Sinopsis Jodha Akbar Episode 502

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 502, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 501! kali ini admin bagikan lagi episode 502 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 502

Laboni diantar oleh pelayan menuju kekamar Ratu Jodha, ketika sedang menaiki tangga, sesaat Laboni menoleh kearah Raja Jalal yg sedang asyik bermain pedang kembali bersama Maan Sigh, Laboni tersenyum senang melihat Raja Jalal. Sesampainya dikamar Ratu Jodha, dari pintu kamar Laboni bisa melihat Ratu Jodha sedang merias dirinya didepan meja rias bersama pelayannya, dilihatnya ada sindoor (hiasan kepala berupa serbuk merah utk wanita yg sudah menikah) dimeja rias Ratu Jodha, Laboni tersenyum sinis “Jijisa!” Laboni menyeruak masuk kekamar Ratu Jodha, Ratu Jodha terperangah menatap kearah Laboni, sesaat Ratu Jodha tdak mengenali Laboni “Ini aku, kak, Leela”, “Ooh Leela” Ratu Jodha langsung memeluk Laboni yg menyamar sebagai Leela adiknya “Kau sudah besar sekarang & cantik lagi”, “Tapi kau kan lebih cantik, kak” Laboni mencoba merendah “Kita belum pernah bertemu sebelumnya, tapi aku merasa kita telah mengenal satu sama lain” Laboni menyeringai senang dgn gayanya yg ceria “Apakah kau sudah bertemu dgn yg Mulia?”, “Yaaa, aku sudah bertemu dgnnya, aku datang kesini hanya utk bertemu dgnnya saja” Ratu Jodha bingung mendengar ucapan Laboni “Maksudku, aku sudah bertemu dgn dia, ini sangat membaanggakan buatku bisa bertemu dgnnya karena dia adalah Raja India” ujar Laboni sambil melirik kearah sindoor dimeja rias Ratu Jodha, kotak sindoor itupun jatuh hingga serbuk merah sindoornya berserakan dimeja “Yaaa Tuhan, ini benar-benar pertanda buruk” Ratu Jodha merasa sedih & khawatir begitu mengetahui kotak sindornya tumpah dimeja, Laboni segera membersihkan sindoor tersebut dgn tangannya “Tdak usah, Leela, tdak usah dibersihkan, biar pelayan saja nanti yg membersihkan” Ratu Jodha mencegah Laboni membersihkan sindoor tersebut “Tdak usah khawatir, kak, biar aku yg membersihkan saja, semua milikmu kan milikku juga” dalam hati Laboni berkata sambil tersenyum sinis “Suatu hari nanti sindoormu akan menjadi milikku juga” Ratu Jodha kemudian menyuruh Laboni berdiri “Aku akan menaruhnya ditempat yg lain saja” ujar Ratu Jodha sambil berfikir bagaimana bisa sindoor itu tumpah. Sinopsis Jodha Akbar Episode 502

Ratu Jodha mengajak Laboni menemui Ibu Ratu Hamida, saat itu Ibu Ratu Hamida & keluarganya, para ratu sedang mengikatkan tali suci utk keselamatan mereka “Ibu, kenalkan ini Leela, adik sepupuku” semua yg hadir disana memandang kearah Laboni “Waah kau cantik sekali, kebetulan aku baru saja membawa tali suci dari mesjid, aku akan mengikatkan ditangan kalian semua” Laboni terkejut, dilihatnya Ibu Ratu Hamida mulai mengikatkan ditangan Ratu Ruqayah & Ratu Salima “Aku akan mengikatkan ditangan Leela juga” Laboni langsung mundur kebelakang begitu Ibu Ratu Hamida mendekatinya, semua yg hadir disana bingung dgn sikap Laboni “Tdak! Aku tdak bisa!” Ratu Jodha juga bingung “Lho kenapa, Leela?” Laboni langsung berbisik ditelinga Ratu Jodha, sesaat Ratu Jodha tersenyum setelah mendengarkan bisikan Laboni “Ibu, dia tdak bisa mengenakan tali suci itu karena dia saat ini sedang kotor (mungkin maksudnya menstruasi)” semua yg hadir disana tersenyum “Oooh, ibu bisa mengerti, itu tdak masalah, dia ini seperti kau Ratu Jodha, tdak suka dipaksa & berkata jujur” Laboni & Ratu Jodha tersenyum kemudian dia memberi salam pada semuanya & meninggalkan tempat tersebut bersama Ratu Jodha.

