Masterkids SEO - Ini Dia Alasan Harga BBM Tak Jadi Naik Rp 3.000 per Liter, Jakarta - Presiden Jokowi (Joko Widodo) resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi se besar Rp 2.000 per liter, baik utk solar ataupun premium.
Kenaikan itu diluar prediksi pada awal mulanya bila harga BBM bakal naik segede Rp 3.000 per liter buat masing-masing kategori BBM. Lantas apakah argumen pemerintah urung membawa angka kenaikan Rp 3.000 per liter?.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan tersedia dua argumen kenapa Joko Widodo memilih kenaikan sebesar Rp 2.000 per liter.
"Pertama itu, sebab jika kita naikkan Rp 3.000 khawatirnya efek inflasi bakal terlampaui gede," kata ia kala ditemui di Istana Kepresidenan, Senin (17/11/2014).
sesuai sama prediksi Bank Indonesia, kenaikan harga BBM bersubsidi se gede Rp 3.000 per liter dapat mengambil inflasi terbang ke level 9 %. Tetapi dgn kenaikan Rp 2000 per liter, inflasi diperkirakan cuma bakal berada di level 7,2 prosen di akhir th 2014.
Sementara yg jadi argumen ke-2 adalah terlampaui tipisnya subsidi jikalau kenaikan ditetapkan Rp 3.000 per liter buat tipe premium.
"Dengan harga BBM saat ini, kenaikan Rp 3.000 per liter terlampaui mepet, lantaran premium itu subsidi umumnya per tahunnya Rp 3.500, itulah mengapa Presiden memutuskan Rp 2000 itu yg paling baik," menurutnya.
Baca Artikel Terkait BBM Naik di bawah ini:
- Sudah Fix BBM Naik: Premium Rp 8.500, Solar Rp 7.500
- Presiden Mengumumkan Kenaikan Harga BBM di Istana Pukul 21.00
- Sudah Fix BBM Naik: Premium Rp 8.500, Solar Rp 7.500
- Dampak Harga BBM Naik, Pengusaha Sudah Siapkan Antisipasi
- Usai Harga BBM Bersubsidi Naik, IHSG Bakal Sentuh 4.800
- Pertamina: Stok BBM Aman untuk 18 Hari
- Polda Metro Jaya Patroli Seluruh SPBU di Jakarta Usai Harga BBM Naik
- Cari Tahu: Kenapa Harga BBM Harus Naik?