Saat Janji Belum di Tepati Oleh sang Presiden

Master Kids SEO - Saat Janji Belum di Tepati Oleh sang PresidenKERESAHAN relawan supporter Presiden Jokowi tak terhenti. Mereka sejak mulai bersikap terbuka sesudah Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan calon kepala Polri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, juga sebagai pelaku. Relawan tidak rela pimpinan Polri diduduki tokoh yg terjerat kasus hukum. 

Saat Janji Belum di Tepati Oleh sang Presiden
Saat Janji Belum di Tepati Oleh sang Presiden 
Rabu (14/1) tengah malam, relawan berkomunikasi via jejaring sosial Whatsapp. Mereka berdiskusi & bersepakat turun dengan menemui sebanyak pihak, termasuk juga Presiden, guna mengemukakan penolakan pencalonan Budi. Hasrat mereka berjumpa Presiden terbuka waktu banyaknya orang dekat Presiden meminta relawan hadir ke Istana Kepresidenan, Kamis (15/1) sore. 

Fadjroel Rachman, yg tiba lebih dulu, masuk ke kompleks istana. Fadjroel berencana berjumpa Presiden pukul 16.00 pas permintaan orang dekat Presiden. Tapi, jumpa itu batal. Fadjroel ke luar kompleks istana dikarenakan jadwal diubah tanpa keterangan. 

diluar pintu masuk kompleks istana, banyaknya relawan lain menunggu, di antaranya Olga Lydia, Joshua Matulessy atau JFlow, Eva Kusuma Sundari, Catharina Widyasrini, & seputar 20 relawan yang lain. 

Utk mengingatkan 

JFlow mengemukakan, kedatangannya ke istana buat menagih janji Joko Widodo sebelum dilantik sbg presiden. Dikala itu Joko Widodo meminta relawan tetap mengingatkannya bila ada yg butuh dikoreksi. Bahkan, diwaktu relawan mau membubarkan diri, Joko Widodo mencegah. Kedatangan relawan utk menagih janji Joko Widodo, yg bersedia diingatkan seandainya ada kekhilafan. ”Karena alasan itulah kami hadir di sini,” kata JFlow. 

Sebelum ingar-bingar Pemilu Presiden 2014, JFlow & banyaknya sahabat lain yakni relawan Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka berada di garis depan menentang siapa pula yg melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi. Sekarang waktu Presiden mesti berhadapan bersama Komisi Pemberantasan Korupsi, JFlow bersikap tegas. 

”Jika Presiden dapat berseberangan bersama Komisi Pemberantasan Korupsi, kami ada di segi Komisi Pemberantasan Korupsi,” kata JFlow. 

Olga Lydia kelihatan antusias sore itu. Mengenakan kaus hitam, beliau mengatakan asa ke Presiden biar memilih kepala Polri yg serasi. Ia percaya ada banyak polisi yg pantas memimpin Instansi tersebut. 

Pada Awal Mulanya, di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Dadang Tri Sasongko (Transparency International Indonesia) yg jadi moderator mewakili elemen sipil menyebutkan, kehadiran mereka ke Komisi Pemberantasan Korupsi terkait keresahan sesudah Presiden ajukan Budi sbg calon kepala Polri. Terlebih, dalam waktu segera, pengajuan Budi ke Dewan Perwakilan Rakyat serentak disetujui. 

”Kami tidak menduga secepat ini berlangsung. Baru Jumat, & proses politik tetap berlangsung,” kata Dadang. 

Olga & JFlow menilai ada yg janggal. Ada fakta yg belum terungkap maka berjalan polemik berkaitan suksesi di Polri. Sebab area gelap itu, relawan hadir buat memperjelasnya. 

Pihak istana menyebutkan telah berinteraksi bersama relawan Joko Widodo terkait polemik pencalonan kepala Polri. ”Harapannya, relawan mengerti posisi politik & yg mesti dihadapi Presiden sekarang ini,” kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.