Sinopsis Jodha Akbar Episode 465

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 465, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 464 tentang syarifudin yang telah dibunuh oleh baksi banoo karena ia dendam dengan kebiadaban syarifudin pada anaknya dan dirinya, sementara itu diistana kerajaan ratu jodha tertular penyakit yang menjyebar diseluruh agra dan iapun muntah darah dan pingsan. Kali ini admin bagikan lagi episode 465 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 465

Tabib sedang mengecek kondisi Ratu Jodha “Yg Mulia, saya minta maaf utk mengatakan hal ini pada anda, saat ini Yg Mulia Ratu tertular penyakit yg menyebar diseluruh Kesultanan Mughal” Raja Jalal sangat terkejut “Mulailah utk mengobatinya, tabib”, “Penyakitnya ini telah menyebar keseluruh tubuhnya” Raja Jalal kaget “Bagaimana bisa? Dia tdak menceritakan apapun padaku selama ini” Moti ikut angkat bicara “Maafkan, hamba Yg Mulia, saya sebenarnya tahu tentang hal ini akan tetapi Ratu Jodha meminta saya utk berjanji utk tdak mengatakannya pada anda karena saat itu anda harus pergi berperang” Moti nampak ketakutan setelah mengungkapkan kenyataan yg sebenarnya “Bagaimana mungkin? Dia tdak mengatakan apapun padaku, mengapa kau juga tdak mengatakannya padaku, Moti!” Raja Jalal membentak Moti dgn amarahnya “Raja Jalal, ini bukan salah Moti, dia hanya mengikuti perintah Ratu Jodha, kita tdak akan meninggalkan Agra utk saat ini sampai Ratu Jodha sembuh” Ibu Ratu Hamida berupaya menenangkan Raja Jalal “Aku juga akan tinggal disini bersama Ratu Jodha” Ratu Ruqayah ikut menimpali pembicaraan mereka “Tabib, tolong lakukan sesuatu & segera sembuhkan Ratu Jodha!”, “Akan saya usahakan, Yg Mulia”

Raja Jalal sedang duduk disamping Ratu Jodha, tak lama kemudian Ratu Jodha terbangun dari pingsannya “Aku minta minum” Raja Jalal segera mengambil segelas air putih utk Ratu Jodha & membantu Ratu Jodha utk minum, Ratu Jodha kaget ketika menyadari bahwa yg disebelahnya itu adalah Raja Jalal “Yg Mulia” Raja Jalal segera menutup mulut Ratu Jodha “Kau seharusnya mengatakan padaku tentang penyakitmu, Ratu Jodha, baiklah aku memaafkan kau akan tetapi kau harus istirahat sekarang”, “Tapi kau akan berangkat berperang bukan?”, “Sudah tdak usah memikirkan yg lain lain dulu, lebih baik kau beristirahat saja, Ratu Jodha, tidurlah” Raja Jalal menyuruh Ratu Jodha utk berbaring kembali, Ratu Jodha terbaring dgn tangan Raja Jalal berada dibawah leher Ratu Jodha “Tdak akan terjadi apa-apa padamu, Ratu Jodha, aku tdak akan membiarkan hal apapun terjadi padamu”, “Aku tdak apa-apa Yg Mulia, pergilah berperang” Raja Jalal membelai rambut Ratu Jodha “Apakah kau kira aku akan bisa bertarung dgn musuh-musuhku sambil memikirkanmu? Kita ini dua tubuh dalam satu jiwa, aku bisa merasakan penderitaanmu, Ratu Jodha, kita telah memutuskan utk menceritakan apapun yg terjadi pada diri kita masing-masing, akan tetapi kenapa kau malah menyembunyikan suatu perkara besar seperti ini dari aku, Ratu Jodha, & anehnya aku tdak bisa kesal padamu dalam waktu yg lama” tak lama kemudian Raja Jalal menyanyikan lagu nina bobok utk Ratu Jodha, Ratu Jodha pun mengantuk & tertidur, Raja Jalal menatap wajah istrinya itu dgn penuh haru, nada suaranya terdengar parau & bergetar selama dia menyanyi sambil sesekali menyeka air matanya & menatap Ratu Jodha dgn penuh cinta. Sinopsis Jodha Akbar Episode 465

