Sinopsis Jodha Akbar Episode 373

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 373, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 372 tentang raja jalal yang memberikan hukuman pada pangeran salim dengan meninggalkan istana dan mengurus nenek qadir sampai qadir sembuh. Kali ini admin bagikan lagi episode 373 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada April 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 373

Pagi itu Ratu Jodha sedang mengadakan pemujaan pada pohon Tulsi ditemani oleh pelayan setianya Mothi Bai & pelayan yg lain, Ratu Jodha mengelilingi pohon yg ditanamnya sejak masih tunas, lalu menyiraminya dgn air kemudian memanjatkan doa pada Kahna, dalam doanya Ratu Jodha berkata: “Yaaa Kahnaa, lindungilah Pangeran Salimku & berikanlah dia kekuatan utk menghadapi semua ini & sembuhkanlah Qadir dari penyakitnya” , ketika Ratu Jodha selesai berdoa Moti menyuruhnya utk makan “Ratu Jodha, sekarang saatnya kau makan, kau belum makan dari kemarin” pinta Moti, “Ketika seorang anak jauh ibunya, apakah ibunya bisa makan, Moti?” tanya Ratu Jodha kemudian Ratu Jodha berlalu dari sana.

Sementara itu dari arah yg berlawanan, Raja Jalal juga sedang melewati teras istana bersama Maan Singh & Todar Maal, “Bagaimana keadaan Pangeran Salim, Maan Sigh?” tanya Raja Jalal, “Dia baik-baik saja yg Mulia, beberapa pengawal selalu dekat disekitarnya” jawab Maan Sigh, tepat pada saat itu mereka berpapasan dgn Ratu Jodha & para pelayannya, Ratu Jodha lalu memberikan aarti utk Raja Jalal, Todar Maal & Maan Sigh, Raja Jalal terus menatap wajah Ratu Jodha yg sedih, Ratu Jodha hanya diam membisu. Sinopsis Jodha Akbar Episode 373

Sedangkan dirumah Qadir, Pangeran Salim sedang terbaring ditempat tidur nenek Fatima, Pangeran Salim teringat saat-saat bahagia ketika bersama Ratu Jodha ibunya, tiba-tiba ada seseorang yg membelai kepalanya dari arah belakang, Pangeran Salim terkejut & tanpa menoleh Pangeran Salim langsung menduga bahwa orang yg membelainya dari belakang itu adalah Ratu Jodha “Aku tau kau akan datang utkku, aku tau kau akan tinggal disini bersamaku” ujar Pangeran Salim sambil menoleh kebelakang & dilihatnya disana ada Ratu Ruqayah bukan Ratu Jodha.

"Dimana ibu???” tanya Pangeran Salim, “Pangeran Salim, aku lelah utk membuat ibumu mengerti , dia tdak mau datang kesini, dia adalah Mariam Uz Zamani jadi dia harus mengikuti perintah sang Raja” ujar Ratu Ruqayah sambil membelai Pangeran Salim, Pangeran Salim hanya diam memperhatikan Ratu Ruqayah. “Tapi jangan khawatir, aku ada disini utkmu, kenapa kau belum tidur?” tanya Ratu Ruqayah. “Tempat tidur ini sangat keras & makanan disini tdak begitu enak & lagi tanganku sakit semua” ujar Pangeran Salim, “Jangan khawatir semuanya akan baik-baik saja, Pangeran Salim” kata Ratu Ruqayah lagi, “Aku telah membawa masakan Kerajaan khusus buatmu” ujar Ratu Ruqayah sambil memperlihatkan nampan yg dia bawa yg berisi banyak sekali makanan yg enak-enak, “Makanlah, Pangeran Salim, ini semua utkmu” ujar Ratu Ruqayah,

