Sinopsis Jodha Akbar Episode 488

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 488, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 487! kali ini admin bagikan lagi episode 488 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada juni 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 488

Dikamar Ratu Ruqayah, Ratu Ruqayah menangis diatas tempat tidurnya sambil tidur telungkup, Hoshiyar menemuinya sambil bertanya “Mengapa kau mendukung Ratu Jodha, yg Mulia Ratu, Ibu Ratu Hamida sangat marah padamu, lebih baik kau berhati-hati lagi lain waktu” Hoshiyar merasa prihatin dgn keadaan Ratu Ruqayah namun tiba-tiba Ratu Ruqayah tertawa terbahak-bahak “Hoshiyar, hoshiyar, hoshiyar kapan sih kau bisa mengerti bahwa aku ini tdak pernah menyia-nyiakan air mataku, ini adalah rencanaku, aku mendukung Ratu Jodha agar dia berfikir bahwa aku ada bersamanya sebagai pendukungnya tapi dilain sisi dia harus menghadapi kemurkaan ibu sekarang aku akan memperlebar permusuhan mereka, aku akan membuat mereka saling menjauh & Ratu Jodha tdak akan bisa mengakhiri kesenjangan diantara dirinya & ibu selama-lamanya & satu per satu aku akan membuat semua orang menjauh dari Ratu Jodha maka dia akan diusir dari istana ini!” Ratu Ruqayah tertawa terbahak-bahak membayangkan kemungkinan terburuk yg akan terjadi pada Ratu Jodha.

Sementara malam harinya diarea medan perang, Pangeran Salim sedang mengasah pedangnya, Pangeran Salim teringat ketika Raja Jalal mengatakan bahwa dirinya akan merasakan apa itu jatuh cinta & akan menggunakan bahasa khusus yg digunakan Ratu Jodha ke Raja Jalal “Bagaimana caranya mengatakan pada yg Mulia kalau aku juga sedang jatuh cinta, kau sungguh beruntung yg Mulia karena kau mendapat surat dari kekasihmu tapi aku tdak mendapatkan apa-apa” Pangeran Salim kembali teringat ketika Anarkali mengatakan padanya “Kalau kau kangen sama aku maka bakarlah dedaunan maka kau akan merasakan kehadiranku”, “Aku akan selalu merindukanmu setiap menit tapi apakah kau juga akan merindukan aku?” Pangeran Salim teringat pertemuannya yg terakhir bersama Anarkali sebelum pergi berperang “Angin yg berhembus pergilah & katakanlah pada Anarkali bahwa aku sangat merindukannya setiap detik, dia memang jauh dari aku tapi dekat dihati” sementara itu di Agra, Anarkali juga sedang membakar dedauan didepan rumahnya “Aku tdak pernah bisa mengatakan bahwa aku sangat mencintai Pangeran Salim, cintamu ada dalam takdirku tapi kau bukanlah takdirku” Anarkali sedih menyadari kenyataan dirinya & Pangeran Salim yg tdak mungkin akan bersatu. Sinopsis Jodha Akbar Episode 488

Keesokan harinya Raja Jalal & pasukannya berhadapan dgn pasukan musuh dimedang pertempuran, Raja Jalal berkata pada panglima pasukan musuhnya “Tanggalkan senjata kalian & beralihlah mendukung kami utk melawan Iran!”, “Apakah kau takut pada kami, Raja Jalal?” Raja Jalal menyeringai sinis “Aku akan menunjukkan kekuatan kesultanan Mughal!” kemudian Raja Jalal memberikan semangat pada pasukannya “Perang ini bukan utk sebuah daerah tapi utk harga diri kita! Utk kebebasan kita dari berbicara! Kebebasan dari menganut sebuah agama! Juga utk kebebasan dari berfikir!” pasukan Raja Jalal telah siap utk berperang “Seraaaaangggggg!!!!” kedua pasukan tersebut akhirnya saling menyerang satu sama lain.

Diistana kerajaan Mughal, Ratu Jodha sedang berdoa pada dewa Krisna didepan kuil dewa Krisna dikamarnya “Kahnaa, Lindungilah seluruh anggota keluargaku yg sedang berperang saat ini, perang ini adalah perang antara kebaikan & keburukan, seperti dikisah Mahabharata ketika kau menunjukkan ke Arjuna, maka dgn cara yg sama yg saat ini yg Mulia tunjukkan keanak-anaknya” tiba-tiba saja angin bertiup kencang, api Diya yg didepan kuil dewa Khrisna sedikit meredup & hampir saja mati, Ratu Jodha mencoba utk melindungi api Diya tersebut dgn kedua jemarinya “Motiiii! Tolong tutup jendelanya” Motipun segera berlari menutup jendela kamar Ratu Jodha.

Sementara itu dikamar Ibu Ratu Hamida, Gulbadan menemui kakak iparnya dikamarnya “Badai sepertinya segera datang, kak”, “Aku punya perasaan yg tdak enak, sesuatu yg buruk pasti akan terjadi” kemudian Ibu Ratu Hamida berdoa pada Tuhan utk melindungi anak & cucu-cucunya.