Keesokan hariinya, Raja Jalal sedang berkumpul dgn para menterinya “Bagaimana keadaan Ratu Jodha, Yg Mulia?” Birbal mencoba membuka pembicaraan “Saat ini keadaannya tdak baik, tubuhnya sangat lemah tapi aku tdak mengerti kenapa dia bisa mendapatkan penyakit itu, aku & Ratu Ruqayah juga ada didesa itu tapi kami baik-baik saja”, “Tenang, Yg Mulia, saya telah memanggil tabib utk Ratu Jodha, Ratu Jodha pasti akan baik-baik saja, Yg Mulia” Birbal mencoba menghibur hati Raja Jalal “Aku harap juga demikian, Birbal & aku juga sudah memutuskan bahwa aku tdak akan pergi berperang karena Ratu Jodha sangat membutuhkan aku, aku ingin terus berada disisinya” kemudian Raja Jalal meminta Maan Sigh & Abu Fazal utk pergi berperang membantu Pangeran Salim “Saya tahu kelemahan Mirza Hakim, Yg Mulia & lagi Pangeran Salim adalah saudaraku, aku akan melindunginya & akan memenangkan perang ini” ujar Maan Sigh.

Raja Jalal tdak pernah jauh-jauh dari sisi Ratu Jodha, setiap hari Raja Jalal selalu menyuapi Ratu Jodha makanan & memberikannya obat.

Narator: “Selama Ratu Jodha sakit, Raja Jalal tdak down atau ikut terpuruk, Raja Jalal malah tetap menolong para fakir miskin, memberikannya obat & makanan, Raja Jalal mencoba utk bertobat atas semua kesalahan kesalahannya”

Setiap hari Raja Jalal selalu menemani Ratu Jodha, Ratu Ruqayah menghampiri Raja Jalal yg sedang duduk disebelah Ratu Jodha yg sedang tertidur “Raja Jalal, kau setiap hari duduk disini menemani Ratu Jodha siang & malam, lebih baik sekarang kau istirahat, aku yg akan menemani, Ratu Jodha” Ratu Ruqayah merasa prihatin dgn kondisi Raja Jalal yg terus menerus menemani Ratu Jodha tanpa kenal lelah “Ratu Jodha, sangat membutuhkan aku, Ratu Ruqayah, aku tdak akan pergi kemana-mana, aku hanya ingin berada disisinya!” Raja Jalal tetap bersikeras menemani Ratu Jodha “Baiklah, kalau kau tdak mau pergi dari sini, aku juga akan duduk disini menemani Ratu Jodha, jika Ratu Jodha membutuhkanmu maka dia juga membutuhkan aku” Ratu Ruqayah langsung duduk diatas tempat tidur Ratu Jodha “Maafkan, aku Ratu Ruqayah, aku sudah membentakmu tadi”, “Aku bisa mengerti, Raja Jalal bahwa Ratu Jodha sangat berarti buatmu itu sama artinya kau juga sangat berarti buat aku, Tuhan akan membuat semuanya menjadi baik, percayalah” tiba-tiba saja Ratu Jodha terbatuk-batuk & memuntahkan darah dari mulutnya, Raja Jalal menatapnya dgn perasaan terluka.

Raja Jalal sedang duduk sendirian ditepi sungai, sambil menangis dia berkata “Aku mohon, Ratu Jodha sembuhlah, aku ingin bicara lagi dgnmu, aku ingin melihatmu berjalan, tersenyum, aku tdak bisa menghadapi penderitaanmu ini” dilain pihak dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha terlihat gelisah, dalam mimpinya Ratu Jodha melihat Raja Jalal sedang menghantamkan dahinya kesebuah dinding, Ibu Ratu Hamida & Ratu Ruqayah nampak cemas akan kondisi Ratu Jodha.

