Sinopsis Jodha Akbar Episode 383

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 383, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 382 tentang ratu salima yang menjelaskan pada ratu jodha bahwa ia tidak bersalah namun ratu jodha masih gamang serta manshing yang dikelabuhi ratu ruqayah dengan kelicikannya dan akhirnya dituduh sebagai pemberontak dan yang mulia raja menjadikannya tahanan rumah. Kali ini admin bagikan lagi episode 383 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada April 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 383

Ratu Jodha menemui Raja Jalal dikamarnya, “Aku pikir Maan Sigh tdak akan berbuat seperti ini, Yg Mulia” kata Ratu Jodha, “Aku tdak bisa mengabaikan semua bukti-bukti yg mengarah padanya, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal, “Maan Sigh adalah orang yg sangat setia padamu & dia juga seorang Rajvanshi yg pemberani, dia telah membuktikannya dari waktu ke waktu, Yg Mulia, & kau sendiri juga tahu tentang hal tersebut, kenapa kau meragukannya?” tanya Ratu Jodha,
Sinopsis Jodha Akbar Episode 383

“Cukup! Ratu Jodha, aku tdak ingin membicarakan hal itu!” ujar Raja Jalal, “Kenapa?” tanya Ratu Jodha lagi, “Aku percaya dgn Maan Sigh!” bela Ratu Jodha, “Bagaimana kita bisa mengabaikan pernyataan Todar Maal & Rahim yg melawannya?, bagaimana aku bisa mengabaikan para penyerang itu yg mengetahui Maan Sigh sebelumnya?, bagaimana aku bisa mengabaikan satu-satunya menteri yg sangat dekat dgnku yg tahu tentang kepergian Pangeran Salim keluar istana? bagaimana aku bisa mengabaikan bahwa pada saat itu Maan Sigh tdak ikut dalam tugas tersebut?” kata Raja Jalal dgn nada tinggi, sementara Ratu Jodha hanya diam saja memperhatikan suaminya dgn muka masam,

“Keputusanku sudah tepat, Ratu Jodha, jika Maan Sigh memang benar-benar tdak bersalah, dia harus bisa membuktikannya!” kata Raja Jalal lagi, “Tanyalah pada hatimu sendiri, Yg Mulia, apakah Maan Sigh bisa melakukan semua ini?” pinta Ratu Jodha, “Apakah kau juga pernah berfikir apakah Ratu Salima juga bisa melakukan semua ini? tapi kita tetap harus memberikannya hukuman” kata Raja Jalal, “Aku sudah sering melihat banyak orang berubah & menjadi musuh kita hanya utk sebuah tahta kerajaan, ini sering terjadi dalam dunia politik, pertama Bhairam Khan, kemudian Maham Angga, sekarang Ratu Salima & Maan Sigh!” jelas Raja Jalal, “Terserahlah, kau bisa mengatakan semua yg ingin kau katakan, Yg Mulia tapi aku tetap percaya pada Maan Sigh!” kata Ratu Jodha kemudian berlalu dari sana.

Ratu Jodha hendak menemui Maan Sigh dikamarnya tapi para prajurit menghadangnya “Maaf Yg Mulia Ratu, anda tdak diijinkan utk masuk kedalam” ujar salah saru prajurit, “Apakah kau lupa dgn siapa kau bicara saat ini? kau saat ini sedang bicara dgn Mariam Uz Zamani, kau akan dihukum apabila kau menghentikan langkahku!” hardik Ratu Jodha, prajurit itupun memberikan Ratu Jodha jalan utk memasuki kamar Maan Sigh.

Kemudian Ratu Jodha memasuki kamar Maan Sigh yg gelap, penerangan disana tdak begitu terang, “Bibi, kau seharusnya tdak datang kesini, Yg Mulia pasti akan marah” kata Maan Sigh, “Bagaimana aku tdak boleh menemuimu? aku tahu kau tdak bersalah & semua rencana ini utk menentang kau, kau tdak bisa melawan moral Rajvanshi, kau sangat mencintai Pangeran Salim” ujar Ratu Jodha, “Tapi semua bukti & keputusan Yg Mulia menentang aku, Bibi” kata Maan Sigh, “Aku juga telah menemui Ratu Salima, aku merasa ada seseorang yg melakukan semua ini dgn sengaja, dia menentang orang-orang yg dekat dgn Yg Mulia” ujar Ratu Jodha,

“Bibi, Yg Mulia menahanku tapi dia tdak memberikan hukuman padaku, aku yakin dia akan menemukan kebenaran tapi Yg Mulia pasti marah begitu mengetahui kau datang ke sini, Bibi” kata Maan Sigh, “Aku adalah Mariam Uz Zamani, aku juga harus mencari tahu siapa yg telah merencanakan ini semua, tolong ceritakan padaku, apa yg sebenarnya yg terjadi?” tanya Ratu Jodha, Sinopsis Jodha Akbar Episode 383