lalu Pangeran Salimpun memakan makanan tersebut & tiba-tiba saja Pangeran Salim merasa pusing setelah memakan makanan yg dibawa oleh Ratu Ruqayah yg ternyata telah diberi racikan ganja oleh Ratu Ruqayah. Melihat Pangeran Salim tertidur, Ratu Ruqayah langsung tersenyum sinis “Hmm, kau bukan anakku tapi kau adalah pelayanku Pangeran Salim!” ujar Ratu Ruqayah, Pangeran Salim yg saat itu dalam keadaan pusingpun bergumam “Aku adalah pelayanmu” kata Pangeran Salim, “Apa yg aku katakan, kau juga akan mengatakan hal yg sama” ujar Ratu Ruqayah, Pangeran Salimpun mengulangi kata-kata Ratu Ruqayah, “Ibumu sendiri tdak peduli dgnmu, Maasa mu tdak mencintai kau, kau hanya sebuah boneka baginya bukan seorang anak & buat Raja Jalal kau bukanlah anaknya tapi seorang pewaris tahta Kerajaan” ujar Ratu Ruqayah,

“Kesakitan ini akan kau hadapi sepanjang hidupmu & jangan lupa pada apa yg kedua orang tuamu perbuat padamu!” ujar Ratu Ruqayah lagi sambil meletakkan Pangeran Salim ditempat tidur, Pangeran Salimpun tertidur. Melihat Pangeran Salim tertidur, dalam hati Ratu Ruqayah mengatakan: “Setelah ini kau hanya punya satu hubungan yaitu hubungan dgnku, sekarang aku akan menjadi ibumu bukan ibu tirimu & kau akan menjadi pelayanku, tidurlah yg nyenyak anak manis” ujar Ratu Ruqayah sambil tersenyum sinis & keluar dari gubuk nenek Fatima. Diluar ternyata ada Reesham yg sedang menunggu Ratu Ruqayah, “Bagaimana keadaan Pangeran Salim, Ratu Ruqayah?” tanya Reesham,

“Dia tadi kelihatan gelisah & susah tidur tapi aku telah membuatnya memakan makanan yg aku bawa & dia langsung tertidur” cerita Ratu Ruqayah, Reesham hanya mendengarkannya saja, “Reesham, jangan sampai ada orang yg tau bahwa aku datang kesini!” ujar Ratu Ruqayah, “Kau tdak melakukan kejahatan apapun Ratu Ruqayah, kau adalah ibunya” kata Reesham, “Sebuah permainan sedang aku mainkan, Reesham, Oooh Ratu Jodha yg malang, Kau mempunyai hati sebagai seorang ibu tapi kau diyakini sebagai seorang ibu tiri & lupa bahwa seorang ibu tiri tetaplah ibu tiri” ujar Ratu Ruqayah sambil teringat akan ucapan Ratu Jodha

“Aku akan menemui anakku dalam keadaan apapun, aku akan menghadapi semua hukuman yg Mulia tapi aku tetap akan pergi ketempat Pangeran Salim, Ratu Ruqayah” ujar Ratu Jodha, “Apakah kau tdak memikirkan bagaimana Pangeran Salim nanti bila dia bertemu dgnmu, Ratu Jodha, jika kau pergi menemuinya, dia akan semakin lemah, seorang Raja Mughal haruslah kuat, apakah kau ingin Pangeran Salim menjadi lemah? paling tdak 5 sampai 6 hari, sampai Qadir sembuh, Pangeran Salim akan kembali lagi padamu” ujar Ratu Ruqayah lagi, Ratu Jodha hanya bisa diam memperhatikan Ratu Ruqayah, “Tapi jika kau ingin bertemu dgn Pangeran Salim, yg Mulia pasti tdak akan suka & hal ini bisa menyerang Pangeran Salim, Ratu Jodha” ujar Ratu Ruqayah,

“Kau benar, Ratu Ruqayah, Aku harus kuat” kata Ratu Jodha, dalam hati Ratu Ruqayah berkata: “Pangeran Salim akan membencimu Mariam Uz Zamani & aku lah yg akan menemui Pangeran Salim”. Setelah teringat semua ucapannya dgn Ratu Jodha, Ratu Ruqayah mengajak Reesham pergi dari tempat itu dgn berkata: “Aku mungkin adalah ibu tirinya Pangeran Salim tapi aku adalah ibu yg terbaik buat dia” ujarnya sambil tersenyum sinis.

