Sinopsis Mohabbatein Episode 357

Masterkids SEO - Sinopsis Mohabbatein Episode 357, Ishita akhirnya datang juga ke pertandingan lari & semua orang tersenyum melihatnya mengenakan baju olahraganya yg terlihat sexy, Simmi langsung menggoda Raman “Kakak, istrimu itu memang sangat hot”, “Bagaimana ini semua terjadi?” tanya Raman heran sambil melepas kacamata hitamnya “Lihat semuanya akan berjalan dgn baik” sela nyonya Bhalla “Aku setuju, dia memang terlihat cantik & seharusnya dia juga bisa berlari dgn baik” ujar Raman sambil tersenyum melihat penampilan Ishita dari kejauhan, Ishita berdiri di sebelah Shagun sambil tersenyum, mereka mulai mengambil posisi masing masing & pertandingan pun dimulai, mereka mulai melakukan lomba lari, 
Sinopsis Mohabbatein Episode 357
Dari tribun tempatnya duduk, Ruhi memberikan semangat utk Ishita, Ishita berlari sangat cepat namun Shagun masih memimpin di garis depan, hingga akhirnya Ishita bisa menyamai posisi Shagun, Shagun tidak suka melihat Ishita berada disebelahnya, dgn akal liciknya Shagun mendorong Ishita ke samping agar Ishita terjatuh & benar saja, Ishita yg tidak menduga kalau hal ini terjadi, akhirnya oleng & terjatuh terjerembab di tanah, semua orang terkejut melihat Ishita terjatuh, Ishita terluka & mulai pingsan, Shagun tersenyum senang sambil terus melanjutkan perlombaan larinya, Ruhi segera berlari turun ke arah Ishita & berteriak ke arahnya “Ibuuu Ishiii bangun! Bangun ibu Ishiii!!! & menangkan ibu Shagun!” 

Tak lama kemudian akhirnya Ishita mulai sadar setelah mendengar suara Ruhi yg terus menerus memanggilnya, Ishita kemudian membuka matanya & melihat semua orang memintanya utk bangun, dgn sekuat tenaga Ishita akhirnya bisa bangun & mulai berlari kembali, Shagun sangat khawatir melihat Ishita yg sudah mulai sadar, semua orang memberikan semangat pada Ishita & Ishita berlari sangat cepat sekali hingga mampu mengalahkan Shagun & memenangkan pertandingan lari tersebut, Ruhi & semua orang berteriak senang, mereka semua bertepuk tangan utk kemenangan Ishita 

Pialanya akan di berikan 1,5 jam berikutnya & seluruh keluarga Bhalla bergegas pergi ke food court yg ada disekolah Ruhi, sementara itu sang dokter yg mengobati Romi sedang bertengkar dgn istrinya padahal istrinya datang kesana utk refreshing, sedangkan Ruhi memeluk Ishita erat, Shagun merasa cemburu melihat ikatan diantara mereka berdua, Vandu lalu memeluk Ishita, Simmi mencoba mengajak Ishita bercanda, Raman pun segera menyela “Ishita itu pasti akan kembali pada kita kemanapun dia berlari” sahut Raman, 


Sementara itu nyonya Bhalla mulai bertanya pada Shagun “Shagun, apa yg akan kita katakan pada Adi nanti begitu dia pulang dari latihan bermain bola? Atau kita jangan mengatakan apa apa padanya?”, “Dia itu menang tipis hanya beda satu detik. ibu!” ujar Shagun dgn perasaan kesal & langsung pergi dari sana, begitu Shagun, nyonya Bhalla segera memeluk Ishita, Raman & Ishita mentertawakan Shagun “Aku akan mengawasi Shagun” Raman tertegun mendengar ucapan ibunya “Apa yg ibu katakan?”, “Kita tidak tahu tentang hal ini, Raman” sahut tuan Bhalla, Sinopsis Mohabbatein Episode 357

