Masterkids SEO - Sinopsis Beintehaa Episode 112, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Beintehaa Episode 111! kali ini admin bagikan lagi episode 112 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada Desember 2015. Berikut Kisah selanjutnya Beintehaa By #RS!
Zain & Aaliya sampai di Mumbai, mereka berada di dalam mobil, Zain mengatakan “sepertinya waktu akan dimulai sekarang, dia mencium kening Aaliya, mereka tersenyum,
Dirumah sakit, Paro & Rudra menemui dokter, dokter mengatakan “ini kabar baik, tangan Anda akan baik-baik saja, Anda harus bertemu dgn dokter Joshi, Rudra mengatakan “dimana kami bisa bertemu dgn dokter Joshi, dokter mengatakan “dia seddang berada di Mumbai sekarang, dia akan membuat Anda berolahraga & Anda akan baik-baik saja dalam sepuluh hari, mendengar itu, Paro merasa senang, Paro bertanya pada dokter “apakah yg dokter katakana itu benar, dokter mengatakan “ya, Rudra mengatakan “kami akan bisa kembali ke Chandnagarh, dokter mengangguk, Paro berdoa & berterima kasih pada Tuhan, Rudra melihat semua itu, Rudra menghapirinya & bertanya “apakah kau akan terus berdoa di sini atau kita pergi?,
Di dalam mobil, Aaliya mengtakan sesuatu pada Zain, Zain tdak merespon & terus menatapnya, Aaliya bertanya “sampai kapan kau akan terus menatap ku, Zain mengatakan “selama aku hidup, Zain semakin mendekat & mencoba utk mencium Aaliya, Aaliya merasa malu & mengatakan “nanti sopir melihat kita, kemudian Zain meminta Sopir berhenti, Zain memintanya pergi kantor ayahnya, Zain mengatakan “aku akan datang nanti, kemudian sopir pergi,
Zain membuka pintu mobil, Aaliya tersenyum melihatnya, Zain mengatakan “hari ini aku tdak akan membuat mu meletakkan kaki mu di tanah, Aaliya mengatakan “kau terlalu berlebihan, kemudian Zain mengangkat Aaliya, mereka saling berpandangan, Zain meletakkan Aaliya duduk dikursi depan, & dia yg menyetir mobil, Aaliya bertanya “apa yg kau lakukan?, Zain mengatakan “energi, Aaliya bertanya “energi???, Zain membuka kepalan tangannya & mengatakan “tanpa energi aku tdak bisa membawamu pulang, Aaliya memegang tangannya & mengatakan “sekarang kita akan pergi, Zain mengatakan “tdak, dia mendekat dgn Aaliya & mencoba utk menciumnya, tapi tiba tiba seseorang mengklekson, Aaliya tertawa & meminta dia utk menyetir, kemudian mereka pergi,
Paro & Rudra juga berada di dalam mobil, Paro teringat perkataan dokter yg mengatakan kalau Rudra akan baik-baik saja, dia tersenyum, melihat itu Rudra bertanya “mengapa kau tersenyum, Paro mengatakan “jika kau tersenyum, kau tdak akan kehilangan apapun, Rudra mengatakan “aku tdak pernah tertawa, Paro mengatakan “jangan bohong, aku ingat kalau kau pernah tertawa di lantai, Rudra teringat bagiaman dia tertawa karena Paro, Rudra mengatakan “ketika tanganku menjadi lebih baik, maka aku akan melihat siapa yg tertawa, mendengar itu, Paro menjadi sedih, dia teringat akan janjinya pada Tuhan kalau dia akan meninggalkan Rudra ketika Rudra sepenuhnya baik-baik saja, dia mulai menangis, Rudra bertanya “apa yg terjadi, tadi kau tersenyum, & sekarang kau menangis, aku tdak bisa mengerti dirimu, Paro teringat akan