“Para penyerang itu mengenakan baju Rajvanshi tapi mereka kelihatannya bukan benar-benar orang Rajvanshi, ini adalah sebuah konspirasi besar, Bibi, jangan terlalu ikut campur didalamnya, Bibi harus bersama-sama dgn Yg Mulia Raja” saran Maan Sigh, “Aku selalu bersamanya tapi dia seorang Raja jadi tugasku adalah menunjukkan padanya sisi yg benar” ujar Ratu Jodha, “Lebih baik, Bibi pergi sekarang” pinta Maan Sigh, “Percayalah padaku, Maan Sigh, aku akan mengembalikan kehormatan & martabatmu kembali!” ujar Ratu Jodha, Maan Sigh sangat terharu kemudian dia menyentuh kaki Ratu Jodha & memohon doa Ratu Jodha, setalah itu Ratu Jodha pergi meninggalkan Maan Sigh.

Ketika Ratu Jodha memasuki kamarnya, ternyata disana sudah ada Raja Jalal yg menunggunya sedari tadi, “Kemana saja kau pergi pada jam segini? Kau dari mana?” tanya Raja Jalal penasaran, “Aku pergi menemui Maan Sigh” jawab Ratu Jodha tenang, “Jadi kau pergi menemui orang yg mencoba membunuh anak kita?” tanya Raja Jalal, “Semua bukti mengarah ke Maan Sigh, Ratu Jodha!” kata Raja Jalal dgn nada tinggi, “Jika semua bukti menentang seseorang, itu bukan berarti bahwa orang itu bersalah, Yg Mulia, ini semua juga bisa direncanakan oleh seseorang” bela Ratu Jodha,

“Tapi sampai penyelidikan tentang kasus ini belum selesai, kau seharusnya tdak menemui dia, Ratu Jodha, jangan lupa kau adalah Mariam Uz Zamani” kata Raja Jalal, “Lalu apa otoritasku sebagai Mariam Uz Zamani? tanya Ratu Jodha, mendengar pertanyaan Ratu Jodha, Raja Jalal sedikit tertegun, “Pertanyaan macam apa itu, Ratu Jodha?” tanya Raja Jalal, “Aku hanya ingin tahu otoritasku, hakku sebagai Mariam Uz Zamani?” tanya Ratu Jodha, “Posisi Mariam Uz Zamani itu dibawah Raja” jawab Raja Jalal, “Aku menemui Maan Sigh sebagai Mariam Uz Zamani, aku ingin kebenaran yg sesungguhnya” jelas Ratu Jodha,

“Ratu Jodha, kau tdak diijinkan utk melawan Raja!” hardik Raja Jalal, “Jika usahaku mencari kebenaran itu ternyata melawan peraturan yg berlaku, aku tdak ingin posisi seperti itu dimana aku tdak bisa berbicara dgn seseorang” kata Ratu Jodha dgn nada tegas, “Aku mengundurkan diri sebagai Mariam Uz Zamani mulai hari ini, & sekarang aku adalah aku sendiri” tandas Ratu Jodha, Raja Jalal sangat terkejut mendengarnya, kemudian Ratu Jodha mengambil mahkota Mariam Uz Zamaninya & mengembalikannya ke Raja Jalal, tapi Raja Jalal diam tak bergeming sedikitpun, kemudian Ratu Jodha meletakkannya dimeja & Raja Jalal menatapnya dgn tatapan marah.

Ibu Ratu Hamida menemui Raja Jalal, “Raja Jalal, apa yg Ratu Jodha lakukan itu tdaklah salah, Maan Sigh bukan hanya seorang menteri disini tapi dia juga keponakan Ratu Jodha” ujar Ibu Ratu Hamida, “Maan Sigh adalah orang yg setia terhadapku, bu, jadi aku hanya menahannya sebagai tahanan rumah, tapi tdak seorangpun yg berani melawan perintah Raja” kata Raja Jalal, “Raja Jalal, sebagai Mariam Makani & Mariam Uz Zamani mempunyai hak yg sama, mereka mempunyai hak utk mengubah perintah Raja” tegur Ibu Ratu Hamida,

“Mengapa Ratu Jodha tdak bisa bertemu dgn Maan Sigh? dia tdak melakukan kesalahan” tegur Ibu Ratu Hamida lagi, “Tolonglah bisa dimengerti, buuu, Maan Sigh adalah seorang tertuduh” kata Raja Jalal, “Apa yg sudah dia lakukan, Raja Jalal? apakah dia membunuh Pangeran Salim atau kau? jika Maan Sigh menginginkan ini semua, dia bisa saja mencoba membunuhmu sebelum-sebelumnya, dia mempunyai banyak kesempatan, Raja Jalal!” ujar Ibu Ratu Hamida, “Ibuuu, aku tdak bisa mengabaikan pernyataan dari para menteri lainnya” kata Raja Jalal,

