Sinopsis Jodha Akbar Episode 361

Masterkids SEO - Sinopsis Jodha Akbar Episode 361, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Jodha Akbar episode 360 tentang pangeran salim yang sudah menunjukkan sifat seperti ratu jodha dan juga semua anak2 di istana tidak suka padanya karena pangeran salim selalu dibela yang mulia raja. serta pertemuan antara pangeran salim dan penari cilik yang nantinya akan mengubah hidup pangeran salim dewasa. Kali ini admin bagikan lagi episode 361 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada April 2015. Berikut Kisah selanjutnya Jodha Akbar!!
Sinopsis Jodha Akbar Episode 361

Siang itu diluar istana, Pangeran Salim masih asyik melihat anak-anak perempuan itu menari, Pangeran Salim tersenyum melihat Anarkali menari, ketika dia sedang menari, gelang gelang kakinya ‘ghoongroos’ lepas dari kaki mungilnya & Pangeran Salim yg mengambilnya, tak lama kemudian Anarkali datang menemui Pangeran Salim, “Haiii, kembalikan, itu punyaku” ujar Anarkali, “Aku adalah Pangeran Pangeran Salim & aku menyukai gelang kaki ini jadi aku tdak akan mengembalikannya padamu” kata Pangeran Salim, “Oooh, jadi karena kau pangeran, apapun yg kau suka pasti kau dapatkan, begitu? tapi itu pemberian ibuku, tolong kembalikan, Pangeran” ujar Anarkali, “Kau sudah menghilangkannya & aku yg menemukannya jadi gelang kaki ini adalah milikku” kata Pangeran Salim lagi, 

akhirya Anarkali menyerah lalu dia mencopot gelang kaki satunya & memberikannya ke Pangeran Salim gelang kaki pasangannya “Hmmm, sepasang gelang ini tdak boleh dipisahkan, nih, bawa gelang kaki ini juga, anggaplah sebagai hadiah” kata Anarkali sambil memberikan gelang kaki pasangannya, “Lalu bagaimana kau menari kalau tanpa gelang gelang kaki ini?” tanya Pangeran Salim, “Suara gemercing tdak hanya berasal dari gelang-gelang kaki ini saja, Pangeran” kata Anarkali, Sinopsis Jodha Akbar Episode 361

lalu dia mengambil sebuah piring seng & Anarkali menari diatas piring itu, piring tersebut juga memberikan suara gemercing, “Ambillah gelang-gelang kaki itu, itu akan menolongmu” kata Anarkali, “Beraninya kau bicara seperti itu pada pewaris tahta Kerajaan” ujar Pangeran Salim, “Hmmm, kau itu masih terlalu kecil, lebih kecil dari jari sang Raja, kalau kau sudah besar nanti & menjadi seorang Raja, kau baru akan dihormati oleh semua orang” kata Anarkali lagi sambil berlalu dari sana, Pangeran Salim cuma bisa manyun melihatnya pergi. 

Di Istana Mughal, Raja Jalal sedang makan siang bersama seluruh keluarga besarnya, semuanya memberinya salam ketika dia memasuki ruangan, kemudian Raja Jalal duduk & menyuruh seluruh keluarganya untuk memulai makan. Tiba-tiba ketika mereka akan duduk, Pangeran Salim membunyikan suara gemercing, Murad langsung berbisik ke Adam kalau Pangeran Salim punya gelang kaki penari yg suaranya berisik sekali, kemudian Raja Jalal bertanya: “Suara apa itu? suara itu berasal darimana?” , “Pangeran Salim menyembunyikan sesuatu, Yg Mulia” ujar salah satu anak, ketika Raja Jalal sedang bertanya ke Pangeran Salim, Murad berhasil merampas gelang kaki tersebut & menunjukkannya ke Raja Jalal “Ini yg Pangeran Salim sembunyikan, Yg Mulia!” kata Murad, melihat gelang kaki tersebut Raja Jalal heran “Sekhu, darimana kau mendapatkan gelang kaki itu?” tanya Raja Jalal, “Aku sedang bermain “ kata Pangeran Salim dgn nada ketakutan, lalu Raja Jalal menyuruh Pangeran Salim meletakkan gelang kaki itu diatas meja dekat meja makan Raja Jalal, dgn masih ketakutan Pangeran Salim melangkah kearah meja ayahnya & meletakkan gelang kaki itu disana & berdiri ketakutan memandang Raja Jalal, sesaat ketika Raja Jalal mengambil pedangnya dari sarungnya, semuanya berada disana panik termasuk Ratu Jodha & Ratu Ruqayah, merekapun hendak bangkit tapi dicegah oleh Raja Jalal “Jangan khawatir, aku tahu apa yg aku lakukan, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal.