Dimedan pertempuran perang masih terus berlangsung, Raja Jalal, Maan Sigh, Murad, Pangeran Salim, Rahim, Danial & Qutub semuanya bertarung dgn gagah berani “Yang Mulia, pasukan musuh sepertinya lebih kuat dari pada pasukan kita” Rahim mencoba mengajak Raja Jalal berbicara “Tapi moral kita lebih tinggi, Rahim!” tiba-tiba salah satu musuh mereka menyerang Pangeran Salim tapi untungnya Murad melindunginya, Pangeran Salim sangat berterima kasih ke Murad “Dulu kau juga telah melindungi aku ketika kita berperang, sekarang aku melakukan hal yg sama, sekarang sudah impas!” dari kejauhan Raja Jalal melihat Pangeran Salim & Murad yg saling melindungi merasa senang & tersenyum lebar “Maan Sigh, lihat, misiku membawa anak-anakku kesini utk berperang akhirnya berhasil juga, mereka saling melindungi satu sama lain” ujar Raja Jalal bangga.

Kembali keistana Agra, Ibu Ratu Hamida menemui utusan dari negara Iran “Apakah perang ini bisa dihentikan? Dgn cara apa?” Ibu Ratu Hamida merasa khawatir dgn perang yg dilakukan oleh Raja Jalal kali ini “Ibu Ratu Hamida, kalau saja Ratu Jodha mau mengubah agamanya maka perang ini akan segera berakhir tapi saat ini Raja Jalal telah mengumumkan perang maka kami dari negara Iran harus segera memberikan jawabannya”, “Banyak orang akan terbunuh dimedan pertempuran, sebuah hubungan juga akan retak, aku memang tdak bisa menghentikan anakku Raja Jalal” Ibu Ratu Hamida sangat sedih meratapi nasib negaranya “Apakah anda tdak bisa meminta Ratu Jodha utk mengubah agamanya?”, “Jika aku bisa mengubah Ratu Jodha utk berpindah agama, apakah perang ini akan segera berhenti?” utusan Iran itu tersenyum senang “Jika Ratu Jodha mau menerima Islam sebagai agamanya maka kami akan melakukan hal yg terbaik semaksimal mungkin utk menghentikan perang ini” Ibu Ratu Hamida mencoba merenungi ucapan para utusan Iran tersebut.

Diistana, Todar & Birbal sedang berada salah satu ruangan sambil membahas tentang pertemuan Ibu Ratu Hamida & para utusan Iran “Apakah kita seharusnya mengatakan hal ini pada Ratu Jodha?”, “Jika yg Mulia tdak ada disini maka Ratu Jodhalah yg harus diberi tahu, Todar” tak lama kemudian Ratu Jodha menemui mereka “Ada masalah apa?”, “Ratu Jodha, kesultanan Mughal sedang dalam masalah, Ibu Ratu Hamida telah menemui para utusan Iran, mereka itu adalah musuh kita & jika Ibu Ratu Hamida menceritakan semuanya kemereka maka itu akan menjadi masalah bagi kita, Ratu Jodha“ Birbal menginformasikan kedatangan para utusan Iran ke Ratu Jodha “Dan hal ini juga melanggar peraturan, Ibu Ratu Hamida telah menulis sebuah surat utk Raja Iran juga, ini dia suratnya, bacalah” Birbal memberikan surat itu ke Ratu Jodha, Ratu Jodha mulai membacanya “Aku sangat sedih ketika Raja Jalal harus pergi berperang melawan anda, hubungan kita ini sangat kuat, aku ingin perang ini berhenti” begitu isi surat Ibu Ratu Hamida “Masalah ini sangat serius” ujar Ratu Jodha “Anda harus bisa menghentikannya, Ratu Jodha”, “Bagaimana caranya?” kemudian Birbal memberikan beberapa rencana secara rahasia pada Ratu Jodha. Sinopsis Jodha Akbar Episode 488

Ratu Jodha sedang berada dikamarnya, dirinya sudah bersiap hendak menemui Ibu Ratu Hamida “Bagaimana caranya bertanya pada ibu, ibu sudah sangat kesal dgnku & dia adalah Mariam Makani, sedangkan bertanya padanya pasti akan menghina dirinya tapi yg Mulia telah memberikan tanggung jawab kesultanan ini padaku, aku harus mengatakan pada ibu bahwa apa yg dilakukannya ini adalah salah! yg Mulia saat ini sedang berperang melawan mereka & saat ini yg Mulia sedang berkonsentrasi pada hal tersebut, aku harus mengatakan pada ibu!” Ratu Jodha bertekad utk menegur ibu mertuanya.

Ratu Jodha menemui Ibu Ratu Hamida dikamarnya “Ibu apakah ibu menemui para utusan dari negara Iran?”, “Kau akan mendapatkan jawabannya tapi tdak sekarang, aku akan menjawab pertanyaanmu disidang nanti didepan semua orang!” Ratu Jodha terkejut mendengar ucapan ibunya. “Ibu, pembicaraan ini hanya antara ibu & aku saja” Ratu Jodha meminta pengertian ibu mertuanya “Pembicaraan kita telah berakhir dimesjid pada malam itu, sekarang kita akan berbicara sebagai Mariam Makani & Mariam Uz Zamani saja, aku akan menjawab pertanyaanmu didepan semua menteri kesultanan Mughal yg tersisa, kebanyakan dari mereka pasti akan berfikir bahwa aku tdak loyal pada kesultanan Mughal” ujar Ibu Ratu Hamida ketus, kemudian menyuruh pelayannya utk memberitahukan pada seluruh menteri utk berkumpul disidang karena Mariam Makani akan menjawab pertanyaan Malika Hind “Ibu, aku mohon jangan lakukan ini”, “Raja Jalal, tdak pernah menanyakan apapun padaku, jika Ratu India bertanya padaku maka aku akan menjawabnya hanya disidang Dewan - E - Khaas saja!