kata-kata Maithili yg mengatakan “seorang pecinta meminta cinta dari Tuhan & kau harus mengorbankan itu, melihat Paro menangis, Rudra menyeka air matanya, Paro meletakkan kepalanya di dada Rudra, Disisi lain, Aaliya juga meletakkan kepalanya di bahu Zain, Paro berkata dalam hatinya “mengapa aku tdak bisa tinggal di sini seumur hidup, tiba-tiba mobil mereka berhenti, sopir memeriksanya, Rudra mengatakan “aku akan memeriksanya, Rudra berkata pada sopir “kita memiliki waktu setengah jam utk berangkat naik kereta, kau harus memperbaiki mobil mu dgn cepat,
Paro melihat dargah, dia berdoa ketika melihatnya, pada saat itu Aaliya sedang melintas dari sana, dia melihat Paro sedang berdoa, aaliya berkata pada Paro “baba akan memberikan berkah utk semua orang, jika kau pergi ke sana maka kau akan merasa baik, Paro mengatakan “jika aku bisa pergi kesana, maka aku tdak akan berdoa di sini, aku tahu kalau dia tdak akan membiarkan siapa pun pergi dari tempatnya dgn tangan kosong, Aaliya mengatakan “mari pergi, aku juga akan pergi ke sana, Paro mengatakan “aku akan naik kereta setengah jam lagi, Aaliya mengatakan “doa mu lebih penting atau kereta api itu, Paro mengatakan “tapi sahib akan…..Aaliya bertanya “siapa sahib? Paro mengatakan “dia suami ku,
Sopir berkata pada Rudra kalau mobil telah selesai diperbaiki, Rudra melihat kalau Paro tdak ada didalam mobil, dia sangat khawatir, disisi lain, Aaliya berkata pada Paro “jika suami mu marah, maka kau akan membuat suasana hatinya menjadi senang, Paro mengatakan “kau tdak tahu kalau dia sangat ketat, Aaliya mengatakan “seorang istri juga harus melakukan apa yg dikatakan hati mereka, jika suami mu mencintai mu, maka dia akan datang di belakang mu, Rudra sangat panik mencari Paro, dia berlari kesana kesini, Paro mengatakan “apa yg terjadi jika dia tdak datang? Aaliya mengatakan “kita akan pergi ke tempat baba, jadi kita harus memiliki kepercayaan, mari kita pergi sekarang, Rudra berteriak memanggil Paro, Paro berkata dalam hatinya “aku akan pergi berdoa kali ini, karena aku tdak tahu apakah aku punya waktu bersama dgn Rudra di masa depan nanti, Aaliya bertanya “siapa namamu?, Paro menyebutkan nmanya, Aaliya juga memberitahu namanya,
pada saat Rudra mencari Paro, dia menabrak Zain, Rudra mengatakan “istri ku hilang, apa kau melihatnya?, Rudra menunjukkan gambar Paro pada Zain, Zain mengatakan “ini sungguh tdak terduga, istri ku juga hilang, mendengar itu, Rudra marah & berteriak “istri ku hilang & kau malah bercanda, Zain mengatakan “tenang, istri ku benar-benar hilang, Rudra mengatakan “dasar pria aneh, istri mu hilang & kau bisa tersenyum, Zain mengatakan “kita sedang berada di dargah, jika ada orang yg hilang disini, maka mereka akan bertemu, istri mu akan di temukan, ini adalah cinta mu, kau harus mencarinya, Rudra mengatakan “kau membuat ku utk belajar cinta, Zain mengatakan “ketika kau jatuh cinta, maka kau juga akan mengetahui hal itu, lalu Zain pergi,
