Sinopsis Ashoka Samrat Episode 72

Masterkids SEO - Sinopsis Ashoka Samrat Episode 72, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Ashoka Samrat Episode 71! kali ini admin bagikan lagi episode 72 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 juli 2015. Berikut Kisah selanjutnya Ashoka Samrat!
Sinopsis Ashoka Samrat Episode 72

Achari Shrist berkata, "melihat semangat juang Ashoka, tdak akan mudah bagi Pangeran Sushima utk memenangkan kompetisi ini." Achari Kita bertanya pada achari Shrist kapan mereka akan memberitahu Bindusara kalau Pangeran Siamak mengundurkan diri dari kompetisi. Achari Shrist berkata, "Pangeran Siamak sudah mengatakan kalau dia sendiri yg akan memberitahu samrat bindusara."

Subaho tiba dibawah sebatang pohon besar. Nafasnya terenggah-enggah. Dahaga menyerang tenggorokannya. Tiba-tiba seseorang mengulurkan botol air padanya. Tanpa melihat, Subaho mengambil botol itu & meneguk  airnya, " terima kasih teman!"  Pangeran Sushima menyahuti kata-kata Subaho. Subaho terkejut melihat Pangeran Sushima yg telah mengulurkan botol padanya. Pangeran Sushima berkata, "kini saatnya bagimu utk menunjukan persahabatanmu., Mundurlah dari kompetisi ini." Subaho menjawab, "kau sendiri tdak memenuhi persahabatanmu” Pangeran Sushima mengeluarkan belatinya sambil mengancam, "Aku tdak ingin melukaimu." Subaho menyahut, "seseorang yg sanggup melukai saudaranya maka dia dapat melakukan apapun juga."Pangeran Sushima menyerigai licik, "kau tahu dgn baik." Subaho dgn ketus berkata kalau Pangeran Sushima telah memenangkan kompetisi yg sama selama 2 tahun dgn cara seperti ini juga. Pangeran Sushima berkata, 'Aku tdak ingin menempuh bagian tersulit. kalau kau & Indrajeet mengundurkan diri, maka Aku akan dinobatkan sebagai pemenang. Indrajeet akan mengalahkan Ashoka & tiba disini, minta dia utk mengundurkan diri juga. Jangan khawatir, Aku tahu caranya menghargai jasa seorang teman. Akan lebih baik bagimu menjadi temanku” Setelah berkata begitu, Pangeran Sushima melanjutkan larinya.

Belum lama Pangeran Sushima pergi, Ashoka datang. Dia berhenti didepan Subaho & menegurnya, 'waktu sangat penting, kenapa kau berdiri disini? Ayo pergi!" Subaho memanggil Ashoka & melarangnya melanjutkan kompetisi, "sebaiknya kau juga diam disini” Ashoka dgn heran berkata, "aneh, kau meminta anggota timmu utk tdak melanjutkan kompetisi?" Subaho menjelaskan, "tdak masalah anggota tim mana kita, bahkan jika Aku pergi sampai akhir kita hanya akan memenangkan kompetisi, tapi bagi para Mauryan, ini adalah jalan menuju tahta. Apa yg akan terjadi kalau kau atau aku yg menang? Smua orang ingin tahu siapa samrat berikutnya. Kita tdak punya nilai disini. Kita kalah atau menang, tdak jadi soal. Aku tahu kau telah berjuang sangat keras utk sampai disini, tapi kau tdak akan menang. Pangeran Sushima telah menang selama 2 tahun berturut-turut. Kali ini dia akan menang juga." Sinopsis Ashoka Samrat Episode 72

Ashoka menatap Subaho & menjawab, "Aku tdak dapat menerima kekalahan sebelum benar-benar dikalahkan. Pangeran Sushima boleh punya alasan utk memenangkan kompetisi ini, utk mendapatkan tahta & sebagainya. Tapi bagiku, Aku tahu mengapa Aku ingin memenangkan kompetisi ini & alasan itu berharga bagiku daripada tahta." Ashoka teringat bagaimana dia telah berjanji pada bindu utk melangkah dijalan yg benar serta bagaimana dia berjanji pada ibunya kalau dia akan menjadi orang yg kuat sehingga tdak akan ada ibu yg harus berpisah dari anaknya. Ashoka kemudian berkata pada Subaho, "kalau kau bisa sampai disini, kau juga pasti bisa pergi lebih jauh lagi. Tdak masalah kau Mauryan atau bukan. Aku akan senang melihatmu tiba digaris finish." Ashoka kemudian melanjutkan larinya, Subaho terlihat berpikir.

