Sinopsis Jodha Akbar Episode 466

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 466, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 465 tentang ratu jodha yang semakin memburuk kesehatannya dan ia bermimpi bahwa raja jalal harus menebus semua dosa2, tak lama kemudian raja jalal bertemu dgn malaikat kecil dan mengatakan untuk menyembuhkan ratu jodha ia harus menghentikan penggusuran makam2 ulama, dan ia pun berjanji akan menghentikannya, namun itu tidak mudah, banyak rintangan yang dilalui oleh raja jalal, salah satunya badai. kali ini admin bagikan lagi episode 466 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 466

Diistana di Agra, Haidar menghampiri Ratu Salima yg sedang duduk diteras halaman istana “Ratu Salima, banyak prajurit kita yg terluka diperang termasuk juga Pangeran Salim”, “Kalau begitu kita seharusnya mengirimkan beberapa pelayan dari sini utk menolong mereka”, “Tapi maaf, Ratu Salima kalau boleh saya bilang, rasanya sulit buat kita utk menang, pasukan Mirza Hakim sangat kuat & jika dia menang maka dia akan menyerang istana Agra sementara Yg Mulia Raja sedang tdak berada disini utk menyelamatkan anda maka saya usulkan lebih baik anda pergi saja terlebih dahulu meninggalkan istana ketempat yg lebih aman” Haidar merasa pesimis dgn perang yg dipimpin oleh Pangeran Salim “Aku tdak bisa percaya bahwa kau adalah anaknya Adam Khan yg tdak pernah kalah dalam berperang, & aku adalah istrinya Yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar, bagaimana bisa kau bicara seperti itu?” Ratu Salima heran dgn ucapan Haidar “Kau tahu kan saat ini Pangeran Salim, Yg Mulia Raja, Ratu Jodha & Ratu Ruqayah sedang menderita & menolong orang lain & kau menyuruh aku utk melarikan diri dari sini?” Haidar salah tingkah didepan Ratu Salima “Maksud saya bukan seperti itu, Ratu Salima”, “Aku juga harus bertanggung jawab terhadap rakyatku, kau menginformasikan padaku tentang keadaan yg sedang terjadi diKesultanan Mughal” Haidar bingung & tdak percaya “Pada anda, Ratu Salima? Anda kan seorang perempuan”, “Jangan lupa, Haidar, seorang perempuan bisa melahirkan kau kedunia ini, seorang perempuan bisa sebagai Mariam uz Zamani, seorang perempuan bisa berperang dalam perang”, “Baik, maafkan saya., Ratu Salima” ujar Haidar kemudian meninggalkan Ratu Salima, tepat pada saat itu Anarkali & pelayan lainnya menghampiri Ratu Salima “Salam, Ratu Salima”, “Kami membutuhkan bantuanmu, pergilah kemedan pertempuran & rawatlah para prajurit yg terluka disana”, “Baik, Ratu Salima, saya akan pergi kesana” Anarkali & para pelayan lainnya pergi meninggalkan Ratu Salima.

Raja Jalal sedang dalam perjalanan menuju kemakam para ulama besar, ditengah perjalanan dia bertemu dgn seorang ibu yg sedang menangisi anaknya yg tercebur kesumur besar, ibu anak tersebut memohon pada Raja Jalal utk menolong anaknya, Raja Jalal segera mencari tali & mengikatkan tali tersebut kesebuah pohon yg menjuntai, kemudian mengikatkan tubuhnya dgn tali tersebut & menyuruh orang-orang yg ada disana utk menurunkannya kesumur besar itu, setelah sampai dibawah, Raja Jalal segera menarik anak kecil itu & menyuruh orang-orang yg berada disana utk menariknya keatas, Raja Jalal berhasil menyelamatkan nyawa anak kecil tersebut, ibu si anak sangat berterima kasih pada Raja Jalal “Musafir, kami sangat berterima kasih padamu, kau telah menyelamatkan nyawa anak kami, kau adalah Tuhan bagi kami” ujar sang ibu “Bukan, saya bukan Tuhan, saya adalah salah satu hambaNya, saya telah melakukan banyak kesalahan dulu, jadi saya harus pergi utk menebusnya” Raja Jalal kemudian pergi meninggalkan mereka yg masih berada didekat sumur besar tersebut. Sinopsis Jodha Akbar Episode 466

