Sinopsis Jodha Akbar Episode 367

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 367, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 366 tentang pangeran salim yang sudah memberikan keadilan pertama bagi pemberontak serta ratu ruqayah yang mempunyai niat buruk pada pangeran salim. Kali ini admin bagikan lagi episode 367 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada April 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 367

Masih diperayaan Jashn diIstana Kerajaan Mughal, saat itu setelah selesai menyanyikan sebuah lagu utk Raja Jalal & semua yg hadir disana, Raja Jalal mengijinkan Nadira utk meminta sesuatu sebagai imbalannya, “Nadira, kau bisa melihat-lihat keseluruhan istana ini, seperti yg kau inginkan” ujar Raja Jalal, “Tapi ada seseorang yg berusaha utk menghentikan langkah saya, Yg Mulia, utk melihat-lihat istana anda, saya tdak tahu siapa dia tapi ketika saya sebutkan nama anda, kemudian dia pergi berlari dgn ketakutan” kata Nadira,

Raja Jalal langsung memandang kearah Pangeran Salim & menyuruhnya utk mendekat keayahnya, “Sekhu Baba, kemarilah” pinta Raja Jalal, dgn perasaan was was Pangeran Salim yg sedari tadi memandangi wajah Nadira, lalu mendekati singgasana ayahnya “Sekhu Baba, anak ini ingin melihat-lihat istana kita, ayah ingin kau, Murad, Danial & yg lainnya menemaninya & kalau orang yg kurang ajar itu datang, bawa langsung keayah, bagaimana? setuju?” ujar Raja Jalal, Pangeran Salim hanya diam saja, matanya langsung melihat kearah Nadira lagi yg masih berdiri ditengah ruangan. Sinopsis Jodha Akbar Episode 367

Siang itu Nadira sedang bersama Pangeran Salim, Murad, Danial diikuti oleh Haidar & Qutub juga para prajurit yg mengawal mereka, tiba-tiba Murad, Pangeran Salim & Danial memelankan langkah mereka dibelakang agak menjauh & mulai membicarakan Nadira, “Kita harus mengusirnya keluar!” ujar Pangeran Salim, “Yaaa, apakah aku harus mendorongnya jatuh ketanah? sehingga dia tdak akan kembali keistana lagi?” tanya Murad, “Jangan, jangan, aku akan mengurusnya dgn cara yg lain” kata Pangeran Salim lagi.

Tiba-tiba Nadira mengejutkan mereka “Heiii, apakah kalian tdak akan menunjukkan istana ini padaku? atau aku harus pergi ke Yg Mulia lagi?” tanya Nadira, “Oooo, tenang, Pangeran Salim akan mengajakmu melhat-lihat istana” kata Murad lagi. Setelah menikmati keindahan istana Kerajaan Mughal yg besar & indah, Nadira kelelahan juga “Baiklah, aku sudah capek, aku akan datang lagi besok utk melihat-lihat sisanya, terima kasih yaaa” ujar Nadira sambil berlalu darisana, “Pasti, Dia akan kembali lagi besok kesini! dia telah membuat aku ketakutan dgn menyebut nama ayah, sekarang lihat saja nanti apa yg akan aku lakukan ke dia!” ujar Pangeran Salim sambil memperhatikan Nadira yg sudah menjauh darinya.

Malam itu sebelum tidur, Pangeran Salim mengunjungi kamar Ratu Ruqayah, Ratu Ruqayah memberinya minum susu, Pangeran Salim menceritakan kejadian tadi siang ketika bersama Nadira ke Ratu Ruqayah, “Apa sih yg seorang anak perempuan pikirkan tentang dirinya sendiri? aku harus memberinya pelajaran!” ujar Pangeran Salim, “Ya betul itu, Pangeran Salim, kau harus memberikannya pelajaran! karena kau adalah pewaris tahta kerajaan tapi ibu pikir dia juga cukup pintar jadi agar kau bisa melawannya kau harus menghabiskan susu ini, ayoo, habiskan” ujar Ratu Ruqayah sambil membantu Pangeran Salim memegangi gelas susu tersebut, sementara Pangeran Salim meminum susu tersebut sampai habis, lalu Pangeran Salim meletakkan gelas kosong itu dimeja & pamitan utk tidur tapi tiba-tiba saja tubuhnya limbung, Pangeran Salim sedikit mabuk tepat pada saat itu Raja Jalal masuk kekamar Ratu Ruqayah & mendapati Pangeran Salim yg setengah mabuk, “Sekhu Baba, kenapa kau ini? Ratu Ruqayah kenapa dia?” tanya Raja Jalal khawatir, “Ini semua salahmu, Yg Mulia, kau telah membuatnya sibuk sekali seharian ini sekarang dia sangat mengantuk” kata Ratu Ruqayah was was,