“Cobalah utk mengerti, Raja Jalal, semua ini sepertinya direncanakan utk menentang orang-orang ini seperti Ratu Salima, Ratu Jodha & para menterimu sebagai kekuatanmu & dgn menghukum kau berarti menghancurkan kebanggaanmu” ujar Ibu Ratu Hamida, “Raja Jalal, aku ingin melihat Ratu Jodha mengenakan mahkota Mariam Uz Zamaninya dipesta perayaan Jashn, kau harus membujuknya, ini adalah perintah Mariam Makani, Raja Jalal!” kata Ibu Ratu Hamida, Raja Jalal hanya diam mendengarkan & berlalu dari sana

Saat itu Ratu Ruqayah sedang menikmati hookahnya ditemani oleh Reesham pelayan setianya, “Yg Mulia Ratu, apakah kau sudah mendengar kalau Ratu Jodha sudah mengundurkan dirinya sebagai Mariam Uz Zamani?” kata Reesham dgn senyum bahagianya, “Mengapa kau bahagia mendengar hal ini, Reesham? ini adalah sebuah pengkhianatan!” ujar Ratu Ruqayah, “Aku kira anda akan senang mendengarnya, Yg Mulia Ratu” kata Reesham, kemudian Ratu Ruqayah langsung menggandeng tangan Reesham & memperlihatkan kotak perhiasannya, “Lihat, kau bisa mengambil perhiasan perhiasan ini sebanyak yg kau inginkan, ambilah, aku sangat bahagia mendengar berita ini, aku sudah menunggu berita ini cukup lama” ujar Ratu Ruqayah,

Reeshampun semakin senang melihat banyaknya perhiasan yg bisa dia ambil sebagai hadiah kemudian berlalu dari sana bersama perhiasannya. Sepeninggal Reesham, Ratu Ruqayah berkata pada dirinya sendiri: “Hmmm, Ratu Jodha memang tdak bisa mengatasi posisi ini!” kata Ratu Ruqayah sinis.

Malam itu dikamar Ratu Jodha, Ratu Jodha sedang berhias & berdandan dibantu oleh para pelayannya, tiba-tiba Raja Jalal datang menemuinya, mereka saling memandang dgn tatapan yg saling marah satu sama lain, Raja Jalal hanya melihat Ratu Jodha melalui pantulan cermin rias Ratu Jodha, “Penobatan Pangeran Salim sebagai pewaris tahta kerajaan sebentar lagi akan segera dilaksanakan, jangan bertindak seperti seorang anak kecil, datanglah segera sebagai Mariam Uz Zamani” pinta Raja Jalal, “Yg Mulia, kau tahu kan kalau aku tdak membutuhkan posisi itu!” tegas Ratu Jodha,

“Aku tahu tapi ini bukan pilihanmu menjadi Mariam Uz Zamani atau tdak, Mariam Uz Zamani adalah seseorang yg memiliki anak sebagai pewaris tahta Kerajaan, kau adalah Mariam Uz Zamani & akan selalu begitu!” tandas Raja Jalal, “Aku tdak ingin posisi yg tdak memberikan aku hak apapun, Yg Mulia, apakah aku harus mengatakan padamu, hak apa yg seharusnya Mariam Uz Zamani miliki?” tanya Ratu Jodha, “Lalu, haruskah aku ceritakan padamu hak apa yg Raja punyai?” Raja Jalal balik bertanya, “Tdak! tapi aku tdak suka caramu memperlakukan Maan Sigh kemarin” kata Ratu Jodha, “Bukti-buktilah yg menentang dia, Ratu Jodha!” ujar Raja Jalal,

“Seseorang yg telah melayanimu sepanjang hidupnya, meninggalkan kedua orangtuanya, bagaimana bisa kau meragukan perhatiannya, Maan Sigh menjadi tdak terhormat!” kata Ratu Jodha, “Jadi dgn kata lain kau tdak ingin mengenakan mahkota itu?” tanya Raja Jalal, “Tdak! sampai Maan Sigh terbukti tdak bersalah, aku tdak akan mengenakannya!” tegas Ratu Jodha, “Baiklah kalau begitu seperti yg kau inginkan” kata Raja Jalal sambil berlalu dari kamar Ratu Jodha.