Dihalaman balkon samping istana, Murad sedang minum anggur & sedikit mabuk, Murad teringat bagaimana Raja Jalal memberikan gelar & menobatkan Pangeran Salim menjadi putra mahkota karena Pangeran Salim adalah anak yg tertua, ketika hendak berdiri tiba-tiba Murad seperti hendak jatuh, Danial yg menemuinya langsung menolong Murad “Murad, hentikan! Bagaimana kalau yg Mulia melihat kau seperti ini?”, “Apa yg mau dia ambil lagi dari aku? Dia telah membuat aku bermimpi tapi kemudian dia merenggutnya dari aku! Dia seharusnya melihat penderitaan seperti apa yg aku alami selama ini? Kita ini hanyalah boneka buat yg Mulia Raja!” Danial bisa melihat adanya kesedihan yg mendalam didalam hati saudaranya ini “Aku juga bertarung dimedan perang! Tapi siapa yg dapat penghargaan? Itu adalah Pangeran Salim! Aku ini cuma pelayannya saja disini!”, “Aku bisa mengerti perasaanmu, Murad tapi jangan sampai kau merusak dirimu sendiri, jika yg Mulia melihat kau seperti ini maka dia tdak akan menghargaimu lagi” Murad tertawa terbahak-bahak “Kita semua ini tdak ada harganya disini, Danial! Hanya Pangeran Salim yg menjadi bintang dimata yg Mulia, kita semua tdak punya masa depan disini!” Sinopsis Jodha Akbar Episode 502

Dirumah Anarkali, Anarkali sedang menyalakan lampu minyak dirumahnya bersama pelayannya, tak lama kemudian Pangeran Salim menemuinya, Anarkali tersipu malu melihat kehadiran Pangeran Salim dirumahnya. Pangeran Salim segera mendekati Anarkali begitu pelayan Anarkali pergi “Kau sangat cantik malam ini, lampu-lampu minyak ini tdak akan bisa bersaing dgn kecantikanmu” Anarkali hanya bisa tersipu malu “Kau seharusnya tdak datang kesini, Pangeran Salim,, yg Mulia telah memerintahkan pada mu utk tdak menemui aku”, “Itu hanya utk Pangeran Salim saja, bukan utk putra mahkota, secepat mungkin aku akan bicara dgn ibuku & dia akan membuat yg Mulia juga setuju dgn hubungan kita & semuanya akan baik-baik saja” Anarkali hanya tersenyum mendengar nada suara Pangeran Salim yg terdengar begitu optimis “Apakah kau kira yg Mulia akan setuju?”, “Iya! Tentu saja! Aku telah setia padanya maka dia akan menyetujuinya, yg Mulia sangat menyayangi aku, dia tdak akan membiarkan cintaku pergi begitu saja dariku, apalagi sebentar lagi aku akan menjadi Raja India & kau akan menjadi Ratu India” Anarkali tertawa terpingkal-pingkal “Aku ingat ketika kita masih kecil dulu, dulu kita sering sekali bertengkar satu sama lain”, “Yaa, kau dulu sukanya mengajak aku bertengkar & selalu mengganggu aku” Anarkali lalu menatang Pangeran Salim dgn gayanya kedua tangannya ditaruh dipinggang “Kalau sekarang aku bagaimana?”, “Sekarang kau damai dalam hatiku, sesuatu yg sangat berharga buat aku, aku sangat mencintaimu, Anarkali” Anarkali kembali tersipu malu, kedua mata mereka saling berpandangan satu sama lain, kemudian Pangeran Salim menyentuh wajah Anarkali dgn bulu merak, tubuh mereka berdua semakin dekat satu sama lain, lagu Rabba is pyar mein mulai terdengar, kemudian Anarkali memeluk Pangeran Salim erat.