“Yaaa, kau benar, Ratu Ruqayah, aku telah memberinya banyak pekerjaan tadi, sini biar aku gendong” kata Raja Jalal, Raja Jalal langsung menggendong Pangeran Salim dalam pelukkannya & membawanya keluar darisana. Sepeninggal Raja Jalal, Ratu Ruqayah nampak khawatir, “Sepertinya Raja Jalal tdak bisa menduga apa yg sebenarnya terjadi pada Pangeran Salim tapi kalau Pangeran Salim menceritakan padanya bahwa dia langsung pusing setelah minum susu, bisa gawat nanti, aku harus mengintip mereka” kata Ratu Ruqayah.

Setelah keluar dari kamar Ratu Ruqayah, Raja Jalal membawa Pangeran Salim kekamar Ratu Jodha, saat itu Ratu Jodha belum tidur, Ratu Jodha khawatir dgn keadaan Pangeran Salim begitu dilihatnya digendong oleh Raja Jalal, “Kenapa dia, Yg Mulia?” tanya Ratu Jodha was was, “Mungkin karena hari ini adalah hari pertamanya bekerja diistana jadi dia merasa sangat kelelahan” ujar Raja Jalal sambil membaringkan Pangeran Salim ditempat tidur Ratu Jodha, Ratu Jodha langsung menghampirinya & membaringkan tubuhnya didekat Pangeran Salim, sementara Raja Jalal duduk disebelah sisi satunya. “Biasanya dia tdak akan bisa tidur sebelum mendengarkan lagu pengantar tidurku (Sooja Sooja), Yg Mulia” kata Ratu Jodha,

“Yaaa, semuanya bisa terjadi pada saat pertama kali, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal, sementara itu dibalik tirai dekat pintu kamar Ratu Jodha, Ratu Ruqayah sudah berdiri disana sambil menguping pembicaraan mereka berdua. Pangeran Salim yg saat itu setengah mengantuk mengatakan: “Kepalaku pusiiiing” rintih Pangeran Salim, “Aku fikir, mungkin itu karena mahkotamu yg terlalu berat” ujar Raja Jalal, lalu Pangeran Salim membalikkan tubuhnya kearah Ratu Jodha & berusaha mendekatkan tubuhnya keRatu Jodha, tangan mungilnya memeluk tubuh Ratu Jodha, “Maasa (panggilan ibu di Negara Rajput) Ammijan (panggilan ibu di Negara Agra) nyanyikan aku lagu pengantar tidur” rintih Pangeran Salim sambil terus memejamkan matanya,

“Lihat, Keinginanmu terkabulkan kan, menyanyilah, aku juga ingin mendengarkan suaramu” ujar Raja Jalal, “Apakah kau seorang anak kecil, Yg Mulia?” tanya Ratu Jodha sambil tersenyum memandang suaminya, “Bukan, aku bukan anak kecil tapi aku juga Sekhu Baba, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal, tak lama kemudian Ratu Jodha menyanyi lagu Sooja (lagu pengantar tidur) , “soo jaa, kanhya ho kar rahi gi, “ Ratu Jodhapun mulai menyanyi sambil menidurkan Pangeran Salim dgn menepuk-nepuk tubuh Pangeran Salim & membelai wajahnya, sementara Raja Jalal memandangi istrinya yg sedang menyanyi itu dgn penuh cinta. Pangeran Salimpun akhirnya tertidur setelah mendengar nyanyian ibunya,

“Tadi dia memanggilmu Maasa juga Ammijan, Ratu Jodha, aku senang sekali mendengarnya” ujar Raja Jalal, “Dia sama persis seperti kau, Yg Mulia, dalam tidurnya saja dia mengatakan hal yg baik, dia juga menghargai dua agama yg berbeda sama seperti kau” kata Ratu Jodha, “Aku sangat berharap suatu saat nanti dia akan menjadi raja yg lebih baik dari pada aku, Ratu Jodha, seorang raja yg menghargai semua agama & tdak membeda-bedakannya, dia akan dihargai oleh banyak orang, seorang raja yg akan tunduk pada bangsanya, rakyatnya pasti akan memberikan hidup mereka utk raja yg seperti itu” ujar Raja Jalal bangga. Dari balik tirai, Ratu Ruqayah masih terus menguping pembicaraan mereka, dalam hatinya berkata: “Ya Allah terima kasih, rupanya Raja Jalal tdak curiga apapun, kalau begitu lebih baik aku pergi dari sini” bathinnya sambil berlalu dari sana.