Ditempat Raja Jalal, Raja Jalal sedang meratapi nasibnya & mencurahkan perasaannya pada Tuhan “Tuhan, kau selalu melakukan keadilanmu, yg salah itu adalah aku, akulah yg telah berbuat salah tapi mengapa Ratu Jodha yg harus menderita? Dia selalu menolong orang lain, dia selalu percaya padaMu Tuhan, dia tdak pernah menyakiti siapapun tapi mengapa dia yg harus menerima hukuman ini? Aku tdak tahu apakah Kau itu Tuhan, Allah, Dewa atau apalah tapi jika Kau memang ada bagaimana bisa Kau memberikan penderitaan ini padanya? Pada seseorang yg tdak pernah berfikiran buruk tentang siapapun?” Raja Jalal terus menangis sambil mencurahkan semua isi hatinya pada Tuhan “Kenapa Ratu Jodha yg harus membayar semua dosa dosaku?” Raja Jalal kemudian berdiri & mendekati pohon yg ada disana kemudian menghantamkan dahinya kepohon tersebut beberapa kali hingga dahinya berdarah, tiba-tiba ketika Raja Jalal hendak menghantamkan lagi dahinya ada sebuah tangan mungil yg muncul & menghentikan perbuatan Raja Jalal tersebut. Anak kecil jelmaan malaikat itu tersenyum kearah Raja Jalal, Raja Jalal sedikit terkejut & berkata “Aku telah mencarimu kemana-mana, tapi mengapa kau tdak datang sebelumnya?”, “Aku ada didalam dirimu, Raja Jalal, dimana kau mencari aku? aku adalah suara hatimu”, “Lalu kapan Ratu Jodha bisa segera sembuh? Mengapa dia yg harus melebur semua kesalahan-kesalahanku?” Raja Jalal mencoba mencari jawaban pada sang malaikat “Kau telah berbuat kesalahan lagi, Raja Jalal, kau pikir kau & Ratu Jodha itu adalah dua pribadi yg berbeda? Kalian berdua itu satu jiwa, dia harus melebur semua kesalahan kesalahanmu, dia harus melalui ini semua, Raja Jalal”, “Lalu bagaimana caranya aku bisa bertobat utk semua kesalahanku?” Raja Jalal ingin sekali bertobat “Kau ingat? Dulu kau pernah merampas dgn paksa tanah orang lain? Dimana mereka dilempar keluar dari rumah mereka sendiri, kau juga memberikan penderitaan utk mereka, bagaimana bisa kau menerima kebahagiaanmu, makam para ulama-ulama besar yg kau perintahkan utk digusur dari tanah mereka dgn tujuan utk membuat sebuah benteng akan dipindahkan dalam waktu 5 hari, itu adalah keputusanmu, sekarang kau harus menghentikannya, semua ada ditanganmu, Raja Jalal” tiba-tiba sang malaikat menghilang dari hadapan Raja Jalal ketika Raja Jalal lengah sesaat “Aku harus menyelamatkan Ratu Jodha, bagaimanapun caranya!”

Sesampainya diistana, Raja Jalal menemui Ibu Ratu Hamida “Ibu, aku mohon tolong jaga & rawatlah Ratu Jodha selama aku pergi, aku akan pergi kesuatu tempat”, “Ibu tdak akan bertanya padamu kemana kau mau pergi, Raja Jalal, akan tetapi ibu akan berdoa semoga apa yg kau lakukan itu mendapatkan kelancaran, apapun itu yg kau lakukan, Raja Jalal”, “Terima kasih, ibu, aku akan menemui Ratu Jodha dulu” Raja Jalal kemudian meninggalkan ibunya.