Aaliya & Paro memasuki dargah baba itu, mereka berdoa, Aaliya merasakan sesuatu, ternyatadia melihat Zain datang ke sana, dia tersenyum, Zain melihatnya & tersenyum, Zain berjalan ke arahnya, Aaliya berkata pada Paro “suami ku telah datang, Paro mengatakan “dia suami mu, Aaliya mengatakan “dia bukan suami ku, tapi semuanya, jawaban doa ku, hidup ku, tak lama Zain sampai disana, Zain mengatakan “aku tdak melihatmu, & aku mencoba utk mencarimu, apakah kau meminta sesuatu dari Tuhan, Aaliya mengangguk, Zain bertanya “apa? Aaliya mengatakan “aku tdak bisa memberitahu mu, Zain mengatakan “kau telah berjanji padaku kalau kau tdak akan menyembunyikan apa pun, Aaliya mengatakan “aku tdak menyembunyikannya, tapi tdak memberitahu mu, Zain meminta energi, Aaliya memberi tangannya, Paro melihat mereka, Zain mengatakan “aku datang ke dargah utk pertama kalinya, jadi kau harus menunjukkan segalanya, Aaliya melihat Paro, dia memperkenalkan Zain pada Paro, Zain teringat pada Rudra yg menunjukkan gambarnya & mengatakan “jadi kau Paro, suami mu sedang mencari mu, dia menunjukkan gambar mu pada semua orang, Paro mengatakan “dia tdak memiliki fotoku, Zain mengatakan “aku telah melihat itu, Paro terdiam mendengarnya, tiba tiba Rudra datang ke sana, dia mencari Paro, Aaliya mengatakan “lihat apa yg ku katakan jika dia mencintai mu, maka dia akan datang, kemudian dia melihat Rudra ada di sana, Paro mengatakan “dia pasti akan marah, Aaliya mengatakan “tenangkan dia dgn cinta, kau melihat kalau suami mu keras, & aku akan melihat suami ku lembut, kemudian mereka pergi dari sana,
Aaliya & Zain pergi ke sungai, Aaliya mengatakan “kalau kita ingin berdoa, kita harus melakukan wazoo (Wudhu), Disis lain, Rudra melihat Paro, dia menghampiri Paro & menegurnya dgn mengatakan “kota ini baru utkmu, kau bisa tersesat, Paro mengatakan “aku datang ke sini utk meminta sesuatu, Rudra bertanya “apa? Paro mengatakan “aku ingin meminta maaf & aku harus mengikat benang suci, Rudra mengatakan “pergilah, tapi kau harus cepat, ku pikir kau meminta sesuatu dari ku, Paro mengatakan “aku juga butuh sesuatu dari mu, berikan aku waktu hari ini, Aku mau menghabiskan hari ku bersama mu di sini hari ini, Rudra terdiam mendengarnya,
Zain & Aaliya mengambil Wudhu, setelah selesai, Zain berkata pada Aaliya “kau adalah doa ku, mereka saling memandang, Aaliya mengatakan “ayo kita berdoa & mengikat benang suci, kemudian mereka bergerak utk masuk,
Didalam, Aaliya & Pari sedang mengikat benang suci, Aaliya mengatakan “baba pasti mendengarkan semua doa yg kau minta, dia akan memberimu jalan & keputusan yg tepat, dia akan mengarahkan mu dalam keputusan yg tepat, mendengar itu, Paro teringat akan janjinya pada Bholenath, kemudian Paro mengatakan “ku pikir keputusan ku benar, kemudian mereka berdoa, Paro berdoa “aku berharap Rudra akan tetap bahagia setelah aku meninggalkannya bersama dgn siapa pun yg menghabiskan hidup dgnnya, Aaliya berdoa “semoga hari ini aku memiliki segalanya, jika ini adalah hari terakhir dalam hidupku, maka semoga hari ini menjadi indah,