Sementara itu, malam itu Raja Jalal sedang berkumpul bersama ketiga istri spesialnya berserta Ibu Ratu Hamida & Birbal diteras tengah taman istana. Saat itu Birbal menceritakan sebuah cerita yg lucu, membuat semua orang yg ada disana tertawa terpingkal-pingkal termasuk Raja Jalal “Kau memang benar-benar menakjubkan, Birbal! Oh iya, aku punya satu pertanyaan, aku mempunyai tiga istri yg sangat spesial, kau harus mengatakan padaku, yg mana yg paling berharga bagiku?” ditanya seperti itu Birbal bingung & salah tingkah didepan mereka “Jika aku menyebut sebuah nama maka yg lainnya pasti akan marah sama aku, yg Mulia, kenapa anda ingin membuat saya jadi bermasalah?” semua yg hadir berkumpul disana mencoba menduga-duga apa jawaban Birbal termasuk Ibu Ratu Hamida “Sekarang kau harus menjawabnya, Birbal”, “Ya, jawab saja!” Ratu Ruqayah ikut menimpali ucapan Raja Jalal “Yang Mulia, kau memang benar-benar melibatkan Birbal dalam sebuah masalah” Ratu Jodha pun ikut angkat bicara sambil tersenyum “Aku pikir, Ratu Ruqayah yg paling menyenangkan utk anda karena anda kenal dgn Ratu Ruqayah sebelum bertemu dgn Ratu Jodha & Ratu Salima, dia adalah temanmu & yg paling banyak menghadapi anda daripada istri yg lain” semua ratu & Ibu Ratu Hamida tertawa mendengar jawaban Birbal, sedangkan Raja Jalal malah bingung karena mungkin bukan itu jawaban yg diinginkannya “Apa maksudmu?”, “Anda bertanya pada saya, saya menjawab & saya katakan pada anda, yg Mulia” sambil pura-pura mengerti, Raja Jalal mengiyakan ucapan Birbal “Baiklah, aku terima jawabanmu”, “Yaaa, aku setuju dgnmu, Birbal, memang tdak mudah utk menghadapi yg Mulia, sementara Ratu Ruqayah itu lebih berani” Ratu Jodha mengiyakan jawaban Birbal, sementara Ratu Ruqayah tertawa senang mendengarnya, sementara Ratu Salima & Ibu Ratu Hamida juga hanya tersenyum, tak lama kemudian merekapun meninggalkan tempat tersebut. Ketika para ratu kembali kekamar mereka masing-masing, Raja Jalal berjalan-jalan bersama Birbal dihalaman istana “Yang Mulia, maafkan saya kalau saya tadi tdak menyebut nama Ratu Jodha karena kalau saya menyebut nama Ratu Jodha maka Ratu Ruqayah pasti akan membunuh saya” Birbal merasa tdak enak pada Raja Jalal “Aku juga minta maaf, Birbal karena membuat kau terlibat dalam sebuah masalah tapi kau benar dgn tdak menyebut nama Ratu Jodha & memilih nama Ratu Ruqayah karena bagaimana juga dia tdak akan meninggalkan saya juga” ujar Raja Jalal tenang.

Keesokan harinya Raja Jalal & Ratu Jodha sedang bermain catur diruang permainan dgn menggunakan pion-pion pelayan mereka, diluar ruangan tepatnya dihalaman Laboni berusaha mencari-cari Raja Jalal “Dimana yg Mulia?” Laboni bertanya pada pelayannya “Yang Mulia saat ini sedang bermain catur dgn Ratu Jodha” Laboni kesal karena tdak bisa dekat dgn Raja Jalal “Aku membutuhkan sesuatu dari Raja Jalal utk melakukan ritual ilmu hitam tapi sayangnya keamanannya sangat dijaga ketat, bagaimana caranya bisa masuk kekamarnya?” Laboni mencoba berfikir “Aku akan merebut Raja Jalal dari Ratu Jodha segera!” ujar Laboni sambil meremas-remas pasir & dihamburkannya ketanah dgn tujuan pasir itu utk menaburi Raja Jalal dari kejauhan. Diruang permainan catur tiba-tiba Raja Jalal seperti kejatuhan pasir dari atas atap, Raja Jalal & Ratu Jodha sangat kaget melihat ada pasir yg jatuh dari atap mengenai tubuh Raja Jalal.