Sinopsis Jodha Akbar Episode 382

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 382, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 381 tentang ratu salima yang tidak bisa berbuat apa2 dan pasrah pada keputusan yang mulia karena hasutan dari ratu ruqayah akhirnya mau tidak mau ratu salima mendapatkan hukuman. Kali ini admin bagikan lagi episode 382 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada April 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 382

Akhirnya Ratu Salima ditahan sebagai tahanan rumah, semua kerabat keluarga Kerajaan Mughal sedih melihat kenyataan ini, Rahim mendatangi Ratu Jodha & menyentuh kaki Ratu Jodha & berkata: “Ibuuu, Aku minta maaf atas apa yg ibu Ratu Salima lakukan, aku meminta maaf sebagai pengganti dirinya” ujar Rahim, “Ini bukan salahmu, Rahim” kata Ratu Jodha, “Aku tdak tahu bagaimana ibu Ratu Salima melakukan ini semua” ujar Rahim lagi tepat pada saat itu Ratu Ruqayah ada disana mendengarkan percakapan mereka berdua, dalam hati Ratu Ruqayah berkata: “Sekarang Ratu Salima ada digenggamanku sepenuhnya, dia telah mendesak aku, Pangeran Salim menuduh Ratu Salima, sekarang Ratu Salima telah jauh dari Pangeran Salim & inilah saatnya buat Ratu Jodha juga harus jauh dari Pangeran Salim, aku akan membuat sebuah kesalahpahaman antara kau & Raja Jalal, Ratu Jodha, & kau akan sibuk utk menyelesaikan permasalahan ini” bathinnya dalam hati sambil menyengir sinis.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 382
Keesokan harinya Ratu Jodha menemui Ratu Salima diruang tahanannya, “Aku tahu kau pasti akan datang menemuiku, Ratu Jodha, kau percaya padaku kan?” tanya Ratu Salima sambil memeluk Ratu Jodha erat sementara Ratu Jodha terlihat gamang, dirinya masih belum sepenuhnya percaya pada Ratu Salima, “Percayalah padaku, Ratu Jodha, aku tdak pernah memperlakukan Pangeran Salim kurang dari Murad & Rahim” ujar Ratu Salima, Sinopsis Jodha Akbar Episode 382

“Kepercayaan adalah suatu hal yg dapat kita pegang dalam kehidupan kita tapi jika kepercayaan itu telah hilang maka hubungan seseorang menjadi sangatlah pahit, Ratu Salima” kata Ratu Jodha, “Jadi kau juga percaya bahwa aku yg memberi ganja itu ke Pangeran Salim, Ratu Jodha?” tanya Ratu Salima, “Hatiku mengatakan tdak, Ratu Salima, tapi semua bukti mengarah padamu, aku juga tdak habis pikir, kau adalah seorang ibu, bagaimana kau bisa melakukan semua ini pada seorang anak kecil yg masih polos?” kata Ratu Jodha,

“Ratu Jodha, kau tahu bagaimana caranya menggunakan kata-kata & pedang, & kau tahu, ucapanmu barusan menyakiti hatiku melebihi teriris sebilah pedang, hari ini ucapanmu benar-benar sangat menyakitkan buatku” ujar Ratu Salima sambil meneteskan air mata, Ratu Salima tdak menygka kalau Ratu Jodha terpengaruh juga oleh ucapan Ratu Ruqayah & menuduhnya sebagai pelakunya, “Kau adalah ibu kandungnya Pangeran Salim jadi kau boleh saja meragukan semua orang tapi biarkan aku mengatakan padamu, Ratu Jodha, aku tdak memberikan ganja ke Pangeran Salim!” bela Ratu Salima dgn mata yg berkaca-kaca sementara Ratu Jodha jadi tdak enak hati dgn Ratu Salima,

"Kalau seperti ini kasusnya kenapa kau tdak mengatakannya didepan, Yg Mulia, ketika dia menghukumu, kenapa kau tdak keberatan dgn keputusannya?” tanya Ratu Jodha, “Aku memang tdak memberikan ganja ke Pangeran Salim, Ratu Jodha, tapi aku tdak bisa melawan suamiku sendiri, itu adalah sebuah dosa besar” ujar Ratu Salima, “Kau masih ingat ketika dulu kau juga ditahan sebagai tahanan rumah tapi kau bukanlah seorang penjahat, itu sama kasusnya dgn yg aku alami sekarang, aku yakin kebenaran akan segera terungkap” ujar Ratu Salima,