Sementara itu ditempat Ratu Jodha, tabib masih mengobati Ratu Jodha, Ratu Jodha menghela nafas panjang & melihat dalam mimpinya Raja Jalal sedang berjalan ditanah yg tandus, dimana semuanya berantakan, berserakan mayat-mayat bergelimpangan, Ratu Jodha mulai gelisah dalam tidurnya, disamping itu Raja Jalal sedang berjalan dipadang gurun, angin berhembus sangat kencang, Raja Jalal sangat lelah & lapar. Ketika malam hari, Raja Jalal bertemu dgn beberapa pendeta agama Hindu yg sedang menikmati makan malamnya bersama para fakir miskin, pendeta tersebut menyuruh Raja Jalal utk mampir “Musafir, istirahatlah dulu & makanlah bersama kami” Raja Jalal terus berjalan sambil berkata “Tdak, aku tdak lapar, ini tentang nyawa seseorang, aku tdak bisa tinggal disini” pendeta tersebut mendekati Raja Jalal “Baiklah, bawalah ini utk kau makan & pakailah syal ini, ini akan menolongmu” pendeta itupun menyampirkan syalnya ke bahu Raja Jalal “Terima kasih” Raja Jalal kemudian meninggalkan pendeta itu sambil membawa makanan.

Raja Jalal kembali melanjutkan perjalanannya, ditengah jalan Raja Jalal bertemu dgn seorang anak yg kelaparan bersama ibunya “Ibu, aku lapar, aku lapar, ibu, aku ingin makan”, “Sabar ya, nak, Ibu belum punya makanan” Raja Jalal yg mendengar rintihan anak itu langsung tergerak hatinya utk memberikan makanan yg dibawanya “Aku tdak bisa berhenti sebentar utk menolong mereka akan tetapi Ratu Jodha telah memperbaiki kesalahan-kesalahanku, aku harus menolong mereka” Raja Jalal kemudian menghampiri mereka “Musafir, kami sudah tdak makan selama 4 hari” Raja Jalal kemudian memberikan makanan yg dibawanya sedari tadi & syal yg diberikan oleh pendeta tadi utk anak & ibu yg kelaparan “Aku doakan semoga semua permasalahanmu bisa segera terselesaikan” Raja Jalal sangat berterima kasih & meninggalkan mereka.

Salah satu prajurit mendatangi Ibu Ratu Hamida “Ibu Ratu, kami telah kehilangan Yg Mulia ketika badai angin datang, dia sendirian saat ini” Ibu Ratu Hamida berdoa semoga Raja Jalal selamat “Tdak akan terjadi apa-apa pada Yg Mulia Raja, ibu Ratu, Dia itu orangnya kuat dalam menghadapi apapun” Todar Mal berupaya menenangkan Ibu Ratu Hamida “Kami akan mengirimkan prajurit yg lain utk menemukan Yg Mulia” ujar Abu Fazal tak lama kemudian mereka pergi dari hadapan Ibu Ratu Hamida.

Keesokan harinya, Raja Jalal masih terus melanjutkan perjalanannya, tubuhnya sangat lelah & terjatuh ditanah sambil mencari-cari air “Air, Air, Air, dimana Air, Aku mau air, air” tiba-tiba saja ada kucuran air yg mengalir kemulut Raja Jalal, Raja Jalal kaget namun dia tdak membuang kesempatan ini, Raja Jalal langsung meminum kucuran air yg diberikan oleh seseorang, setelah Raja Jalal tersadar & melihat siapa orangnya yg memberikan air ternyata adalah sang anak kecil jelmaan malaikat “Kau?” Raja Jalal terpana memandang sosok yg suci & bersinar terang dihadapannya “Kau tahu kan kalau waktu utk menyembuhkan Ratu Jodha sangatlah sedikit tapi mengapa disini banyak sekali permasalahan yg harus aku temui dalam perjalananku?”, “Semua jawabannya ini ada padamu, Raja Jalal, kau hanya menolong orang-orang, kau telah melakukan suatu kebaikan & biarkan Tuhan yg menolongmu” ujar sang malaikat sambil tersenyum kearah Raja Jalal “Aku telah melakukan banyak kesalahan tapi sekarang aku harus memperbaiki kesalahan-kesalahanku itu” ujar Raja Jalal kemudian berlalu meninggalkan anak kecil tersebut, selang beberapa langkah anak kecil itupun menghilang, ketika Raja Jalal menoleh kebelakang Raja Jalal tdak melihat anak kecil itu lagi, Raja Jalalpun melanjutkan perjalanan kembali.

