orang lain, kamu pasti akan memukuli aku, terima kasih”, “Aku minta maaf” ujar Ishita sambil melirik ke arah Raman “Kenapa?” tanya Raman heran “Karena aku sebenarnya berniat menelfon desainer interior, dokter Batra memberikan kartu namanya tapi ternyata dia keliru, dia memberikan kartu nama si belly dancer padaku, saat itu memang membingungkan, aku langsung saja menelfon belly dancer ini & aku tdak tahu, jadi aku minta maaf” ujar Ishita santai “Itu artinya istriku memang yg mengirimkan belly dancer ini lalu meminta maaf? Kalau begitu mari kita nikmati saja, aku akan membayar tiga kali lipat karena kamu ini sangat sexy” Raman sengaja menggoda Ishita dgn meminta Sonia utk menari di depannya tapi Ishita menolak & menyuruh Sonia pergi namun Raman bersikeras meminta Sonia tinggal, 

Hingga akhirnya Sonia menyela keributan mereka berdua “Sudah! Aku ini penari, aku bukan robot! Aku tdak akan mengambil uangnya karena kamu tdak melihat aku menari, lebih baik kamu jaga saja suamimu, Ishita” ujar Sonia yg kemudian pergi meninggalkan mereka, begitu Sonia pergi, Raman dgn sengaja menggoda Ishita dgn memuji muji Sonia di depan Ishita “Kamu lihat sendiri kan perutnya bagus juga”, “Kalau begitu sana kejar dia!” ujar Ishita kesal, Raman segera memberikan sebuah hadiah utk Ishita “Aku punya sesuatu utkmu, lihatlah” ujar Raman sambil memberikan sebuah amplop pada Ishita, Ishita bergegas membuka & membaca isinya, Ishita kaget & berkata “Ini hasil tesku?”, “Temanku yg bernama Chinky adalah seorang senior Ginekologi (mempelajari penyakit reproduksi wanita), dia bilang ini kesempatan buatmu utk menjadi seorang ibu” hibur Raman “Apakah benar aku bisa menjadi ibu Ishi?” Ishita mulai menangis & berkata 

“Aku sudah menjadi ibunya Ruhi”, “Kamu ini ibu terbaik didunia tapi kamu juga bisa menjadi seorang ibu sungguhan, aku tdak ingin siapapun yg menyebutmu sebagai perempuan mandul, kamu akan mengalami perasaan mengandung seorang anak & rasa keibuan” mereka berdua saling tersenyum “Aku telah menerima banyak sekali hinaan dgn kata mandul ini, aku kehilangan cintaku, pernikahanku dibatalkan, semua orang tdak peduli dgn penderitaanku tapi sejak kamu datang dalam kehidupanku, semuanya berubah, aku mendapatkan seorang anak, aku merasa diriku telah lengkap dgnmu, Raman, aku minta maaf” ujar Ishita yg kemudian menyobek hasil laporannya “Kita tdak membutuhkan dukungan yg lain, aku tdak ingin apapun karena aku telah mempunyai semuanya, aku mempunyai kamu, putriku, aku sangat bahagia” ujar Ishita haru, Raman tersenyum & merangkul Ishita “Sudah jangan menangis & menangis lagi” pinta Raman, 

Tepat pada saat itu Amma & nyonya Bhalla masuk ke dalam kamar mereka & langsung menjewer telinga Raman sambil memarahinya karena telah membuat Ishita menangis “Aku tdak melakukan apa apa!” bela Raman, Ishita mencoba merelai dgn membela Raman didepan kedua ibunya ini “Sudah sudah hentikan! Raman tdak melakukan apa apa, aku hanya merasa terharu melihat hadiah yg diberikan Raman tapi bagaimana bisa kalian kesini?” tanya Ishita heran “Kami membooking kamar ini utk kalian berdua, sudah sekarang kalian berdua disini saja” sela nyonya Bhalla 

“Kami akan ikut makan malamnya, ibu”, “Tdak usah, kalian berdua nikmati saja kebersamaan mereka” nyonya Bhalla & Amma bergegas keluar dari sana, begitu Amma & nyonya Bhalla sudah pergi, Ishita mengajak Raman keluar kamar “Ayooo Raman kita pergi, semua orang sedang menunggu, rasanya tdak enak kalau kita tinggal disini berduaan” namun Raman bersikeras ingin berduaan dgn Ishita di kamar itu tapi lagi lagi Ishita yg merasa tdak nyaman & meminta mereka keluar dari kamar itu sambil tersenyum manis, sementara Raman yg tersenyum masam