Keesokan paginya, para Pangeran sedang bermain-main diteras belakang istana, tiba-tiba Danial berlari tergopoh-gopoh kearah Pangeran Salim, “Pangeran Salim!! Pangeran Salim!! Pangeran Salim!!! …. Anak itu datang lagi!” kata Danial sambil terengah-engah, “Hah?! Lagi??!!!!” teriak Pangeran Salim, “Tapi kita harus menuruti apa yg dikatakan Yg Mulia, Pangeran Salim” ujar Murad. Tak lama kemudian Nadira sudah sampai didepan mereka dgn dikawal para prajurit istana, sementara kelima pangeran itu Pangeran Salim, Murad, Danial, Haidar & Qutub memandangnya dgn perasaan tdak suka. “Ayooo, kita mulai lagi dari sebelah kiri, bagaimana?” kata Nadira dgn perasaan bahagia,

Pangeran Salim berbisik keMurad “Anak ini sangat egois!” bisik Pangeran Salim, “Kalau kau memerintahkan, aku akan membunuhnya, Pangeran Salim, aku kan pengawalmu, berikan saja aku perintah” ujar Murad. “Ayooolah, lebih baik kita makan ladu saja” kata Danial, “Tutup mulutmu, Danial!” bentak Murad lalu Murad memberikan kode pada Haidar utk melakukan sesuatu. “Pangeran, bolehkah aku melihat ruang persidangan yg special?” tanya Nadira, “Oooh, itu jauh darisini” jawab Pangeran Salim, “Lalu kenapa??? semua Yg Mulia perintahkan harus kau turuti kan? jadi siapapun tdak ada yg boleh bilang tdak padaku!” kata Nadira, “Jangan suka memberikan peringatan! ayoo kita kesana!” ujar Pangeran Salim. Sementara itu Haidar berbisik keMurad “Ayooo, kita kerjakan rencana kita!”

Saat itu Nadira sedang bersama Pangeran Salim & Danial ditaman Angori, Murad & Haidar telah memasang jebakan ditanah, mereka berdua bersembunyi dibalik bejana besar sambil memegangi seutas tali, ketika Nadira melewatinya, mereka menariknya hingga Nadira terpeleset & jatuh tercebur kekolam, semua anak-anak tertawa melihatnya. “Kau jahat! kau telah melakukannya iyaa kan Pangeran Salim!” teriak Nadira marah,

“Heiii, kau sendiri yg jalan kesitu, aku nggak tahu apa-apa, kau jatuh karena kesalahanmu sendiri” kata Pangeran Salim, “Aku akan pergi & aku akan lapor ke Yg Mulia!” kata Nadira, “Aku tdak melakukan apa-apa” kata Pangeran Salim, “Iyaaa, aku tau, kau kan yg mendorongku!” kata Nadira lagi tepat pada saat itu Ratu Ruqayah melihat pertengkaran mereka dari dalam istana lalu datang menemui mereka, “Heii! kau anak kecil! jangan lupa kau ini sedang bicara dgn pewaris tahta kerajaan Mughal!” bentak Ratu Ruqayah ke Nadira,

“Anak ini yg dulu memanggil aku lebih kecil dari pada jari sang raja, Bariammi” kata Pangeran Salim, “Kau memang tdak tahu sopan santun, ayoo, minta maaf sama Pangeran Salim!” bentak Ratu Ruqayah lagi, Nadira yg tubuhnya basah kunyup merasa ketakutan “Kenapa aku harus minta maaf? dia yg sudah mendorong aku, harusnya dia yg minta maaf sama aku” kata Nadira kedinginan,

“Beraninya kau! lancang sekali mulutmu!” bentak Ratu Ruqayah lagi, tepat pada saat itu Zil Bahar datang kearah mereka, “Maafkan kami, Ratu Ruqayah, anak saya ini masih polos, dia tdak tahu apa yg dia perbuat, maafkan kami, Ratu” pinta Zil Bahar , lalu Zil Bahar menyuruh Nadira utk meminta maaf, “Ibu, aku tdak melakukan kesalahan apapun jadi aku tdak akan meminta maaf” jelas Nadira, “Pangeran Salim yg seharusnya meminta maaf sama aku ibu, karena aku tahu dia yg mendorongku tadi” kata Nadira lagi, “Beraninya kau bilang seperti itu didepan keluarga kerajaan! kau akan dihukum karena kesalahanmu ini!” bentak Ratu Ruqayah, sementara Pangeran Salim hanya terdiam memandangi Nadira.