“Jika Yg Mulia mengira aku sebagai seorang penjahat, dia mungkin sudah memerintahkan orangnya utk membunuh aku tapi dia memberikan hukuman padaku sebagai tahanan rumah, itu artinya Yg Mulia tdak benar-benar yakin bahwa aku adalah seorang pemberontak” ujar Ratu Salima, Ratu Jodha terus mendengarkan penjelasan Ratu Salima dgn seksama, “Aku memang tdak punya bukti apa-apa yg menunjukkan bahwa aku tdak bersalah tapi aku yakin Tuhan tdak akan melawanku, aku tdak menyesal dgn hukuman ini tapi yg lebih menyakitkan bahwa kau juga mengira aku ini seorang penjahat tanpa menyeledikinya terlebih dulu, Tapi bagaimanapun juga semua ini bukan kesalahanmu, Ratu Jodha, ini semua karena kau sangat perhatian dgn anakmu” ujar Ratu Salima,

 “Tolong ceritakan padaku tentang semua ini, Ratu Salima” pinta Ratu Jodha, “Aku juga ingin menceritakannya padamu, Ratu Jodha, kita selalu melihat ketdakbenaran, suatu saat nanti kebenaran akan terungkap tapi ucapan yg pahit akan menjadi sebuah alasan kebencian, aku tdak ingin merusak hubungan kita, Ratu Jodha” ujar Ratu Salima penuh harap,

“Kalau kau memang bukan pelakunya, ini adalah sebuah kesalahan yg besar utk menahanmu” kata Ratu Jodha, “Tunggulah sampai besok, aku yakin Pangeran Salim digunakan dalam rencana ini tapi aku percaya pada Yg Mulia, aku mohon padamu, Ratu Jodha, tetap awasi Pangeran Salim, dia membutuhkanmu sekarang” pinta Ratu Salima, sebelum Ratu Jodha beranjak pergi sambil melirik kearah Ratu Salima, dalam hati Ratu Jodha berfikir: “Bisa jadi Ratu Ruqayah salah menuduh Ratu Salima” bathinnya kemudian Ratu Jodhapun berlalu dari sana.

Ratu Jodha menemui Raja Jalal dikamarnya, “Aku tdak percaya kalau Ratu Salima melakukan ini semua, Yg Mulia” kata Ratu Jodha, “Aku juga, Ratu Jodha, tapi Pangeran Salim memberikan pernyataan yg menyerang Ratu Salima” ujar Raja Jalal, tiba-tiba Todar Maal datang menemui mereka, “Maafkan saya, Yg Mulia, kami mendapatkan sebuah surat utk anda, surat ini dilemparkan dari luar istana” kata Todar Maal, “Tolong bacakan apa isinya?” pinta Raja Jalal, kemudian Todar Maal pun mulai membacakan isi surat tersebut,
“Ratu Salima telah memberikan ganja ke Pangeran Salim tapi musuh Pangeran Salim tdaklah sedikit, masih banyak musuh musuhmu didalam istana, anda sendiri ingin menyakiti Pangeran Salim, Pangeran Salim akan diserang disaat pesta perayaan penobatannya sebaga pewaris tahta Kerajaan Mughal dimana ketika Pangeran Salim harus tampil didepan khalayak ramai, dari pembisik terbaikmu” Todar selesai membacakan isi surat itu,

Raja Jalal & Ratu Jodha nampak sedikit tegang setelah mendengar isi surat tersebut , “Siapa orang ini?” tanya Raja Jalal, “Itu bisa siapa saja, Yg Mulia, banyak orang yg tdak ingin Pangeran Salim menjadi seorang Raja, mungkin kita bisa menunda perayaannya” saran Todar Maal, “Jangan! ini akan membuktikan bahwa kita lemah, perayaan tetap akan berlangsung tapi kita akan memperketat penjagaan, panggil semua menteri utk datang diruang sidang, Todar!” perintah Raja Jalal, Todar Maal pun langsung berlalu dari sana setelah berpamitan dgn Ratu Jodha & Raja Jalal, “Ratu Jodha, jangan khawatir, aku tdak akan membiarkan siapapun melukai Pangeran Salim” kata Raja Jalal

Siang itu diruang sidang, Raja Jalal berkumpul bersama para menterinya membahas tentang surat yg baru didapatnya, “Pesta perayaan penobatan harus tetap dilaksanakan besok, setelah aku anakku akan menjadi seorang Raja tapi ada seseorang yg ingin membunuh Sekhu Baba, aku tdak akan membiarkan semua ini terjadi, kita harus selalu waspada & curiga pada setiap orang, ada beberapa orang yg telah merencanakan ini semua pada masa peralihan kami, kita tdak boleh mengambil resiko apapun!” perintah Raja Jalal,