Siang itu, Pangeran Salim sedang membersihkan rumah bersama nenek Fatima Bi, “Nenek, aku lapar” ujar Pangeran Salim, “Kayu bakarnya habis, Pangeran, aku akan pergi dulu & membawa beberapa kayu bakar” kata nenek Fatima, “Katakan padaku kemana aku harus mencari kayu bakar, aku akan mengambilnya” ujar Pangeran Salim, “Jangan Pangeran, Biarkan saja aku yg pergi” kata nenek Fatima lagi, “Di istana aku punya seorang nenek & aku lah bertanggung jawab padanya, sekarang kau adalah nenekku jadi kau adalah tanggung jawabku & aku harus mengerjakan semua pekerjaan Qadir, jadi tolong katakan padaku, kemana aku harus mencari kayu bakar” ujar Pangeran Salim, “Disana, didekat rumah ada sebuah hutan, Pangeran” kata nenek Fatima, lalu Pangeran Salim mengambil kapak & berlalu dari sana menuju hutan.

Pangeran Salim tiba disebuah pasar, para prajurit & Rahim terus mengikutinya dgn menyamar, Pangeran Salim tdak mengetahui akan hal ini. Sampai akhirnya Pangeran Salim tiba juga dihutan & mulai memotong kayu dgn kapak tapi rasanya sulit sekali, berkali-kali Pangeran Salim mencoba utk mengumpulkan kayu kayu bakar tapi selalu gagal, tepat pada saat itu Nadira & Sakina juga memasuki hutan & melihat Pangeran Salim sedang mencoba memotong kayu-kayu.
Sinopsis Jodha Akbar Episode 373
“Bukankah itu Pangeran Salim?” tanya Nadira, “Iya! itu betul dia Nadira!” jawab Sakina “Apa yg terjadi padanya yaa, dia kan punya banyak pelayan disekitarnya yg bisa dia perintah & sekarang dia mengerjakan semua itu, ini semua karena kau Nadira!” kata Sakina, “Tapi aku kan hanya mengatakan yg benar! & tolong katakan padaku! kau ini temannya atau temanku?! ayooo, kita pergi darisini” ujar Nadira tepat pada saat itu Pangeran Salim menjerit karena kakinya terkena sesuatu ketika dia memotong kayu-kayu tersebut. Nadira memperhatikan Pangeran Salim dari kejauhan & teringat kata kata ibunya: “Apa yg kau lakukan ke Pangeran Salim itu adalah suatu kesalahan, Nadira, dia tdak bersalah, dia melakukannya tdak sengaja, dia tdak bermaksud menyakiti Qadir, jika ada seekor semut terinjak kakimu apakah itu kesalahanmu?” kata Zil Bahar, “Tdak, ibuu” ujar Nadira, “Itu semua salah Qadir, dia telah masuk kekebun Kerajaan & mencuri mangga lalu bagaimana jika ada seorang prajurit menangkapnya?” kata Zil Bahar lagi, “Ingat Nadira, jangan menyalahkan seseorang karena kesalahannya yg tdak sengaja & ketika dia sedang berada pada suatu masalah, bantulah dia” ujar Zil Bahar.

Karena teringat akan kata-kata ibunya, Nadira lalu mengajak Sakina utk menemui Pangeran Salim & memberinya beberapa kayu bakar, “Haaaah? kauuu? aku tdak butuh bantuanmu!” itulah kata-kata pertama Pangeran Salim begitu bertemu Nadira kembali, “Jangan berperilaku seperti itu, kau adalah seorang Raja sekarang” kata Nadira, “Semua masalah yg terjadi padaku ini adalah karena kau!” ujar Pangeran Salim, “Aku membantu kau seperti yg ibuku katakan” kata Nadira,

“Aku bisa mengerjakan semuanya sendiri!” ujar Pangeran Salim, “Kayu bakar yg kau kumpulkan tdak akan berfungsi kalau mereka basah & tdak akan bisa dibakar nantinya” kata Nadira sambil memberikan Pangeran Salim beberapa kayu bakar yg kering, “Kau harus mengumpulkan kayu bakar yg kering seperti ini” kata Nadira, “Aku tahu itu!” ujar Pangeran Salim “Kau pergi saja sana, aku tdak butuh bantuanmu!” ujar Pangeran Salim sengit, “Kau memang egois! kau sendiri tdak bisa membedakan antara kayu yg basah dgn kayu yg kering” kata Nadira sambil berlalu darisana, sepeninggal Nadira & Sakinah, Pangeran Salim mencoba mengamati kayu kering tersebut.