Dipatliputra, Ratu Noor bertanya pada pelayan kabar Pangeran Siamak. Tapi pelayan menjawab kalau tdak ada berita tentang dia dari arena kompetisi. Pangeran Justin datang menemui Ratu Noor dgn wajah tdak sedap dipandang mata. Pelayan segera pergi. Pangeran Juatin teringat bagaimana pelayan yg dihukum karena melukai Agni menatap Ratu Noor. Pangeran Justin meraih tangan Ratu Noor & menariknya agar berdiri. Ratu Noor berkata, "begitu banyak kemarahan sebelum menikah. Apakah setelah menikah kau akan membunuhku?" Pangeran Justin dgn geram bertanya, 'kenapa kau lakukan itu Ratu Noor?" Ratu Noor menyahut, "samrat tdak pernah mencintaiku. lalu kau tergila-gila padaku. Sekarang agni datang, Aku menyadari kalau kau bukan hanya cintaku tapi Aku membutuhkanmu. Aku akan mati jika tdak mendapatkanmu" Ratu Noor kemudian menangis. Pangeran Justin memeluknya & berkata, "kau tak boleh menjadi begitu lemah. Kau tahu Aku hanya mencintaimu. Apa yg ahrus Aku lakukan untkmu?" Ratu Noor menjawab, "tolak pernikahan ini." Pangeran Justin dgn sedih menjawab, "Aku tdak bisa." Ratu Noor mengusir Pangeran Justin, "kalau begitu tinggalkan Aku." Pangeran Justin membujuk Ratu Noor, "kau harus percaya padaku. Kita ini bangsawan. Kita tdak bisa hidup hanya dgn cinta. Kita butuh kekuatan, tahta & sebagainya. Kenapa kau menikahi samrat? Karena kau ingin menjadi ratu. kau tdak bahagia dgn penrikahan ini tapi kau tak mau melepaskan hubungan itu, kenapa? Karena kau ingin tetap menjadi ratu. kau juga menghabiskan malam bersama samrat. Apakah Aku meragukanmu? Apakah cintaku berubah padamu? Tdak, Aku tdak pernah kehilangan rasa percaya pada cintaku. & cinta sejati adalah ketika kau mau memahami ketdakberdayaan yg lain. Aku mengerti dirimu. Sekarang saatnya bagimu utk mengeri Aku." Setelah berkata begitu, Pangeran Justin meninggalkan Ratu Noor.  Saat keluar, Pangeran Justin berpapasan dgn prajurit yg akan menemui Ratu Noor. Pangeran Justin menahannya, "apa yg terjadi?" parajurit memberitahu kalau Pangeran Siamak keluar dari kompetisi & dia tida tahu bagaimana akan memberitahu Ratu Noor. Pangeran Justin berkata, "akan lebih baik kalau Pangeran Siamak sendiri yg memberitahukan hal ini padanya. Kau boleh pergi."

Khuramir atau vrahmir datang ketempat hiburan, dia menanyakan Mala. Mala adalah wanita yg menjadi Germo bar sekaligus mata-mata Chanakya. mala muncul & berkata, "kau datang lebih awal." Vramir tersenyum & menjawab, "utk kenikmatan, waktu tdak akan jadi masalah." Mala mengajak Vrahmir kekamar. Mala menyuruh Vrahmir duduk & berkata akan mengambilkan anggur utknya. Mala kemudian mencampur obat yg diberikan chanakya kedalam anggur & memberikannya pada Vrahmir, "minumlah ini sementara Aku bersiap-siap” Vramir menyodorkan gelasnya pada Mala, "campurkan cintamu kedalamnya." Mala tertegun, tapi dia kemudian meneguknya sedikit & bergegas pergi. Vramir kemudian meminumnya. Mala pergi kesudut ruangan & memuntahkan kembali minuman itu. Ketika Mala datang kembali dia melihat gelas Vramir masih penuh, "kau mengambil waktu yg lama utk menghabiskan satu gelas anggur saja." Vrahmir tersenyum & menjawab, 'Aku akan menghabiskannya sekarang juga." Dia kemudian meneguk minuman itu sekaligus. lalu dia menuang lagi & meminumnya hingga menjadi tak sadarkan diri. Melihat Vrahmir pingsan, mala segera meminta seorang gadis pergi utk memberitahu Chanakya. Sinopsis Ashoka Samrat Episode 72