“Setuju! setuju Yg Mulia!” ujar semua menteri, “Ya kita harus mempekuat penjagaan, kita tdak bisa menunda perayaan” kata salah sorang menteri, “Kita tdak perlu menengok kebelakang tapi kita lebih serius memerhatikan keamanan, kita tdak bisa duduk duduk saja setelah mendapatkan peringatan tersebut!” ujar Maan Sighn, “Birbal, apa yg sedang kau pikirkan?” tanya Raja Jalal,

“Menurut surat tersebut Pangeran Salim akan diserang pada saat perayaan penobatan besok, jadi bagaimana kalau kita bawa Pangeran Salim keluar dari istana hari ini mungkin dia akan selamat” ujar Birbal, “Baiklah, kita akan bertindak sesuai dgn ide Birbal, bawalah Sekhu Baba keluar dari istana hanya hari ini saja, tdak ada seorangpun yg mengetahuinya, keamanan akan diperketat disekitar Sekhu Baba! besok musuh akan mencoba menyerang tapi kita akan segera dapat menangkapnya!” perintah Raja Jalal. “Maafkan, saya, Yg Mulia, saya tdak bisa mengikuti Pangeran Salim nanti karena saya harus mengecek semua persiapan pesta perayaan di istana” pinta Maan Sigh, Raja Jalalpun setuju.

Ketika semua menteri & prajurit pergi membawa Pangeran Salim keluar istana, Maan Sigh yg saat itu sedang didalam kamarnya mendapatkan sebuah surat yg ditujukannya padanya, kemudian Maan Sigh mulai membacanya: “Aku tahu kau adalah Maan Sigh, aku juga tahu bahwa seseorang mencoba membunuh Pangeran Salim, jika kau ingin tahu tentang mereka, temui aku di dekat danau, dari pembisik terbaikmu Rajvanshi” , setelah selesai membacanya, Maan berkata pada dirinya sendiri: “Aku harus segera memberitahukan pada Yg Mulia!” kemudian dia meninggalkan kamarnya.

Malam itu Maan Sigh sampai disebuah hutan, dia mencoba menuruti permintaan pembuat surat utk menemuinya ditepi danau, Maan Sigh yg ditemani oleh prajuritnya berusaha mencari-cari orang tersebut, tiba-tiba ada seseorang yg datang mendekatinya, orang itu menggunakan cadar, “Tunjukkan wajahmu!” perintah Maan Sigh, kemudian orang itu menunjukkan wajahnya, “Niat saya tdak buruk, tuan, para musuh itu telah tahu bahwa kau telah membawa Pangeran Salim keluar dari istana hari ini melalui rute rahasia” kata orang tersebut,

“Bagaimana kau tahu tentang hal ini?” tanya Maan Sigh, “Tinggalkan tempat ini, pergilah & lindungilah Pangeran Salim karena para musuh itu akan menyerang Pangeran Salim malam ini juga!” kata orang misterius itu lagi, Maan Sigh pun percaya begitu saja kemudian dia berlalu dari sana. Sepeninggal Maan Sigh, orang misterius tersebut mendatangi komplotannya yg sejak tadi sudah bersembunyi, “Aku sudah mengelabui Maan Sigh bahwa aku seorang Rajvanshi, sekarang saatnya beraksi!” perintahnya. Sinopsis Jodha Akbar Episode 382

Sementara itu Pangeran Salim keluar istana melalui jalan rahasia, saat itu Pangeran Salim ditempatkan dalam sebuah box yg dipanggul oleh para prajuritnya, tiba-tiba orang misterius yg bicara dgn Maan Sigh & para komplotannya itu menyerang rombongan Pangeran Salim, secepat kilat Rahim & Todar Maal membalas serangan mereka, sementara itu Pangeran Salim yg berada didalam box merasa takut melihat adanya pertarungan didepan matanya & tak berapa lama kemudian Maan Sigh datang ketempat tersebut, begitu melihat Maan Sigh, orang misterius tadi langsung berkata: “Terima kasih Maan Sigh, akhirnya kau datang kesini utk membantu kami” ujarnya, semua yg ada disana kaget mendengarnya,