Ketika semua orang hendak pergi meninggalkan lapangan menuju ke food court sambil menunggu pengumuman pemenang, Raman segera menghentikan Ishita & bertanya “Kamu tahu kecepatanmu itu sangat tinggi”, “Iyaaa” sahut Ishita sambil tersenyum “Apakah ini imbas dari latihan atau efek samping dari cinta seseorang?” goda Raman “Ini karena latihan & karena cinta seseorang juga, aku tadi merasa Raavan Kumar datang & mengejarku jadi aku harus berlari sangat cepat” balas Ishita “Kemanapun kamu pergi, kamu pasti akan kembali lagi padaku” ujar Raman optimistis dgn senyumnya yg menggoda

Di pelataran parkir, Romi bertemu dgn Shagun & menanyakan hasil pertandingannya “Ishita yg menang!” ujar Shaun kesal & bergegas pergi dari sana, kebetulan saat itu dokter yg mengobati Romi bertemu Romi di sekolahnya Ruhi “Tuan Romi, aku ingin bicara dgn kamu”, “Ada apa lagi sekarang? Aku sudah mengatakannya padamu” ujar Romi heran, kebetulan Shagun kembali lagi ke tempatnya Romi tadi & mendengar semua pembicaraan Romi dgn sang dokter “Kita memang tidak bisa mengatasi masalahnya tapi kita bisa mengatasi reaksinya, bicaralah dgn keluargamu, kamu harus merasa santai, relax”, “Sudahlah, dokter , tinggalkan aku sendiri!” ujar Romi & segera pergi meninggalkan dokter tersebut, 

Shagun yg penasaran langsung menghentikan langkah sang dokter & bertanya padanya “Dokter, aku adalah nyonya Bhalla, aku ini kakak iparnya Romi, apakah semuanya baik baik saja pada Romi? Aku tadi mendengar kamu ngobrol dgnnya, jadi aku sedikit penasaran”, “Maaf, nyonya , aku tidak bisa menceritakan permasalahan pasienku, ini rahasia“ ujar sang dokter “Aku tahu tapi aku ini juga bukan orang asing buat Romi, Romi sangat dekat dgnku & suamiku, tapi ya sudahlah aku tidak ingin memaksa kamu” ujar Shagun sambil hendak berlalu dari sana tapi dokter tadi menghentikan Shagun “Nyonya, ini kasus yg sangat sensitif, aku ingin kamu atau siapapun tidak membuat komentar yg negatif ke Romi”, “Baiklah, aku setuju” ujar Shagun, 

Kemudian sang dokter mulai menceritakan pada Shagun tentang kecelakaan yg dialami oleh Romi “Romi mengalami luka dibagian dalam & sekarang dia tidak bisa menjadi seorang ayah” Shagun terkejut sambil melirik ke arah Romi “Aku bisa mengerti, kasihan, Romi , jadi ini alasannya dia selalu bersedih dirumah, aku akan membantunya sekarang”, “Terima kasih nyonya, kamu sudah mengatasi permasalahan yg sensitif ini” ujar sang dokter “Terima kasih juga, dokter” ujar Shagun sambil tersenyum senang karena kartu AS Romi ada ditangannya saat ini “Aku sudah mendapatkan sisi lemah Romi sekarang, aku akan membuat Romi berada di pihakku” bathin Shagun senang dgn senyum liciknya 

Akhirnya penyerahan hadiah pun dimulai, Shagun mendapatkan piala juara ke 2 namun Ruhi tidak suka melihat Shagun menjadi juara 2 “Kenapa ibu Shagun mau mengambil piala juara 2, dia kan berbuat curang tadi, dia yg membuat ibu Ishi jatuh”, “Ruhi, ayoo minta maaf & bicara yg sopan yg orang yg lebih tua” pinta Ishita “Maaf” ujar Ruhi kesal, akhirnya Shagun mendapatkan piala tersebut, kemudian Ishita mendapat piala juara pertama, semua orang bertepuk tangan utk Ishita, Ishita tersenyum senang ketika mendapatkan medali emas, Ishita menunjukkan medali emas & piala tersebut ke Ruhi dgn senyum manisnya, Shagun merasa kesal melihat ekspresi wajah Ishita yg begitu senang & bangga, dalam hatinya berkata “Ishita telah memenangkan pertandingan lari 500 meter, lihat saja nanti bagaimana aku menggagalkan kamu dalam pertandingan kehidupan utk Ruhi” bathin Shagun sinis