Sinopsis Jodha Akbar Episode 439

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 439, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 438 tentang pangeran salim yang marah pada haidar karena ia telah memeperlakukan anarkali seperti itu, sementara raja jalal sedang dibuai oleh kekuasaan dan ia juga menyebut dirinya sebagai tuhan. Kali ini admin bagikan lagi episode 439 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada mei 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 439

Malam itu Pangeran Salim masih membaca surat-surat dari Anarkali “Aku telah membuat banyak kesalahan, dia tdak bersalah & aku telah melakukan kesalahan padanya” tiba-tiba Anarkali datang & menyambar surat-surat tersebut dari Pangeran Salim “Aku tahu kau adalah calon pewaris tahta kerajaan akan tetapi itu bukan berarti kalau kau berhak masuk kerumahku & melihat-lihat barang barangku!” Anarkali sangat marah ketika mengetahui Pangeran Salim membaca semua surat-suratnya “Aku telah melakukan sebuah kesalahan”, “Aku tdak mau bicara padamu, pergi kau dari sini!”, “Dengarkan aku, aku telah tahu apa yg terjadi padamu, aku setuju kalau aku membencimu tapi aku tdak pernah menginginkan semua ini, Anarkali”, “Nadira! Aku adalah Nadira!”Anarkali sangat marah sama Pangeran Salim “Aku meminta maaf utk semuanya”ujar Pangeran Salim sambil bersimpuh dikaki Anarkali “Aku menyesal”, “Kau telah membuat aku menjadi seorang pencuri, kau telah membuat aku sebagai seorang penari, aku bisa memaafkan semua kesalahanmu akan tetapi aku tdak bisa memaafkan kau atas kematian ayahku, kau bisa saja membuat aku menghormati kau kembali sebagai seorang pribadi akan tetapi bisakah kau mengembalikan ayahku? Apakah kau bisa?”, “Aku memang salah” Pangeran Salim sangat menyesal dgn apa yg telah diperbuatnya selama ini ke Anarkali “Tdak ada yg bisa memilah-milah kesalahanmu, tdak ada kata-kata yg tertinggal, aku tdak butuh semua kata maaf, tdak ada yg akan bertanya apa yg telah kau lakukan dirumah prostitusi itu akan tetapi semua orang akan menunjuk kearahku, pergi kau dari sini!”, “Bukankah kau mencintai aku?”Pangeran Salim sangat berharap Anarkali mau memaafkannya “Aku tdak mencintaimu!”, “Lalu buat apa semua surat-surat ini?”, “Ini semua buat Qutub! Dia bukan seorang pangeran, dia dulu sangat menghormati para gadis, Qutub mati demi aku pada hari itu juga ketika aku tahu tentang Pangeran Salim, cintaku telah mati ”, “Lalu mengapa semua surat-surat ini masih ada padamu?”Anarkali segera membakar semua surat-surat tersebut “Sekarang kau mendapatkan jawabannya! Sekarang semuanya telah berakhir, cinta seperti apa yg kau punyai, pertama kau merenggut masa kecilku kemudian kau merenggut cintaku, kemudian ayahku & sekarang kau merenggut semua kenanganku akan surat-surat itu juga, pergi kau dari sini!” Anarkali menangis, Pangeran Salim yg berada dibalik punggung Anarkali berupaya utk menghibur Anarkali, Pangeran Salim sebenarnya ingin memeluk Anarkali akan tetapi diurungkan niatnya, dirinya juga menangis menyesali semua ini, lagu Rabba is pyaar mein versi sedih mulai terdengar, tak berapa lama kemudian Pangeran Salim pergi meninggalkan Anarkali, Anarkali menyadari kepergian Pangeran Salim sambil terus menangis.