para menteri yg membawa Pangeran Salim langsung curiga ke Maan Sigh kalau dia terlibat dgn para komplotan penyerang tersebut, sementara Maan Sigh yg masih berada diatas kudanya bingung tdak tahu apa maksudnya. Rahim berkata dalam hati: “Maan Sigh pasti terlibat dgn para penyerang ini” sementara Maan Sigh dalam hati juga berkata: “Orang yg memberikan aku informasi tentang penyerangan itu ternyata adalah penyerang itu sendiri!” akhirnya tanpa pikir panjang Maan Sigh turun dari kudanya & mulai ikut menyerang para komplotan penyerang tersebut, salah seorang penyerang mencoba menarik Pangeran Salim keluar dari dalam box tapi dgn sigap Maan Sigh langsung menendangnya & menggendong Pangeran Salim & pelukannya, para komplotan penyerang itu akhirnya melarikan diri, keadaan kembali aman. Pangeran Salim yg ada digendongan Maan Sigh langsung diambil oleh Rahim & mengatakan “Tahan dia!” ujar Rahim, para menteri & prajurit langsung mengacungkan pedangnya kearah Maan Sigh, “Ada apa ini? Aku tdak bersalah!” kata Maan Sigh, “Maan Sigh! rencanamu sudah ketahuan sekarang!” ujar salah seorang menteri, kemudian mereka mengacungkan pedangnya kearah leher Maan Sigh, Maan Sigh sangat kaget & tegang.

Keesokan harinya Maan Sigh dihadapkan diruang sidang Kerajaan Mughal, semuanya hadir disana termasuk Ratu Jodha, “Maan Sigh apa yg aku dengar ini benar?” tanya Raja Jalal, “Itu tdak benar, Yg Mulia!” bela Maan Sigh, “Tapi penyerang itu mengetahui namamu!” kata Todar Maal, “Yaa, & para prajuritmu juga mengatakan kalau kau pergi menemui mereka” ujar Rahim,

“Yaa benar! aku memang menemui mereka tapi itu karena aku mendapatkan sebuah surat dari mereka bahwa mereka mengetahui tentang adanya penyerangan tersebut” bela Maan Sigh lagi, “Kalau kau mendapatkan sebuah surat, tunjukkan pada Yg Mulia!” kata Birbal, “Suratnya ada dikamarku” kata Maan Sigh, Rahimpun segera pergi ke kamar Maan Sigh utk mengambil surat, semua yg hadir disana tegang, termasuk Ratu Jodha tapi tdak utk Ratu Ruqayah, Ratu Ruqayah tampak tenang sambil tersenyum sinis memandang Maan Sigh, tak berapa lama kemudian Rahim datang dgn membawa sebuah surat, Raja Jalal menyuruh Rahim utk membaca surat tersebut.

Rahim mulai membaca surat itu: “Terima kasih Maan Sigh, karena kau telah memberitahu kami bahwa Pangeran Salim akan dibawa keluar istana malam ini, dgn ini kau telah menghapus luka para Rajvanshi yg ditorehkan oleh Raja Bharmal dgn memberikan putrinya utk seorang Mughal” Raja Jalal tertegun mendengarnya, kemudian Rahim kembali melanjutkan membaca: ”Dalam penyerangan nanti, kami meminta bantuanmu, seperti rencana semula, datanglah kedekat danau” begitu isi surat yg dibaca oleh Rahim.

“Ini sudah jelas kalau Maan Sigh adalah seorang pemberontak!” ujar salah satu menteri, dikejauhan Ratu Ruqayah menyengir sinis sementara Ratu Jodha kaget, tdak percaya kalau keponakannya akan berbuat seperti itu. “Cara Maan Sigh memegang Pangeran Salim sangatlah berbahaya” ujar Todar Maal, “Aku berusaha melindunginya!” bela Maan Sigh, “Apakah kau bukti yg bisa membuktikan bahwa kau tdak bersalah?” tanya Raja Jalal,

“Ini adalah sebuah rencana utk menunjukkan bahwa akulah pelakunya, Yg Mulia, aku bersumpah demi Dewi Kaali bahwa aku tdak bersalah!” bela Maan Sigh, “Kasus ini akan kami selidiki & selama penyelidikan, kau akan kami tahan!” ujar Raja Jalal sambil menyuruh Todar Maal utk membawa Maan Sigh ke tahanan rumah, kemudian Maan Sigh melucuti semua senjatanya & mengatupkan tangannya didada tanda meminta maaf pada Raja Jalal kemudian berlalu dari sana bersama para prajurit,

Raja Jalal hanya diam tak bergeming, sementara Ratu Jodha sangat sedih melihat keponakannya dipenjara, sedangkan Ratu Ruqayah tersenyum sinis melihat kepergian Maan Sigh & berkata dalam hati: “Semua rencanaku telah bekerja dgn baik, sekarang tinggal Ratu Jodha yg tersisa & semua keinginanku akan terpenuhi” bathin Ratu Ruqayah.

Waduh,,,, benar2 licik bin apalah apalah nih ratu ruqayah, jadi semakin geram dgn nie mak lampir.. lanjut terus ke episode selanjutnya di Sinopsis Jodha Akbar Episode 383