Raja Jalal sudah duduk disinggasananya & para menteripun sudah hadir disana, “Kami harus memulai ritual ini, Yg Mulia” pinta salah satu ulama, “Baiklah, kalau begitu panggilah pewaris tahta kerajaan!” perintah Raja Jalal, tiba-tiba Ratu Ruqayah berdiri & mengatakan “AKu akan membawanya kesini, Yg Mulia” pinta Ratu Ruqayah, Raja Jalalpun mengangguk menyetujuinya, saat itu hati Raja Jalal sedih karena pertengkarannya dgn Ratu Jodha, Raja Jalal mengira kalau Ratu Jodha tdak akan datang dipesta perayaan tersebut, diliriknya bangku Ratu Jodha yg masih kosong, sementara itu dari kejauhan akhirnya Ratu Jodha datang kepesta tersebut & melihat kearah Raja Jalal, kemudian Ratu Jodha duduk disebelah Ibu Ratu Hamida, “Kenapa kau tdak mengenakan mahkotamu, Ratu Jodha?” tanya Ibu Ratu Hamida, Sinopsis Jodha Akbar Episode 383

“Saya datang kesini sebagai seorang ibu, bukan sebagai Mariam Uz Zamani, buuu” jawab Ratu Jodha, “Tapi saygnya anakku marah padaku, tapi jangan khawatir, bu, semuanya akan baik-baik saja” ujar Ratu Jodha sambil menenangkan Ibu Ratu Hamida.

Dari kejauhan Ratu Jodha melihat Rahim yg sedang bersedih, karena acara belum dimulai, Ratu Jodha mencoba menghampiri Rahim, “Rahim, kenapa kau sedih? kau kangen dgn Ratu Salima?” tanya Ratu Jodha, “Aku tdak tahu, buu, bagaimana semua bukti-bukti itu mengarah ke ibu Ratu Salima, dia tdak mungkin melakukan ini” ujar Rahim, “Aku tahu betul siapa Ratu Salima maupun Maan Sigh, mereka adalah orang-orang yg tdak bersalah, tapi Yg Mulia harus menghukum mereka sesuai dgn bukti yg mengarah pada mereka, tapi jangan khawatir, Rahim, tdak ada sesuatu yg salah yg akan terjadi pada orang yg benar!” kata Ratu Jodha.

Sementara pada saat itu Ratu Ruqayah sudah membawa Pangeran Salim memasuki ruangan pesta, “Pangeran Salim, seharusnya ini adalah pekerjaan Mariam Uz Zamani yg harus mengantar calon pewaris tahta Kerajaan & hari ini seharusnya menjadi tugas ibumu, Ratu Jodha tapi dia malah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Mariam Uz Zamani karena ayahmu menahan Maan Sigh, dia memang peduli sama orang-orang tapi tdak pada anaknya sendiri yaitu kau, Pangeran Salim” bisik Ratu Ruqayah, Pangeran Salim hanya diam mendengarkan saja, ketika mereka memasuki ruangan, Ratu Ruqayah melihat kursi Ratu Jodha yg masih kosong,

“Lihat, Pangeran Salim, ibumu tdak ada disini bahkan hingga sekarang dia belum juga datang, dia lebih khawatir pada Maan Sigh daripada kau” bisik Ratu Ruqayah lagi, Pangeran Salimpun melihat kursi ibunya yg masih belum ditempati sementara kerabat keluarga kerajaan yg lain sudah ada disana semua menunggunya, kecuali ibunya. Tapi jangan khawatir sayg, aku akan ada disini utkmu, sekarang giliranmu datanglah keayahmu” pinta Ratu Ruqayah, Pangeran Salimpun menuruti perintah Ratu Ruqayah, Pangeran Salim mendatangi singgasana ayahnya, Raja Jalal menyambut gembira melihat kedatangan Pangeran Salim, diliriknya kembali kursi Ratu Jodha yg masih kosong.


“Yg Mulia, apakah kami sudah bisa memulai ritualnya?” tanya ulama itu, “Raja Jalal, tunggulah Ratu Jodha sebentar” kata Ibu Ratu Hamida, “Aku tdak akan menunggu siapapun, buu! mulailah ritualnya “ kata Raja Jalal sambil melirik kekursi Ratu Jodha yg masih kosong, ada rasa sedih menjalar diseluruh tubuhnya tapi Raja Jalal tdak bisa berbuat apa-apa, istrinya memang keras kepala. Ritualpun akhirnya dimulai, kemudian Raja Jalal memberikan stempel pada sebuah surat & mengumumkan: “Pangeran Salim adalah Raja selanjutnya!” tepat pada saat itu Ratu Jodha hendak memasuki ruangan tersebut, “Mulai dari sekarang Pangeran Salim adalah satu-satunya pewaris resmi tahta Kerajaan Mughal! dia bisa menggunakan kekuatannya utk keuntungan setiap orang” tegas Raja Jalal, dari kejauhan Ratu Jodha melihat pesta penobatan Pangeran Salim telah selesai dilaksanakan, dalam hatinya berkata: “Pesta ritualnya telah dilakukan tanpa kehadiranku” bathin Ratu Jodha terharu & matanyapun berkaca-kaca.

Lanjut terus sob di Sinopsis Jodha Akbar Episode 384