Dihalaman istana, Pangeran Salim masih termenung menyesali semua yg terjadi antara dirinya & Anarkali “Yaa Khudaa apa yg telah aku perbuat, aku telah menghancurkan kehidupannya, seseorang yg sangat aku inginkan utk menghabiskan seluruh hidupku bersamanya, namun aku telah memenuhi kehidupannya dgn onak yg berduri, seseorang yg aku cintai” tepat pada saat itu dirumah Anarkali ketika Anarkali mencoba mengumpulkan abu bekas pembakaran surat suratnya tiba-tiba angin bertiup sangat kencang & menghembuskan semua abu tersebut, Anarkali sangat terkejut & berusaha utk menangkap abu tersebut, tapi apa daya semuanya telah hilang ditiup angin. Sinopsis Jodha Akbar Episode 439

Raja Jalal sedang berkumpul dgn para menterinya, salah satu menteri berkata “Anda telah memerintah semua orang sekarang, Yg Mulia!”, “Aku bahagia mengetahui bahwa semua rakyatku mencintai aku” ujar Raja Jalal bangga, “Anda bisa menyelesaikan semua permasalahan, anda adalah penguasanya sekarang, anda seharusnya mengenalkan sebuah koin uang baru dimana ada namamu & nama Tuhan didalamnya!”menteri Shah Abdullah berupaya utk mempengaruhi Raja Jalal, Birbal sangat tdak setuju dgn hal ini “Apakah kalian semua gila! Bagaimana kau bisa menyebutnya sebagai Tuhan!”, “Yg Mulia Raja adalah baygan Tuhan!” salah satu menteri yg lain ikut mempengaruhi Raja Jalal, kembali Birbal tdak suka dgn hal ini “Yg Mulia Raja bukan Tuhan!” bentak Birbal, tak pelak lagi saat itu para menteri saling adu pendapat, Raja Jalalpun marah mendengar para menterinya bertengkar satu sama lain “Birbal, apa bedanya antara Tuhan dgn Raja?”Raja Jalal mulai terpengaruh dgn kata-kata menterinya “Yg Mulia, Tuhan bisa memberikan & mengambil kehidupan kita, seorang Raja hanya bisa memberikan kebahagiaan dalam kehidupan seseorang”Birbal mencoba utk meluruskan, namun Raja Jalal sudah terpengaruh “Yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar bisa memberikan kehidupan pada setiap orang!” Todar Mal berusaha menengahi “Tdak Yg Mulia, Tuhan bisa menciptakan manusia, namun seorang Raja tdak bisa, Raja tdak bisa membuat hati menjadi bahagia, hanya Tuhan yg mampu memberikan kedamaian” namun saygnya Raja Jalal sudah terpengaruh oleh hasutan para menterinya yg telah menganggapnya sebagai Tuhan.

Jiwa Raja Jalal berbicara: “Dalam kehidupan manusia, akan tiba suatu masa ketika dia mulai tdak mempercayai Tuhan karena egonya, dia mulai berfikir bahwa dia adalah pemilik seluruh dunia ini & itulah yg terjadi padaku waktu itu, seseorang yg biasanya menyembah Tuhan menginginkan semua orang menyembah & tunduk padanya sekarang, hal ini membuat aku tersinggung kembali”

“Birbal, aku bisa menerima bahwa aku tdak bisa seperti Tuhan akan tetapi seorang Raja bisa memberikan semuanya utk rakyatnya, dia dapat membuat & menghancurkan kehidupan seseorang, maka dari itu aku perintahkan utk mengenalkan sebuah koin uang baru dimana ada namaku & nama Tuhan didalamnya” Birbal mencoba menyadarkan Raja Jalal “Yg Mulia, Tuhan pasti tdak akan senang dgnmu” namun kembali Shah Abdullah meracuni pikiran Raja Jalal “Yg Mulia Raja adalah Tuhan selanjutnya!”, “Jika tanganmu dipotong, apakah Yg Mulia Raja bisa mengembalikannya padamu?” Birbal kembali tegang tiba-tiba Raja Jalal berdiri “Aku telah memutuskan, buatlah koin-koin uang itu secepatnya sehingga rakyatku bisa mengerti bahwa jika Tuhan tdak mendengarkan mereka maka Tuhan yg ini yg akan mendengarkan mereka!” tepat pada saat itu lampu gantung diruangan tersebut jatuh kelantai, semua yg hadir disana terkejut.

Dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha sedang ngobrol dgn Moti “Aku tahu kalau Pangeran Salim sudah kenal dgn Anarkali sebelum mereka terlibat sesuatu, pertama Pangeran Salim menolak menikah kemudian dia bilang iya, jika Anarkali dibalik semua ini, sepertinya ada sesuatu yg tdak beres, aku harus mencari tahu, Moti, aku hanya percaya sama kau, tolong kau cari tahu tentang semua ini”, “Jangan khawatir, Ratu Jodha, Aku akan mencari tau” tepat pada saat itu Raja Jalal menemui mereka, Moti segera meninggalkan mereka berdua “Ratu Jodha, saat ini aku sedang membuat sebuah koin uang dimana ada namaku & naman Tuhan didalamnya”, “Kedengarannya seperti menyamakan dirimu dgn Tuhan, apakah itu baik?”, “Aku melakukan semua ini utk rakyatku, aku ingin mereka tahu bahwa aku ini ada bersama mereka”, “Baiklah”, “Aku telah mempunyai semuanya sekarang, aku mempunyai kekayaan, aku mempunyaimu, anak-anakku, sepertinya aku kira aku tdak membutuhkan apapun dari Tuhan sekarang” Ratu Jodha segera menutup mulut Raja Jalal dgn jemari lentiknya “Jangan bilang seperti itu, Yg Mulia, Kita seharusnya selalu menengadahkan tangan padaNya”, “Aku percaya bahwa seseorang bisa mendapatkan semuanya jika dia bekerja keras”, “Akan tetapi kau tdak bisa menolak utk tunduk pada Tuhan, Yg Mulia”, “Aku tdak ingin berdebat dgnmu hari ini, Ratu Jodha, aku sedang bahagia sekarang” Ratu Jodha akhirnya mengalah “Baiklah” kemudian Raja Jalal segera memeluknya erat. Sinopsis Jodha Akbar Episode 439

Sementara itu Maan Bai menemui Danial akan tetapi saat itu Danial hendak pergi meninggalkan tempat tersebut, Maan Bai segera menghentikannya “Aku ingin berbicara dgnmu, aku gugup”, “Aku ada pekerjaan, aku akan menemuimu kau nanti”, Apa yg terjadi padamu? Aku tahu bahwa Anarkali dituduh sebagai pencuri”, “Iyaa, tapi dia dinyatakan tdak bersalah oleh Yg Mulia Raja”Maan Bai sangat lega mendengarnya “Baguslah, aku yakin Anarkali tdak mungkin akan melakukan hal itu”Moti menguping pembicaraan mereka “Bagaimana kau bisa begitu yakin?” Danial penasaran “Aku kenal dia, dia adalah temanku, dia dulu biasanya merias aku, aku tdak tahu kenapa dia menjadi seorang penari, pasti ada masalah, takdirlah yg menentukan kita”, “Kita tdak tahu apa yg akan terjadi pada impian-impian kita, kadang kita memikirkan sesuatu namun semuanya tdak terjadi seperti yg kita inginkan” kali ini Maan Bai yg penasaran “Siapa gadis dalam kehidupanmu, Danial?” Danial bingung “Aku tdak punya siapa-siapa dalam kehidupanku” ujarnya kemudian berlalu meninggalkan Maan Bai, Maan Bai merasa ada yg tdak beres pada Danial “Apa yg terjadi padanya?” bathinnya dalam hati.