Dimedan pertempuran, Pangeran Salim yg terluka dibawa oleh Qutub kesebuah klinik yg didirikan oleh kerajaan Mughal atas perintah Ratu Salima “Kau telah banyak terluka, Pangeran Salim”, “Aku tdak bisa meninggalkan prajuritku sendirian dimedan pertempuran” Pangeran Salim bersikeras hendak melanjutkan peperangan “Kau tdak mendengarkan siapapun ya?” Qutub merasa gemas dgn tuannya ini, sementara pada saat itu Anarkali juga berada disana sedang merawat prajurit yg lain yg juga terluka, Pangeran Salim melihat banyak pelayan kerajaan Mughal yg berada diklinik tapi tdak menyadari kehadiran Anarkali “Kenapa para pelayan kerajaan ada disini, Qutub?”, “Ratu Salima yg mengirimkan mereka utk membantu kita, utk merawat prajurit yg terluka” Qutub kemudian memanggil salah satu pelayan utk mengobati luka Pangeran Salim, saat itu Anarkali yg datang menghampiri mereka, Qutub sempat kaget namun dia tahu kalau saat itu dia harus pergi agar Anarkali bisa berdua dgn Pangeran Salim, Pangeran Salim sendiri belum tahu kalau yg akan mengobatinya adalah Anarkali. Ketika Anarkali mencoba membuka perban yg melilit tubuh Pangeran Salim, sekilas Pangeran Salim melihat siapa yg mengobatinya, Pangeran Salim tertegun ketika dilihatnya Anarkali yg mengobati lukanya, perlahan Anarkali membuka perban tersebut kemudian membersihkan luka Pangeran Salim & mulai mengolesi dgn ramuan obat-obatan & menutupnya kembali dgn perban yg baru, Pangeran Salim sangat berterima kasih padanya “Terima kasih”, “Ini adalah pekerjaanku & aku hanya melakukan pengobatan saja, aku tdak membutuhkan ucapan terima kasih” ujar Anarkali ketus, Pangeran Salim hanya bisa diam seribu bahasa, lagu Rabba is pyar meinpun terdengar merdu, tak lama kemudian Anarkali kembali membantu para prajurit yg lain yg terluka parah, Pangeran Salim memperhatikan dari kejauhan dgn perasaan sedih, Anarkali yg dudu bersimpuhpun mencoba mencuri-curi pandang kearah Pangeran Salim.

Sementara itu, Raja Jalal masih terus berjalan, tekadnya sangat kuat utk bisa mencapai tempat makam para ulama besar tersebut “Aku harus menghentikan tindakan penggusuran makam tersebut apapun caranya” pada sisi yg lain Shah Abdullah yg dulu menteri Raja Jalal yg ternyata anak buah Mirza Hakim sedang memerintahkan pada para prajurit utk memulai melakukan penggusuran “Cepat gusur makam-makam ini!” para prajuritpun mulai menggali tepat pada saat itu Raja Jalal berhasil mencapai makam tersebut & menyuruh para prajuritnya utk menghentikan kegiatannya, Shah Abdullah sangat terkejut ketika mendapati Raja Jalal juga berada ditempat tersebut “Jika kau menggali makam-makam ini maka aku tdak akan membiarkan kau hidup!”, “Jika aku mengatakan padamu, aku tdak menggubris omonganmu, lalu kau mau apa? Disatu sisi anakmu telah kalah berperang dgn Mirza Hakim & disisi yg lain aku akan membunuhmu hari ini juga!” Shah Abdullah menentang Raja Jalal yg saat itu datang dgn muka kucel & baju robek-robek dimana-mana “Aku juga tdak akan membiarkanmu hidup, Shah Abdullah!” Shah Abdullah menyuruh prajuritnya utk menyerang Raja Jalal, Raja Jalal bertarung dgn mereka seorang diri.