Disisi lain, Zain & Rudra juga masuk utk menempatkkan bunga suci di makam, Zain menunjukkan itu pada Aaliya yg berada agak jauh, kemudian mereka berdoa, setelah selesai, bertanya pada Rudra “apakah kau sudah menjadi tenang karena kau telah menemukan istrimu, Rudra mengatakan “Ya, aku telah menemukan istri ku, Zain mengatakan,”aku sudah tahu itu, Rudra bertanya “bagaimana kau tahu, Zain mengatakan “kau telah mengatakannya kepada ku, sebenarnya istri ku yg membawa istri mu ke sini, kemudian mereka saling memperkenalkan diri mereka, mereka melihat pasangan mereka & menghampirinya, kemudian mereka mengikat benang secara bersama-sama, mereka saling berpandangan,
Diluar Dargah, Rudra bertanya pada Paro “kemana kita harus pergi sekarang? Tiba tiba Paro melihat Aaliya & Zain datang lalu dia mengatakan “aku akan bertanya, Rudra mengatakan “dia orang yg membawa mu ke sini, Paro mengangguk, Rudra bertanya “apakah kau cukup percaya, Paro mengatakan “bagi ku cukup, kemudian Zain datang menghampiri mereka & mengatakan “aku tahu kalau kalian ketinggalan kereta, lalu sekarang kalian mau kemana?, paro mengatakan “kami ingin melihat mumbai, Aaliya mengatakan “Kalian bisa utk ikut dgn kami karena kami juga akan menghabiskan waktu sepanjang hari bersama-sama, Zain mengatakan “kami akan membuat kalian melihat Mumbai, Zain bertanya pada Rudra, Rudra mengangguk, Zain mengatakan “kami memiliki Villa, mari kita pergi ke sana,
Dirumah, Surayya sedang menelpon seseorang, setelah selesai dia memanggil Chaandbibi & mengatakan “aku sudah katakan utk memasang listrik di Villa, tapi kau tdak melakukannya, Chand Bibi mengatakan “aku lupa, Surayya menegurnya, Sinopsis Beintehaa Episode 112
Paro, Rudra, Zain & Aaliya sampai di Villa, mereka semua turun dari mobil, Paro berlata pada Rudra “mereka pasangan yg lucu, mereka saling mencintai, Rudra mengatakan “kita tdak harus melakukan seperti mereka, mereka sangat dekat sepanjang waktu saat berada di dalam mobil, Paro mengatakan “cinta adalah cinta, jika kau merasakan cinta pada seseorang, maka kau akan menunjukkannya, kau tdak tahu sampai kapan kau bisa mencintai, beberapa orang menunjukkan kasih saying mereka secara terbuka & beberapa menyembunyikan gambar di ponsel mereka, Rudra terkejut mendengarnya, Rudra berkata dalam hati “ pasti Zain Abdullah yg mengatakan itu padanya, Paro tersenyum melihat Rudra yg terlihat bingung, Paro melihat laut & meminta izin Rudra utk pergi ke sana, Rudra mengatakan “aku tdak ingin kesana, tiba tiba Paro berlari kesana, Rudra mengikutinya, Paro menikmati pantai sementara Rudra terus menatapnya,
Di Villa, Zain & Aaliya sangat dekat, Zain mencium kening Aaliya, sedangkan Paro menikmati pantai, Rudra terus saja menatapnya, Zain saling bermesraan di kolam renang, Zain membuat Aaliya jatuh dalam pelukannya, sementara itu, Paro yg menikmati pantai datang menghampiri Rudra & mengatakan “laut ini sangat besar tapi sangat tenang, Paro bertanya “apakah kau bisa berenang, Rudra mengatakan “Ya, Paro mengatakan “maka kau akan menyelamatkan ku apabila aku nanti tenggelam, Paro berjalan, dia ingin terjatuh, tapi Rudra menangkap & menegurnya, Paro mengatakan “tenanglah, aku tdak tenggelam karena kau ada di sini utk menyelamatkan ku, lalu dia berlari kearah air,