lalu ditaruhnya pedang tersebut disebelah gelang kaki Pangeran Salim, “Sekhu, sekarang kau harus memutuskan, kau lebih suka yg mana? pedang ini atau gelang kaki ini?” kata Raja Jalal “Aku pikir mungkin kau hanya menyukai pedang ini saja” ujar Raja Jalal lagi, ditanya seperti itu Pangeran Salim bingung & ketakutan, dipandanginya ibunya & ayahnya secara bergantian, lalu Pangeran Salim berlari kearah Ratu Jodha minta perlindungan, “Ada apa? kenapa kau ini, Sekhu?” tanya Raja Jalal, “Ayah, pedang itu sangat berat” kata Pangeran Salim, “Lalu, kau lebih suka yg mana?” tanya Raja Jalal, “Aku suka suara gemercing gelang kaki itu, ayah, aku takut dgn pedang” kata Pangeran Salim, “Sekhu, kau belum tahu apa-apa tentang pedang, aku akan mengajarimu belajar main pedang, & semua anak-anak harus mempelajarinya, kau tahu, pedang ini juga akan menimbulkan suara yg lebih dahsyat dibandigkan gelang kaki itu” kata Raja Jalal. 

Malam itu dikamar Ratu Jodha, Pangeran Salim sedang bersama Ratu Jodha, “Ibu, apakah ayah marah padaku?” tanya Pangeran Salim, “Tdak, tdak apa-apa, tapi tolong katakan sama ibu, dari mana kau mendapat gelang kaki ini?” kata Ratu Jodha, “Gelang kaki ini dari seorang anak perempuan yg egois & tdak mau menghormatiku, ibu, dia kelihatannya lebih muda dari aku tapi kelihatannya kami seumuran, dia itu banyak bicara, ibu” kata Pangeran Salim, 

“Lalu, kenapa kau membawa gelang kakinya?” tanya Ratu Jodha, “Dia sudah menghinaku, ibu” kata Pangeran Salim lagi, “Itu tdak baik, nak. kau adalah seorang calon raja, kau seharusnya memberikan hadiah kesemua orang bukan mengambil milik orang lain” ujar Ratu Jodha, “Tapi aku menemukannya tergeletak dilantai, ibu” bela Pangeran Salim, “Pangeran Salim, gelang kaki itu bukan milikmu & mau kau apakan gelang kaki itu? kau harus mengembalikannya keanak perempuan itu, “Tapi gelang kaki itu sudah menjadi milikku, ibu & aku tdak akan memberikannya padanya, pokoknya aku tdak akan memberikannya keanak yg egois seperti dia” kata Pangeran Salim, 

“Kau tdak suka anak perempuan ya?” tanya Ratu Jodha, “Iyaaa, aku memang tdak suka anak perempuan, mereka itu egois!” kata Pangeran Salim, “Pangeran Salim, suatu saat ketika kau besar nanti, kau pasti akan menyukainya, ibu kan juga seorang perempuan” kata Ratu Jodha, “Kalau Ibu & nenek itu berbeda” kata Pangeran Salim, “Lalu apa yg kau katakan keanak perempuan itu?” tanya Ratu Jodha, “Aku bilang padanya bahwa suatu saat aku akan menjadi seorang raja lalu dia bilang kalau aku ini lebih kecil daripada jari sang raja, lalu aku bilang lagi, suatu saat kalau aku jadi seorang raja aku akan menemuinya & dia akan menghormatiku!” kata Pangeran Salim, mendengar cerita anaknya Ratu Jodha tertawa “Pangeran Salim, kau harus menghormati semua perempuan, jika ada seseorang yg lebih pintar darimu, kau harus bisa menerimanya & kau juga harus berteman dgn mereka, ketika seseorang tahu bahwa kau adalah anak seorang raja & mereka mencoba mengajarimu sesuatu yg benar, dia adalah teman yg baik, sekarang, kau harus mengembalikan gelang-gelang kaki itu padanya, bagaimana? kau setuju?” kata Ratu Jodha, “Iyaa ibu, aku setuju, aku akan mengembalikannya” kata Pangeran Salim. 

Zil Bahar menegur Anarkali karena telah bertengkar dgn Pangeran Salim, “Ibu, aku juga telah memberikan gelang kaki satunya padanya, dia adalah calon seorang raja tapi dia bertengkar dgnku hanya untuk sepasang gelang kaki” kata Anarkali, “Kita ini lebih kecil dibandingkan dia, nak, kau bisa saja berbicara seperti itu padanya, tapi kita sekeluarga tinggal disini ini karena restu sang raja, nak “ kata Zil Bahar, “Aku ingin gelang kakiku kembali, ibu” kata Anarkali. 