Sementara itu ditempat Ratu Jodha, Ratu Jodha tersedak & sesekali menghela nafas panjang “Apa yg terjadi dgn Ratu Jodha?” Ratu Ruqayah merasa prihatin dgn kondisi Ratu Jodha “Yaa Khudaa, tolong selamatkan Ratu Jodha” kembali ketempat Raja Jalal, Raja Jalal masih betarung dgn para prajurit Shah Abdullah sambil sesekali melihat matahari yg terus bergerak turun kebawah, tak berapa lama kemudian para penduduk datang ketempat tersebut & membantu Raja Jalal, Raja Jalal langsung menghajar Shah Abdullah tanpa ampun “Jika aku menghabisimu disini sekarang maka itu akan menghina aku, aku akan menghukummu hanya di Agra! Menurut sang malaikat aku harus menyelamatkan makam ini!”

Ditempat Ratu Jodha, Ratu Jodha kembali tersedak, sang tabib berusaha membuat Ratu Jodha meminum obat sirup, akan tetapi Ratu Jodha malah menghembuskan nafasnya yg terakhir, Ratu Jodha tdak bernafas lagi, semua yg menemaninya saat itu terkejut. Sang tabib meminta maaf pada Ibu Ratu Hamida “Ibu Ratu, maafkan hamba, Ratu Jodha sudah tiada” Ibu Ratu Hamida sangat terkejut mendapati menantu kesaygannya itu telah meninggal dunia, Ibu Ratu Hamida menangis sambil mendekatkan wajahnya kewajah Ratu Jodha, Ratu Ruqayah mencoba menygkal kondisi Ratu Jodha “Ratu Jodha masih hidup kan? Iya kan?” sementara itu Raja Jalal yg telah berhasil melumpuhkan Shah Abdullah melihat kelangit, matahari sudah hampir tenggelam, Shah Abdullah langsung diamankan oleh para warga penduduk. Sinopsis Jodha Akbar Episode 466

Raja Jalal berbicara pada Tuhan “Tuhan! Aku telah menyelamatkan makam ini & sekarang kau harus menyelamatkan Ratu Jodhaku! Aku mohon, Tolong selamatkan dia!” Raja Jalal menangis sejadi jadinya, Raja Jalal merasakan ada sesuatu yg tdak beres yg terjadi pada Ratu Jodha “Ratu Jodhaaaa! Aku tdak bisa menyelamatkanmu! Aku tdak bisa memenuhi janjiku padamu! Aku tdak berhasil memperbaiki kesalahan-kesalahanku! Oooh Tuhan berikanlah kehidupan pada Ratu Jodha! Aku mohon Tuhan!” Raja Jalal terus menangis meratapi nasibnya.

Jiwa Raja Jalal berkata: “Aku telah berjanji padamu, Ratu Jodha bahwa aku akan selalu bersamamu dalam hidup & mati”

Jiwa Ratu Jodha berkata: “Bertahun-tahun lamanya telah berlalu, banyak kisah cinta yg telah terukir didunia ini akan tetapi tdak ada satupun kisah cinta yg seperti kita berdua, cintamu padaku tdak pernah berubah, dalam sebuah sejarah dimana ada namamu disebut maka namaku juga akan disebut”
Sinopsis Jodha Akbar Episode 466
Raja Jalal terus menangis, tiba-tiba ada salah seorang ulama Islam yg menghampirinya & berkata “Jangan khawatir, Raja Jalal, Ratu Jodha akan baik-baik saja” kemudian ulama itu memberikan Raja Jalal sebuah ramuan obat-obatan “Berikan ini pada Ratu Jodha, maka dia akan baik-baik saja” Raja Jalal menerimanya sambil terus menangis