Malam itu Raja Jalal menemui Ratu Jodha dikamarnya, mereka berdua tampak duduk bersebelahan tapi saling diam satu sama lain dgn pikiran mereka masing-masing, sampai akhirnya Raja Jalal mencoba utk membuka percakapan, diraihnya dagu Ratu Jodha agar bisa melihatnya lalu dibelainya wajah Ratu Jodha, “Ratu Jodha, apakah kau marah dgnku?” tanya Raja Jalal,

“Tdak, bagaimana bisa aku marah dgnmu? aku tdak apa-apa, ini semua karena Pangeran Salim, yg Mulia, aku sedang memikirkan dia” ujar Ratu Jodha, “Apakah kau sangat rindu padanya?” tanya Raja Jalal lagi, “Yaaa aku sangat rindu padanya, yg Mulia, ini semua tdak termasuk hukumanmu, bahwa aku tdak bisa rindu pada Pangeran Salim, aku sangat rindu dgnnya” ujar Ratu Jodha, “Hukumanku juga tdak termasuk kau jadi tdak mau makan lagi, Ratu Jodha” kata Raja Jalal sambil membelai wajah Ratu Jodha lagi tapi Ratu Jodha hanya diam saja, kemudian Raja Jalal meraih tangan Ratu Jodha dgn lembut, Sinopsis Jodha Akbar Episode 373

“Ratu Jodha, lihat aku, tatap mataku, ” pinta Raja Jalal, lalu Ratu Jodha memandang ke wajah suaminya, “Ratu Jodha, apakah kau pikir bahwa Pangeran Salim adalah musuhku?” kata Raja Jalal, “Aku adalah ayahnya, aku juga sangat rindu padanya, melihat dia dihukum seperti ini, hatiku juga terluka, Ratu Jodha” kata Raja Jalal lagi dgn pandangan matanya yg berkaca-kaca,

“Kau tau setelah kita melewati begitu banyak halangan & rintangan, akhirnya aku bisa mendapatkan Pangeran Salim, aku telah kehilangan anak anakku, aku telah membunuh 30.000 orang tdak bersalah, sampai pada akhirnya aku menyadari bahwa aku hidup harus bisa membuat orang lain bahagia & melayani mereka tanpa pamrih apapun, & akhirnya aku mempunyai Pangeran Salim” kata Raja Jalal sambil menahan air matanya, Ratu Jodha masih terdiam sambil terus memandangi wajah suami yg sangat dicintainya itu dgn penuh haru,
Sinopsis Jodha Akbar Episode 373
“Ratu Jodha, jujur aku merasa senang kalau saat ini Pangeran Salim mendapatkan kesempatan utk melayani rakyatnya, dia pasti akan mendapat berkah yg berlimpah dari Tuhan yg Maha Esa” kata Raja Jalal, “Aku dulu adalah seorang ksatria kemudian aku bertemu dgnmu & aku menjadi seorang manusia, tapi Pangeran Salim kebalikannya, Ratu Jodha, saat ini Pangeran Salim menjadi manusia terlebih dahulu kemudian dia akan menjadi seorang ksatria” kata Raja Jalal, “Kau tau bagaimana Pangeran Salim kan? dia selalu bisa mengurus segalanya” kata Raja Jalal lagi,

“Yang Mulia, kau tahu segalanya tentang Pangeran Salim akan tetapi aku tdak mengerti apa apa tentang dia, meskipun aku ini adalah ibunya” ujar Ratu Jodha, “Yang Mulia, bolehkah aku bertemu dgnnya sekali saja?” pinta Ratu Jodha, mendengar pertanyaan Ratu Jodha, Raja Jalal langsung membelai wajah istrinya lagi “Aku hormati keinginanmu, Ratu Jodha, tapi aku tdak bisa mengabulkan permintaanmu” kata Raja Jalal, Ratu Jodha pun hanya terdiam mendengarnya.

Cus langsung simak kelanjutannya di Sinopsis Jodha Akbar Episode 374