Dikamar Ratu Jodha, Raja Jalal menghampiri Ratu Jodha & menyuruh semua tabib & pelayan meninggalkan mereka berdua, Ratu Jodha sedang terbatuk-batuk & melarang Raja Jalal utk mendekatinya “Yg Mulia, jangan mendekat, lebih baik kau jangan mendekati aku, nanti kau bisa tertular penyakitku ini” Raja Jalal tetap nekat mendekati Ratu Jodha & duduk disamping Ratu Jodha “Kita ini satu jiwa, Ratu Jodha jadi mengapa harus menjauh? Aku akan pergi kesuatu tempat” Ratu Jodha yg semula memalingkan wajahnya lalu menoleh menatap Raja Jalal “Kau mau pergi kemana?”, “Aku harus melakukan pertobatan agar kau bisa sembuh, kau tahu aku telah memberikan perintah utk menggusur makam para ulama besar disebuah desa, aku harus menghentikannya sekarang, aku harap ketika aku kembali nanti, aku akan melihat kau sembuh, aku tdak bisa menghadapi kenyataan kalau aku kehilangan kau, Ratu Jodha” Raja Jalal terharu & menangis “Apakah kau pikir aku akan segera meninggalkanmu? Aku mempunyai banyak ingatan tentang ejekan-ejekanmu maka tdak akan terjadi apa-apa padaku, Yg Mulia, kau pergi dgn seluruh isi hatimu & jika terjadi sesuatu padaku maka aku akan menjadi hantu & akan menghantuimu sepanjang hidupmu” Ratu Jodha mencoba utk menggoda Raja Jalal, Raja Jalal tertawa kecil sambil terus menangis “Bagaimana bisa kau bergurau disaat yg seperti ini, Ratu Jodha?”, “Lalu bagaimana bisa kau menangis disituasi yg seperti ini, Yg Mulia? Aku tdak bisa melihat airmata mengalir dari matamu” Ratu Jodha mencoba menenangkan Raja Jalal sambil membelai rambut & wajahnya lembut, Raja Jalal menyeka pipinya yg basah oleh airmata “Pergilah, Yg Mulia & percayalah bahwa aku akan selalu mencintaimu sampai ajal menjemputku”, “Jangan katakan hal seperti itu, Ratu Jodha, aku mohon”, “Aku tdak akan mati, Yg Mulia, karena aku bisa mencintaimu meskipun aku sekarat tapi jika aku tdak bisa merasakanmu atau menyentuhmu maka aku tdak mau meninggal” Raja Jalal mencium kening Ratu Jodha dgn lembut & segera berlalu meninggalkannya, namun ketika baru beberapa langkah, Ratu Jodha memanggil dgn panggilan mesranya “Sayg” Raja Jalal segera berbalik menoleh kearah Ratu Jodha yg tertutup tirai kelambu “Seperti yg semua istri katakan pada suaminya, jangan berada diluar rumah hingga tengah malam” Raja Jalal mengerti maksud Ratu Jodha “Aku akan segera kembali, Ratu Jodha” bergegas Raja Jalal pergi meninggalkan Ratu Jodha sementara Ratu Jodha kembali terbatuk-batuk. Sinopsis Jodha Akbar Episode 465

Raja Jalal sedang dalam perjalanan utk menghentikan penggusuran makam para ulama besar disebuah desa bersama dgn para prajurit & kuda kesaygannya, namun ditengah perjalanan badai angin topan menerjang rombongan Raja Jalal, satu per satu para prajurit Raja Jalal tumbang, Raja Jalal terus melaju dgn kuda kesaygannya.

Narator: “Waktupun terus berlalu & berbagai macam permasalahan harus Raja Jalal hadapi akan tetapi Raja Jalal terus melangkah maju demi menyelamatkan Ratu Jodha istri yg sangat dicintainya”
Sinopsis Jodha Akbar Episode 465
Raja Jalal harus menghadapi badai pasir & angin yg menerpa mereka, hingga dirinya terjatuh dari kuda & mendapati kudanya terluka parah sehingga tak mampu meneruskan perjalanan lagi, Raja Jalal membelai kudanya dgn perasaan iba & segera meninggalkannya disana, Raja Jalal memulai perjalanannya dgn berjalan kaki seorang diri, para prajuritnya sudah tertinggal dibelakang, tak lama kemudian Raja Jalal terjatuh kejurang.

Jiwa Raja Jalal berkata: “Saat itu adalah perjalanan yg tdak mudah yg harus aku lalui, dimana ada sebuah ujian pada setiap tingkatannya & aku harus bisa menyelesaikan semua itu, aku tdak punya pilihan lain, itu adalah masa yg sulit dalam hidupku”

Raja Jalal mulai bangun & berjalan kembali, dia tdak bisa berjalan melawan kekuatan angin yg begitu dahsyat namun Raja Jalal terus mencoba demi seorang Ratu Jodha!