Para prajurit menyuruh pandai besi (tukang) utk membuat koin uang yg baru, yg seperti diperintahkan oleh Raja Jalal, prajurit menunjukkan desain gambar koin uang yg harus mereka buat dimana disatu sisi ada nama Raja Jalal kemudian disisi yg lain ada nama Allah SWT “Ini tdak baik, tuan, Ini menentang ajaran agama”, “Kita semua bekerja utk Yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad Akbar! Lakukan saja perintahnya!” tepat pada saat itu menteri Shah Abdullah datang ketempat tersebut “Tuan, mereka menolak utk membuat koin uang ini” Shah Abdullah murka “Apakah kalian semua ingin dicambuk?”, “Lebih baik kami dicambuk, tuan daripada membuat koin uang ini”, “Baiklah! Prajurit cambuk mereka!” salah satu prajurit mengambil sebuah cambuk kemudian mencambuki para tukang pandai besi tersebut dgn keras.

Sementara itu dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha sedang tertidur namun dalam mimpinya Ratu Jodha gelisah memimpikan Raja Jalal yg sedang berada ditengah kobaran api dgn raut wajahnya yg penuh dgn kebencian, Ratu Jodha segera terbangun dari tidurnya & melihat kesebelahnya dilihatnya Raja Jalal sedang tertidur pulas bagaikan seorang bayi disisinya “Mengapa yg aku rasakan ini sama seperti ketika aku memimpikan Hasan & Hussain sebelum mereka meninggal?”

Ditempat tukang pandai besi, Shah Abdullah memberikan perintah pada para tukang pandai besi “Sekarang kalian putuskan! Kalian ingin bekerja atau ingin dicambuk?”

Dikamar Ratu Jodha “Apakah mungkin ini adalah petunjuk sesuatu yg buruk yg akan terjadi akan tetapi apa itu?” diluar angin berhembus sangat kencang, Ratu Jodha segera menutup korden jendelanya, kemudian kembali ketempat tidur, dipandanginya Raja Jalal yg masih tertidur pulas & berdoa pada Dewa Khrisna “Dewa, jika ada masalah yg akan datang pada kami biarkan aku yg mengetahuinya terlebih dahulu sebelum keluargaku” kemudian Ratu Jodha mencium kening Raja Jalal dgn lembut & memandanginya dgn tatapan penuh cinta.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 439
Keesokan harinya, Ratu Jodha membantu Raja Jalal yg sedang mengenakan jubahnya “Aku sangat bahagia bahwa koin uang itu akan segera dikeluarkan kemudian aku akan mengumumkan tentang pernikahan Pangeran Salim”ujar Raja Jalal dgn senyum bahagia, namun Ratu Jodha hanya diam saja sambil mengenakan turban ke kepala Raja Jalal “Kenapa kau tegang seperti itu, Ratu Jodha?”, “Apakah kau bisa menghentikan pengumuman ini, Yg Mulia?, “Bagaimana bisa Ratu Jodha, rakyatku telah menunggu pengumuman ini, aku tdak bisa menundanya”Raja Jalal bergegas keluar kamar, Ratu Jodha segera mengikutinya dibelakang “Tapi aku memiliki firasat yg buruk tentang hal ini, Yg Mulia”, “Aku tahu kalau kau sangat mencintai aku, itulah mengapa kau khawatir padaku tapi percayalah padaku bahwa semuanya akan baik-baik saja” Raja Jalal membelai kepala Ratu Jodha “Sekarang bersiaplah utk pengumuman ini” tepat pada saat itu Shah Abdullah & Maan Sigh menemui mereka “Semua persiapan telah dilakukan, Yg Mulia” Raja Jalal mengangguk sesaat kembali membelai kepala Ratu Jodha berusaha menenangkan istri tercintanya itu & pergi meninggalkan tempat tersebut diikuti oleh Shah Abdullah & Maan Sigh, Ratu Jodha menatap kepergian suaminya dgn tatapan nanar.