Mendengar adanya keributan ditaman, Ratu Jodha langsung datang kesana, dgn penuh kelembutan Ratu Jodha berusaha utk menenangkan Ratu Ruqayah, “Ratu Ruqayah, perkelahian antara anak-anak itu hal yg biasa, kau tdak perlu marah-marah seperti ini” bujuk Ratu Jodha, “Anak ini & orang tuanya seharusnya tahu dimana posisi mereka, mereka harus sadar itu, Ratu Jodha! Pangeran Salim akan menjadi raja jadi keluarga ini harus dihukum & memberikan contoh pada lain bagaimana mereka harus berbicara dgn pewaris tahta kerajaan, & lagi istana Mughal dibawah kekuasaanku jadi aku putuskan utk mengeluarkan Rashid sekeluarga keluar dari istana ini! dia aku pecat!” kata Ratu Ruqayah, Ratu Jodha tampak sedih mendengar keputusan Ratu Ruqayah, tapi dirinya tdak bisa berbuat banyak, sedangkan Zil Bahar juga tampak sedih & segera pamitan kemudian berlalu dari sana bersama Nadira.

Dikamar Ratu Ruqayah, Pangeran Salim bertanya pada Ratu Ruqayah: “Bariammi, sebaiknya kita tdak perlu memecat ayahnya Nadira, kasihan mereka” kata Pangeran Salim, “Pangeran Salim, kau akan menjadi raja nantinya, kau harus memberikan contoh kepada siapa saja yg mencoba utk menghinamu, dia harus dihukum, raja adalah seseorang yg harus ditakuti oleh siapa saja! Sudah, kau tdak usah memikirkan mereka terus yaaa, sekarang kau makan saja yaaa, ini ibu sudah membuatkan kau ladu, kau harus memakannya, makanlah” kata Ratu Ruqayah. Sinopsis Jodha Akbar Episode 367

Sementara itu dirumah Nadira, Zil Bahar menegur Nadira, “Kau lihat, gara-gara kau, ayahmu dipecat dari pekerjaannya!” ujar Zil Bahar sambil menangis tersedu-sedu, “Buuu, jangan keras padanya, dia masih anak-anak, dia tdak melakukan kesalahan” bela Rashid, “Nadira, kau seharusnya mengerti, Pangeran Salim adalah calon raja berikutnya, kita semua harus menghormati dia” ujar Rashid, sementara Nadira tampaknya juga menyesali perbuatannya.

Masih dikamar Ratu Ruqayah, Ratu Ruqayah masih terus memprovokasi Pangeran Salim utk memberikan hukuman keNadira, “Pangeran Salim, dengarkan ibu, anak perempuan tadi telah melakukan kesalahan yg paling besar jadi dia harus dihukum” kata Ratu Ruqayah, “Hooaaammm, aku ngantuk, aku mau tidur, aku mau kekamar ibu (Ratu Jodha) & mendengarkan dongengnya” ujar Pangeran Salim, “Kau tidur disini saja sama Bariammi (Ratu Ruqayah), aku akan menceritakan sebuah cerita utkmu” bujuk Ratu Ruqayah, lalu Pangeran Salimpun merebahkan dirinya dipangkuan Ratu Ruqayah & Ratu Ruqayah mencoba bercerita,

“Suatu hari ada seorang peri yg memiliki sayapnya yg patah, sampai suatu ketika dia bertemu dgn seorang pangeran, siperi tahu bahwa pangeran ini akan mengembalikan sayapnya yg patah, maka si peri mencoba membuat sang pangeran dibawah kendalinya” kata Ratu Ruqayah, sementara Pangeran Salim telah tertidur pulas, Ratu Ruqayah sangat puas sekali dgn apa yg diperbuatnya, ditaruhnya kepala Pangeran Salim diatas bantal lalu diambilnya kotak kinang kesukaannya & diambilnya kotak ganjanya, senyum sinisnya mulai tergambar diwajahnya, Ratu Ruqayah tersenyum puas sambil memandang Pangeran Salim yg sudah tertidur pulas.

Next ke kisah jodha akbar selanjutnya di Sinopsis Jodha Akbar Episode 368