Malam itu Ratu Jodha menemui Raja Jalal dikamarnya, Raja Jalal kelihatan sedang termenung memikirkan sesuatu. “Kau agak keras tadi pada Pangeran Salim, Yg Mulia” kata Ratu Jodha, “Aku tahu apa yg aku lakukan, Ratu Jodha” ujar Raja Jalal, “Aku percaya padamu tapi ingat dia masih terlalu kecil, dia masih anak-anak” kata Ratu Jodha, “Yaaa, aku tahu, aku juga suka musik tapi Sekhu akan menjadi seorang raja jadi aku ingin dia tahu betapa pentingnya sebuah pedang” kata Raja Jalal “Sekhu adalah anakku & aku akan menanganinya dgn lembut, aku tahu, dia itu sama sepertimu” kata Raja Jalal, “Hmm, akhirnya, kau menerimanya kan? kalau dia sama sepertiku?” ujar Ratu Jodha, “Kau tahu, dulu ketika pertama kali aku bertemu dgnmu, waktu itu aku tertawa” kata Raja Jalal, “Oooh, jadi maksudmu kau tdak suka padaku?” tanya Ratu Jodha, “Bukan begitu, dulu, kau waktu itu masih kecil, seperti seorang anak kecil” ujar Raja Jalal sambil mematutkan jarinya, mendengar seperti Ratu Jodha lansung marah & menampik tangan Raja Jalal “Kau selalu menyakiti perasaanku, aku pergi!” ujar Ratu Jodha, sebelum beranjak pergi, Raja Jalal sudah memegang lengannya “Kau tahu, aku sangat mencintaimu, itulah mengapa aku juga sangat mencintai Pangeran Salim” ujarnya, Ratu Jodha langsung luluh & meletakkan kepalanya dipelukkan Raja Jalal. 

Ratu Ruqayah sedang melihat para penari yg sedang menari, setelah tarian mereka selesai Ratu Ruqayah memberikan hadiah kepenari tersebut, dia melemparkan perhiasannya berupa gelang kearah mereka & para penari itu mengambil perhiasan tersebut & berlalu darisana & semua pelayannyapun ikut meninggalkan tempat tersebut.

Ratu Ruqayah teringat kejadian tadi dimeja makan ketika Pangeran Salim kedapatan menyembunyikan gelang kaki penari & menaruhnya dimeja dekat meja makan Raja Jalal, “Sekarang, aku tahu apa yg dia sukai, dia tdak suka pedang tapi lebih suka pada gelang kaki, hal ini bisa menguntungkanku” ujarnya sambil tersenyum sinis.

Pagi itu, Pangeran Salim sedang bersama dgn anak-anak yg lain ditempat latihan bermain pedang, disana terdapat banyak sekali gelang kaki & pedang, “Ini semua gara-gara Pangeran Salim, kita jadi terlibat dalam permasalahan ini” kata Murad, tak lama kemudian Raja Jalal datang kesana, Pangeran Salim sangat ketakutan melihat kedatangan ayahnya, Raja Jalal terus memandang kearah Pangeran Salim tanpa berkedip sambil menyiapkan dirinya untuk bertarung bersama para prajuritnya.

Sementara itu dari kejauhan ditenda tempat para Ratu, semua Ratu tegang terutama Ratu Jodha yg terus memperhatikan anak & suaminya diarena tersebut “Aku tdak tahu apa yg akan dilakukan Raja Jalal?” ujar Ibu Ratu Hamida penasaran, “Yg Mulia akan memutuskan semuanya dgn benar, ibu. dia tahu apa yg harus dilakukan” ujar Ratu Ruqayah. kemudian Raja Jalal menyuruh Pangeran Salim berdiri ditengah-tengah arena, sesaat kemudian Tansen datang kearea tersebut bersama dgn gadis-gadis penari, Rahim langsung mendekati Pangeran Salim & berkata: “Pangeran kau harus tetap fokus ke Yg Mulia saja, tdak boleh melihat para penari itu menari, Yg Mulia tdak akan menyukainya” ujar Rahim, Pangeran Salim hanya mengangguk tanda mengerti. Sinopsis Jodha Akbar Episode 361

saat itu para penari mulai melakukan tariannya & suara gemercing gelang kaki nyaring terdengar, disatu sisi Raja Jalal sudah mulai bertarung melawan prajurit prajuritnya, Tansenpun memainkan alat musiknya, setelah dia menyelesaikan instrumentnya, Raja Jalal mulai bertarung dgn pedangnya & menimbulkan suara yg tdak kalah nyaringnya, kemudian dia berhenti & para penari kembali memainkan gelang gelang kaki mereka, hal ini terjadi berulang ulang kali, suara gemercing gelang kaki & pedang saling bersahut sahutan satu sama lain.

Pangeran Salim tetap berusaha focus melihat ke ayahnya yg sedang bertarung, dia tdak melihat kearah gadis penari itu sedikitpun, sampai akhirnya Raja Jalal menghentikan pertarungannya & memandang kearah Pangeran Salim lalu menghampiri anak tercintanya itu.

Bagaimana keseruan kisah jodha akbar selanjutnya, simak kelanjutannya di Sinopsis Jodha Akbar Episode 362