Rudra & Zain sedang berdiri di balkon, Zain mengatakan “hari ini aku datang utk mengetahui kalau kita ingin bersenang senang di Mumbai, Rudra mengatakan “aku juga baru tahu kalau Paro menyukai laut, Zain mengatakan “kau terlihat orang yg ketat, tapi kau tdak begitu, Rudra mengatakan “kau tampak periang, tapi kau tdak seperti itu, Zain mengatakan “aku memang orang yg periang, tapi Aaliya telah mengubah ku, dia mengubah hidup ku, dia terlihat lebih cantik dari hati, Zain bertanya “apakah kau telah mengatakan I Love ke Paro?, Rudra mengatakan “apa????? Zain mengatakan “berarti kau belum mengatakan padanya I Love U, pada saat itu Aaliya memanggil Zain, Zain menyarankan pada Rudra “kau harus mengatakan itu karena itu tdak terlalu sulit, lalu dia pergi,
Pada malam hari, kedua pasangan sedang duduk di taman, Zain & Aaliya berbaring di salah satu sofa mereka sangat dekat, sementara Rudra & Paro sedang duduk di kursi yg berpisah, Zain membacakan beberapa puisi romantis utk Aaliya,
Tujhe paaya tu jana ishq hai kiya
(Setelah memiliki mu, aku baru mengetahui apa itu cinta)
kya naam doon kya muqamam doon
(apa nama tempat yg harus ku memberikan)
sochta hoon Zindagi adhori hai tere bina
(aku berpikir kalau hidup ku tdak akan sempurna tanpa mu)
jab meri Zindagi Zindagi hi nai tere bina
(aku tdak bisa hidup tanpa mu)
setelah selesai, Zain meminta Rudra utk mengatakan sesuatu pada Paro, Rudra sekit khawatir, Paro melihat Rudra & mengatakan “itu tdak perlu, Rudra mulai bernyanyi lagu “tum pas aaye, mendengar itu Paro menertawakannya karena dia bernyanyi sangat buruk, dia kemudian menyanyi dgn emosional, Paro menatapnya, Aaliya & zain bertepuk tangan utk Rudra, Paro melihat Aaliya & Zain sangat mesra, Paro teringat ketika Zain meminta Aaliya utk memberinya energi, Aaliya memberinya tangannya, Paro melihat tangan Rudra & memegangnya, Rudra menatapnya, Paro mengatakan “eneeergy, Rudra heran & bertanya “Kya (apa)? Aaliya mendengar itu & menyelanya, Aaliya meminta Paro utk melepaskannya, lalu dia mengajak Paro utk membuat makan malam utk mereka,
Paro & Aaliya datang di dapur utk menyiapkan makanan, Aaliya bertanya “apa yg Rudra sukai, Paro mengatakan “dia suka kentang bersama dgn sayuran, Paro bertanya tentang Zain, Aaliya mengatakan “dia suka apa pun yg dibuat oleh ku, mereka lalu menyiapkan makanan, tiba tiba mereka menyium bau kebakaran karena ada korsleting, mereka datang utk melihatnya, tiba tiba mereka melihat api, mereka dikelilingi oleh api, mereka berteriak memanggil suami mereka,
Diluar, Rudra menceritakan kisahnya dgn Paro kepada Zain, Rudra mengatakan “dia datang dalam hidup ku, tapi aku merasa dia selalu ada dalam hidup ku, tiba tiba mereka mendengarkan Paro & Aaliya berteriak, mereka langsung pergi utk melihatnya, mereka melihat Paro & Aaliya terjebak dalam api, mereka berteriak mondar-mandir pada Aaliya & Paro tapi pintu tertutup, Zain pergi utk memanggil pemadam kebakaran sementara Rudra berusaha utk membuka pintu dgn tangannya yg sedang terluka, Rudra mencoba dgn banyak rasa sakit, Paro khawatir melihat itu, tak lama Rudra mampu mengangkat tangannya ke atas, Rudra berhasil membuka pintu, Zain menyelamatkan Aaliya & Rudra menyelelamatkan Paro.
Next Episode di Sinopsis Beintehaa Episode 113