Pangeran Siamak duduk terpengkur ditempat tidur. Ratu Noor berdiri didepannya sambil marah-marah, "kau mengundurkan diri dari kompetisi? Kau anakku & kau melakukan itu? Bagaimana bias kau menerima kekalahanmu. kau menghancurkan harga diriku, mimpiku. Sangat menyakitkan disebut ibu dari seorang anak yg kalah." Pangeran Siamak hanya diam. Ratu Noor menamparnya, "jawab Aku!" Ratu Charu datang kesana & menghentikan Ratu Noor, "hentikan, Ratu Noor! Apa yg kau lakukan? Ini hanya sebuah kompetisi. Tapi utk itu kau tega memukul anak kecil? kau seharusnya bangga padanya karena dia  pergi hingga putaran terakhir." Bindu datang & membenarkan Ratu Charu, "maharani Ratu Charumitra benar. Pangeran Siamak yg palimg mudah diantara para peserta. Pangeran Siamak telah menunjukan keberanian yg besar & Aku bangga padanya. Selama masih ada kehidupan, akan ada kekalahan & kemenangan. Tdak ada orang yg tdak pernah kalah. Aku juga kadang-kadang kalah. Tapi seseorang yg mau belajar dari kekalahannya adalah pemenang sesungguhnya. & seseorang yg tdak belajar sesuatu dari kemenangannya bukanlah pemenang. Aku tahu kau akan belajar banyak dari kekalahan ini." Pangeran Siamak terharu mendengar kata-kata Bindu. Bindu lalu beranjak meninggalkan kamar itu. Pangeran Siamak mengejarnya dgn langkah tertatih-tatih & memeluknya. Bindu menhentikan langkahnya. Bindu menoleh & terharu melihat Pangeran Siamak mendekap tangannya. Bindu segera menyentuh kepala Pangeran Siamak & mengelus pipinya dgn penuh kasih sayang.

Melihat itu, Ratu Charumitra yg berdiri bersebelahan dgn Ratu Noor mulai memperlihatkan taringnya, "Ratu Noor, samrat mengatakan yg sebenarnya kalau Pangeran Siamak tdak mungkin menjadi samrat sekarang. Dia tdak pernah menjadi penantang tapi kau bermimpi. Seseorang yg mengundurkan diri kompetisi, apa yg akan dilakukannya dimedam perang?" Ini sebabnya kompetisi dilakukan utk mengetahui siapa yg sebenarnya pejuang." Ratu Noor telihat geram. Bindu meminta Pangeran Siamak utk beristirahat. Kemudian dia pergi. Ratu Charumitra pun ikut pergi.

Subaho berlari utk mencapai garis finish. Dia mendengar suara harimau. Subaho ketakutan & hendak kabur. Tapi kakinya terhantuk batu & dia jatuh bergulingan kejurang. Pangeran Sushima tiba diakhir putaran. & berkata, "hanya Aku yg tersisa dikompetisi ini, maka Aku akan memenangkannya & akan dinobatkan sebagai samrat berikutnya."  Pangeran Sushima mendengar suara berisik, Ashoka datang & berkata dgn senang, "Aku telah memenuhi janjiku. Aku tiba diputaran terakhir." Pangeran Sushima berguman kesal, "indrajeet & Subaho keduanya memang tdak berguna." Pangeran Sushima & Ashoka saling menatap dgn kemarahan yg terpancar dia mata mereka. Prajurit menghampiri mereka & memberitahu kalau besok mereka berdua harus masuk kedalam labirin & yg bisa keluar dari labirin itu akan mendapatkan pedangnya. Pangeran Sushima bertaka, "pedang itu adalah milik Dianasti Maurya & hanya seorang Mauryan yg berhak memilikinya." Ashoka juga berkata, "ini bukan lagi kompetisi. Ini adalah perang antara kebaikan & kejahatan, antara keadilan & ketdakadilan, antara kerja keras & kecurangan. Aku akan memenangkan pedang ini utk Pangeran Siamak, utk samrat, utk ibuku & utk negeriku!".